Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Penyelam Tradisional Temukan Jasad Remaja di Kahayan

PALANGKA RAYA-Remaja 14 tahun bernama Yudha meninggal dunia di Sungai Kahayan. Korban diduga tenggelam saat berenang bersama rekannya pada Minggu (30/10). Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di kawasan Pasar PU.

Menurut pengakuan rekan korban, Fadhil tidak menyangka korban mengajaknya berenang. Fadhil mengaku baru pertama kali Yudha mengajaknya untuk berenang di pinggir Sungai Kahayan. “Sebelum-sebelumnya sudah sering ke sini, tapi enggak pernah ngajak berenang,” kata Fahdil kepada Kalteng Pos di rumahnya, Senin (31/10).

Dikatakan Fadhil, korban bukan warga bantaran Sungai Kahayan, sehingga tidak terbiasa mandi di sungai. “Sudah saya saya peringatkan, tapi dia (korban) tetap ngajak saya mandi di sungai,” beber Fadhil.

Pelajar SMP itu merupakan teman dekat korban yang rumahnya berada dekat dengan lokasi kejadian. Karena dekat dengan sungai, remaja seumuran dengan korban itu mengaku memang telah sering berenang di sungai dan mengakui terbiasa dengan kondisi sungai. Mulanya korban menemui Fadhil dengan maksud mengajak berfoto di sekitar lokasi kejadian.

Tak berapa lama berfoto, Fadhil berniat untuk berenang sendirian. Namun korban ingin ikut berenang. Fadhil sempat melarang. Namun korban bersikukuh untuk berenang.

Baca Juga :  Mandi di Kolam, Dua Warga Hampalit Tewas Tenggelam

Mulai berenang sejak pukul 14.30 WIB. Tak sampai sepuluh menit berenang, korban menunjukkan tanda-tanda lemas. Fadhil sempat berupaya menolong dengan menarik tangan korban. Sayangnya, tangan korban terlepas dari genggaman.

On Scene Coordinator Basarnas Muhammad Rizali selaku komandan tim pencari menceritakan, pihaknya telah melakukan pencarian beberapa menit usai korban dikabarkan menghilang pada Minggu (30/10). Hari pertama dilakukannya pencarian mereka masih berkutat menyusuri sungai di wilayah sungai sekitar titik korban hilang, sambil membuat gelombang melingkar menggunakan speedboat. Pencarian  dilakukan sejak pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB. Namun hasilnya nihil.

Hari kedua pencarian, Basarnas memperkuat kerja sama dan memperluas radius pencarian. Juga terus mengolah gelombang melingkar menggunakan speedboat di sekitar titik korban menghilang. “Radius pencarian kami perluas tiga kilometer dari hari pertama, hanya menyusuri lokasi tempat hilangnya korban,” ucap Arizal kepada wartawan saat diwawancarai di posko pencarian, Senin (31/10).

Sementara, Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan pada pukul 16.23 WIB jasad korban ditemukan oleh relawan dalam kondisi meninggal dunia, tidak jauh dari lokasi awal korban berenang. Jasad korban akan divisum di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Baca Juga :  Begini Kondisi Terkini Wanita Hamil Korban Penusukan

“Mayat korban akan kami bawa ke Rumah Sakit Doris Sylvanus untuk dilakukan visum, setelah ada kejelasan dari hasil visum itu, barulah jasad korban kami serahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya, kemarin.

Camat Pahandut Berlianto membenarkan bahwa jasad korban sudah ditemukan oleh tim penyelam tradisional. Setelah dilakukan penyelaman beberapa jam di titik lokasi tenggelam, jenazah berhasil diangkat ke darat.

“Ya benar, jenazah adik kita Yuda berhasil ditemukan berkat kerja keras tim SAR gabungan dan para penyelam tradisional,” ucapnya.

Ada tiga titik lokasi yang difokuskan untuk penyelaman. Namun karena air di dasar sungai begitu keruh, akhirnya diputuskan untuk dilakukan penyelaman tradisional dengan bantuan kompresor. Akhirnya upaya pencarian itu membuahkan hasil. Jasad korban pun berhasil ditemukan enam meter dari titik awal tenggelam. Jasad korban ditemukan oleh relawan bernama Dahani.

Dikatakan Dahani, jasad korban ditemukannya di keramba dalam posisi terkait papan keramba. “Kukira tadi teman yang ikut menyelam, pas kusentuh, kepalanya langsung timbul ke atas,” tuturnya.

Ia memperkirakan jasad korban ditemukan pada kedalaman enam meter di bawah permukaan sungai. (ena/dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Remaja 14 tahun bernama Yudha meninggal dunia di Sungai Kahayan. Korban diduga tenggelam saat berenang bersama rekannya pada Minggu (30/10). Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di kawasan Pasar PU.

Menurut pengakuan rekan korban, Fadhil tidak menyangka korban mengajaknya berenang. Fadhil mengaku baru pertama kali Yudha mengajaknya untuk berenang di pinggir Sungai Kahayan. “Sebelum-sebelumnya sudah sering ke sini, tapi enggak pernah ngajak berenang,” kata Fahdil kepada Kalteng Pos di rumahnya, Senin (31/10).

Dikatakan Fadhil, korban bukan warga bantaran Sungai Kahayan, sehingga tidak terbiasa mandi di sungai. “Sudah saya saya peringatkan, tapi dia (korban) tetap ngajak saya mandi di sungai,” beber Fadhil.

Pelajar SMP itu merupakan teman dekat korban yang rumahnya berada dekat dengan lokasi kejadian. Karena dekat dengan sungai, remaja seumuran dengan korban itu mengaku memang telah sering berenang di sungai dan mengakui terbiasa dengan kondisi sungai. Mulanya korban menemui Fadhil dengan maksud mengajak berfoto di sekitar lokasi kejadian.

Tak berapa lama berfoto, Fadhil berniat untuk berenang sendirian. Namun korban ingin ikut berenang. Fadhil sempat melarang. Namun korban bersikukuh untuk berenang.

Baca Juga :  Mandi di Kolam, Dua Warga Hampalit Tewas Tenggelam

Mulai berenang sejak pukul 14.30 WIB. Tak sampai sepuluh menit berenang, korban menunjukkan tanda-tanda lemas. Fadhil sempat berupaya menolong dengan menarik tangan korban. Sayangnya, tangan korban terlepas dari genggaman.

On Scene Coordinator Basarnas Muhammad Rizali selaku komandan tim pencari menceritakan, pihaknya telah melakukan pencarian beberapa menit usai korban dikabarkan menghilang pada Minggu (30/10). Hari pertama dilakukannya pencarian mereka masih berkutat menyusuri sungai di wilayah sungai sekitar titik korban hilang, sambil membuat gelombang melingkar menggunakan speedboat. Pencarian  dilakukan sejak pukul 16.00 WIB hingga 23.00 WIB. Namun hasilnya nihil.

Hari kedua pencarian, Basarnas memperkuat kerja sama dan memperluas radius pencarian. Juga terus mengolah gelombang melingkar menggunakan speedboat di sekitar titik korban menghilang. “Radius pencarian kami perluas tiga kilometer dari hari pertama, hanya menyusuri lokasi tempat hilangnya korban,” ucap Arizal kepada wartawan saat diwawancarai di posko pencarian, Senin (31/10).

Sementara, Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan pada pukul 16.23 WIB jasad korban ditemukan oleh relawan dalam kondisi meninggal dunia, tidak jauh dari lokasi awal korban berenang. Jasad korban akan divisum di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.

Baca Juga :  Begini Kondisi Terkini Wanita Hamil Korban Penusukan

“Mayat korban akan kami bawa ke Rumah Sakit Doris Sylvanus untuk dilakukan visum, setelah ada kejelasan dari hasil visum itu, barulah jasad korban kami serahkan kepada pihak keluarga,” ucapnya, kemarin.

Camat Pahandut Berlianto membenarkan bahwa jasad korban sudah ditemukan oleh tim penyelam tradisional. Setelah dilakukan penyelaman beberapa jam di titik lokasi tenggelam, jenazah berhasil diangkat ke darat.

“Ya benar, jenazah adik kita Yuda berhasil ditemukan berkat kerja keras tim SAR gabungan dan para penyelam tradisional,” ucapnya.

Ada tiga titik lokasi yang difokuskan untuk penyelaman. Namun karena air di dasar sungai begitu keruh, akhirnya diputuskan untuk dilakukan penyelaman tradisional dengan bantuan kompresor. Akhirnya upaya pencarian itu membuahkan hasil. Jasad korban pun berhasil ditemukan enam meter dari titik awal tenggelam. Jasad korban ditemukan oleh relawan bernama Dahani.

Dikatakan Dahani, jasad korban ditemukannya di keramba dalam posisi terkait papan keramba. “Kukira tadi teman yang ikut menyelam, pas kusentuh, kepalanya langsung timbul ke atas,” tuturnya.

Ia memperkirakan jasad korban ditemukan pada kedalaman enam meter di bawah permukaan sungai. (ena/dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/