Jon Jones kembali mengguncang dunia MMA bukan dengan pukulan atau submission, tetapi dengan janji yang penuh gairah: kembali dari pensiun untuk bertarung di UFC White House 2026. Dalam perayaan 250 tahun Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, acara UFC yang diumumkan langsung oleh Presiden Donald Trump itu bisa menjadi panggung paling simbolis dalam sejarah olahraga tarung. Dan siapa lagi yang lebih layak berdiri di sana jika bukan Jon “Bones” Jones?
Pada Juni 2025, Jon Jones mengejutkan dunia dengan pensiun dan mengosongkan gelar juara dunia kelas berat. Banyak yang percaya bahwa karier sang legenda telah usai, ditutup dengan tinta emas. Namun, pengumuman Trump soal UFC White House 2026 membuat Jones berubah pikiran dalam waktu kurang dari 24 jam.
“Donald membuat pengumumannya di pagi hari tanggal 4 Juli. Sore itu juga saya menelepon markas UFC. Amerika! Itu yang membakar semangat saya,” tulisnya di media sosial.
Jones menegaskan bahwa keputusan kembali ini bukan tentang uang atau lawan tertentu, melainkan soal kebanggaan: mewakili Amerika Serikat di jantung kekuasaan negara, Gedung Putih, pada hari paling bersejarah dalam kalender nasional.
Sementara banyak yang menudingnya menghindari Tom Aspinall bintang baru yang tengah bersinar Jones dengan tegas menampiknya. Baginya, ini bukan tentang siapa yang berdiri di seberang oktagon, tetapi mengapa ia berdiri di sana.
“Saya tidak peduli siapa lawannya. Saya sudah menemukan alasan saya bertarung lagi. Dan itu lebih dari sekadar uang,” tegas Jones.
Dengan kembali masuk ke dalam USADA testing pool, Jon membuktikan bahwa ini bukan sekadar omong kosong. Ia telah mulai berlatih kembali, meski juga mengaku bahwa tak ada yang pasti soal masa depan. Namun, semangat dan niatnya sudah menyala.
Jon Jones tak lupa mengingatkan dunia siapa dia sebenarnya. Bukan hanya juara, tapi ikon Amerika.
“Saya adalah juara Amerika terakhir. Saya juga juara terlama dalam sejarah olahraga ini. Juara termuda. Saya telah mengalahkan lebih banyak juara daripada siapa pun dalam sejarah MMA,” tulisnya.
Jones percaya, jika kelak anak-anak menulis tugas sekolah tentang siapa petarung MMA terbaik sepanjang masa, mereka akan menulis tentang seorang Amerika. Dan itu adalah dirinya.
UFC White House 2026 bukan sekadar event. Ini adalah panggung sejarah. Sebuah simbol. Dan Jon Jones tahu itu. Ia tak sekadar bertarung untuk rekor atau warisan pribadi, tapi untuk bangsa yang ia banggakan.
Jika Jon Jones benar-benar naik ke oktagon pada 4 Juli 2026, itu akan menjadi momen patriotik terbesar dalam sejarah UFC. Seorang legenda yang kembali bukan karena kekayaan, tapi karena cinta pada negara.
Kini, pertanyaannya bukan lagi apakah Jon Jones akan kembali. Tapi, apakah dunia siap untuk menyaksikan seorang ikon bangkit demi bendera yang ia bela? (*cha)