Site icon KaltengPos

Pernah Mengalami Kejadian Mistis setelah Melukis Potret Manusia

SENIMAN: Nor Ivan memperlihatkan karya seni lukis yang dipamerkan pada Seni Pekat ke-3 di UPT Taman Budaya Kota Palangka Raya, Senin malam (31/8/2024).

Nor Ivan, Pelukis yang Memiliki Karya Memukau di Pekat Ke-3

Seniman berikutnya yang memiliki karya seni luar biasa adalah Nor Ivan. Ia turut ambil bagian dalam Pameran Seni Pekat ke-3 bertajuk “Dia Lo Gue”. Karya seninya yang ditampilkan malam itu memukau para pengunjung di arena pameran itu.

RAHMAH AULIA, Palangka Raya

DALAM dunia seni rupa, tiap pelukis memiliki cara tersendiri untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Salah satunya Nor Ivan, yang akrab disapa Om Ivan. Pelukis asal Kalimantan Tengah itu telah menekuni dunia seni sejak kecil.

Nor Ivan telah mengenal kuas dan cat air sejak duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar (SD), jauh sebelum teman-temannya menggunakan alat gambar lainnya. Ia dikenal dengan karya-karya lukisannya yang indah dan mudah dinikmati oleh penikmat seni dari berbagai kalangan usia. Dalam wawancara itu, Om Ivan mengaku lebih cenderung melukis pemandangan dan sesuatu yang realistis.

“Biasa saya lukis pemandangan atau hal-hal yang realistis. Misalnya, harimau atau pemandangan alam,” ungkap Nor Ivan saat berbincang dengan Kalteng Pos di UPT Taman Budaya, Palangka Raya, Senin malam (29/7/2024).

Karya-karya ini tidak hanya memberikan ketenangan bagi para penikmat, tetapi juga menggambarkan kecintaan Nor Ivan terhadap keindahan alam. Tak hanya itu, rekan-rekan seniman terkadang menjadi sumber inspirasi baginya. Nama-nama seperti Mas Di dan Bang Lampang disebut sebagai panutan dan inspirator dalam perjalanan Nor Ivan menekuni dunia seni.

“Memang teman-teman sendiri yang banyak menginspirasi aku,” ujar Ivan dengan penuh syukur.

Belakangan ini, Ivan lebih sering menggunakan cat akrilik dalam karya-karyanya. Menurutnya, cat akrilik lebih cepat kering dibandingkan cat minyak yang membutuhkan waktu lebih lama. Meski begitu, ia tetap mengakui bahwa hasil lukisan menggunakan cat minyak memiliki kualitas yang lebih baik.

Mencari ide untuk melukis bukanlah hal yang mudah baginya. Sering kali ia mendapat inspirasi dari melihat pemandangan di media sosial atau tayangan di TikTok. “Kadang mencari ide itu seperti mencari sesuai dengan hati,” ungkapnya.

Peristiwa di masa lalu juga memengaruhi gaya dan tema lukisannya. Pada 1992 lalu, ia pernah mengalami pengalaman mistis saat melukis potret manusia. Kala itu ia bermimpi bahwa perempuan yang ada dalam lukisannya bisa berjalan. Itu membuat Ivan beralih fokus ke aktivitas melukis pemandangan alam.

Selain melukis, Ivan juga aktif mengajar di Sanggar Seni Rupa Tahita, tempat ia membuka kursus bagi anak-anak yang berminat belajar seni rupa. Ia berharap bakat anak-anak yang sudah terlihat sejak kecil bisa terus dikembangkan.

“Pesan saya untuk orang tua yang anaknya punya minat atau bakat melukis, mulailah dari coret-coret,” pesannya.

Melihat ke depan, ia optimistis dengan perkembangan kariernya di dunia seni. Ia berharap bisa lebih totalitas setelah pensiun dan terus berkarya.

“Insyaallah semoga bagus, karena beberapa tahun ke depan mungkin aku udah pensiun, mungkin bisa totalitas di bidang seni,” ujarnya penuh harap.

Ivan menunjukkan bahwa dedikasi dan cinta pada seni bisa membawa seseorang pada perjalanan yang panjang dan penuh makna. Melalui karya-karyanya yang indah, ia tidak hanya mengekspresikan diri, tetapi juga memberikan keindahan bagi dunia. Partisipasinya dalam Pameran Seni Pekat ke-3 di UPT Taman Budaya Kota Palangka Raya menjadi salah satu bukti dedikasinya yang tak pernah surut.

Dengan segala upaya, ia terus berkontribusi untuk memperkaya dunia seni rupa Indonesia, membuktikan bahwa seni tidak hanya soal estetika, tetapi juga tentang jiwa dan semangat yang menyertai. (*/ce/ala)

 

Exit mobile version