Senin, Juli 8, 2024
24.5 C
Palangkaraya

Jelang Azan Magrib, Kawasan Flamboyan Kebakaran

PALANGKA RAYA-Masyarakat yang bermukim di kawasan Flamboyan, Gang Kahanjak, RT 004/RW 008, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut berhamburan keluar dari rumah. Senin (1/8) petang atau sekitar pukul 17.29 WIB, permukiman padat penduduk tersebut kebakaran. Total ada 20 bangunan termasuk musala ludes terbakar. Peristiwa tersebut terjadi menjelang azan magrib berkumandang.

Ketua RT 004 Silam Kelana menyebut peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. “Sekitar jam 5.00 sore menjelang azan (magrib),” ucap Silam.

Menurutnya kebakaran berawal dari sebuah bangunan losmen yang saat ini dijadikan barak. Bangunan tersebut merupakan milik (alm) H Sopian. Silam mengatakan, warga sekitar baru menyadari adanya kebakaran setelah api sudah membesar dan menghanguskan bangunan losmen.

“Orang baru tahu itu sesudah ramai orang teriak-teriak, tetapi api sudah membesar,” ujarnya.

Karena panik, lanjutnya, warga sekitar lokasi kebakaran berusaha menyelamatkan diri serta harta benda masing-masing.

“Karena dalam kondisi panik, orang-orang pada sibuk menyelamatkan barang-barang dan harta benda masing-masing, enggak mikir lagi (untuk) memadamkan api,” ujarnya.

Baca Juga :  Polemik STIH, Dikti Dorong Berdamai

Silam menyebut ada puluhan bangunan termasuk musala di permukiman padat penduduk tersebut yang ludes terbakar.

Kepada media, Kepala Bagian (Kabag) Ops Polresta Palangka Raya Kompol G Napitupulu menjelaskan bahwa titik api berasal dari sebuah barak, lalu merambat ke rumah penduduk sekitar, hingga mengakibatkan 20 rumah hangus terbakar. “Di antaranya ada musala, pusku, dan barak bekas losmen,” katanya.

Ia menambahkan, penyebab kemunculan api masih diselidiki pihaknya. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, diduga api berasal dari salah satu kamar barak. “Kami dari polresta mengamankan status quo, kami juga menerjunkan tim Inafis untuk melakukan penyelidikan, kebakaran terjadi sebelum magrib, sekitar pukul lima sore,” ucapnya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Operasional dan Komunikasi Penyelamatan Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Sucipto menyampaikan tim rescue damkar bergegas ke lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat dan tiba di lokasi kebakaran pukul 17.29 WIB.

Baca Juga :  Vaksinasi Bisa Terkendali, Sejam 100 Orang Disuntik

“Tim rescue Damkar Kota Palangka Raya beserta BPK Swakarsa langsung menuju ke sumber air terdekat yakni Sungai Kahayan, menggunakan air sungai untuk memadamkan api, alhasil api bisa dijinakkan sekitar pukul 18.50 WIB,” ungkapnya.

Salah satu saksi yang merupakan warga sekitar sekaligus ketua RT 003, Subhan mengatakan awal mula kemunculan api saat azan magrib. Saat itu anaknya berlari mendatanginya sembari berteriak api.

“Kami langsung keluar dari rumah untuk mengecek. Eh, ternyata api sudah membesar dan merambat ke jembatan,” ceritanya.

Lurah Langkai Sri Wanti turut hadir di tengah keriuhan masyarakat. Saat kebakaran ia berupaya berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama untuk menyiapkan tempat pengungsian sementara bagi warga korban kebakaran.

“Saya sedang memikirkan tempat mengungsi bagi warga saya ini, seperti tenda dan kebutuhan lainnya, kemungkinan mereka akan mengungsi ke Gor terdekat dan tenda akan dipasang di Jalan Tambun Bungai,” ucapnya. (sja/*ham/irj/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Masyarakat yang bermukim di kawasan Flamboyan, Gang Kahanjak, RT 004/RW 008, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut berhamburan keluar dari rumah. Senin (1/8) petang atau sekitar pukul 17.29 WIB, permukiman padat penduduk tersebut kebakaran. Total ada 20 bangunan termasuk musala ludes terbakar. Peristiwa tersebut terjadi menjelang azan magrib berkumandang.

Ketua RT 004 Silam Kelana menyebut peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. “Sekitar jam 5.00 sore menjelang azan (magrib),” ucap Silam.

Menurutnya kebakaran berawal dari sebuah bangunan losmen yang saat ini dijadikan barak. Bangunan tersebut merupakan milik (alm) H Sopian. Silam mengatakan, warga sekitar baru menyadari adanya kebakaran setelah api sudah membesar dan menghanguskan bangunan losmen.

“Orang baru tahu itu sesudah ramai orang teriak-teriak, tetapi api sudah membesar,” ujarnya.

Karena panik, lanjutnya, warga sekitar lokasi kebakaran berusaha menyelamatkan diri serta harta benda masing-masing.

“Karena dalam kondisi panik, orang-orang pada sibuk menyelamatkan barang-barang dan harta benda masing-masing, enggak mikir lagi (untuk) memadamkan api,” ujarnya.

Baca Juga :  Polemik STIH, Dikti Dorong Berdamai

Silam menyebut ada puluhan bangunan termasuk musala di permukiman padat penduduk tersebut yang ludes terbakar.

Kepada media, Kepala Bagian (Kabag) Ops Polresta Palangka Raya Kompol G Napitupulu menjelaskan bahwa titik api berasal dari sebuah barak, lalu merambat ke rumah penduduk sekitar, hingga mengakibatkan 20 rumah hangus terbakar. “Di antaranya ada musala, pusku, dan barak bekas losmen,” katanya.

Ia menambahkan, penyebab kemunculan api masih diselidiki pihaknya. Berdasarkan keterangan saksi-saksi, diduga api berasal dari salah satu kamar barak. “Kami dari polresta mengamankan status quo, kami juga menerjunkan tim Inafis untuk melakukan penyelidikan, kebakaran terjadi sebelum magrib, sekitar pukul lima sore,” ucapnya.

Sementara, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Operasional dan Komunikasi Penyelamatan Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, Sucipto menyampaikan tim rescue damkar bergegas ke lokasi setelah menerima laporan dari masyarakat dan tiba di lokasi kebakaran pukul 17.29 WIB.

Baca Juga :  Vaksinasi Bisa Terkendali, Sejam 100 Orang Disuntik

“Tim rescue Damkar Kota Palangka Raya beserta BPK Swakarsa langsung menuju ke sumber air terdekat yakni Sungai Kahayan, menggunakan air sungai untuk memadamkan api, alhasil api bisa dijinakkan sekitar pukul 18.50 WIB,” ungkapnya.

Salah satu saksi yang merupakan warga sekitar sekaligus ketua RT 003, Subhan mengatakan awal mula kemunculan api saat azan magrib. Saat itu anaknya berlari mendatanginya sembari berteriak api.

“Kami langsung keluar dari rumah untuk mengecek. Eh, ternyata api sudah membesar dan merambat ke jembatan,” ceritanya.

Lurah Langkai Sri Wanti turut hadir di tengah keriuhan masyarakat. Saat kebakaran ia berupaya berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait, terutama untuk menyiapkan tempat pengungsian sementara bagi warga korban kebakaran.

“Saya sedang memikirkan tempat mengungsi bagi warga saya ini, seperti tenda dan kebutuhan lainnya, kemungkinan mereka akan mengungsi ke Gor terdekat dan tenda akan dipasang di Jalan Tambun Bungai,” ucapnya. (sja/*ham/irj/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/