PALANGKA RAYA-Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalteng akan menggelar musyawarah daerah (musda) pada bulan Maret mendatang.
Kepemimpinan HM Ruslan dalam menjalankam roda organisasi patut mendapat perhatian. Seiring itu, muncul figur-figur muda yang berpotensi bertarung menjadi nakhoda partai berlambang pohon beringin ini.
Menurut pengamat politik dari Universitas Palangka Raya (UPR), Ricky Zulfauzan, raihan suara Golkar Kalteng pada pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 terbilang stagnan. Raihan kursi legislatif provinsi bertambah dibanding periode sebelumnya, yakni dari 7 menjadi 8 kursi.
Selain itu, pemenang kepala daerah di Kalteng, Golkar merupakan yang terbanyak dibanding partai lain. Golkar berhasil mendorong 7 kadernya dalam memenangkan pilkada, yakni Kota Palangka Raya, Gunung Mas, Barito Selatan, Pulang Pisau, Katingan, Seruyan, dan Kotawaringin Barat.
Walaupun hasil pilkada beberapa masih digugat atau disengketakan di Mahkamah Konstitusi (MK). “Kita patut apresiasi pencapaian itu, karena partai ini bisa mendominasi di kabupaten/kota,” ucap Ricky, akhir Januari lalu.
Pencapaian itu, menurut Ricky, bukan satu-satunya tolok ukur. Hal yang memperkuat argumentasinya bahwa pencapaian Golkar stagnan, karena mesin partai tidak bergerak sepenuhnya.
“Bukti nyata mesin partai tidak jalan ialah ketika Golkar gagal memenangkan Abdul Razak-Sri Suwanto (ASRI) menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Kalteng. Lebih fatalnya lagi, perolehan suara ASRI bahkan lebih kecil dari perolehan suara Golkar pada pemilihan legislatif (pileg),” tuturnya.
Menurut Ricky, hal itu harus menjadi evaluasi partai. Ia berpandangan, Golkar mampu memenangankan pemilihan gubernur (pilgub) apabila semuanya terkoordinasi dengan baik dan raihan suara Golkar merata dan menyebar di semua kabupaten/kota.
Sejauh ini HM Ruslan telah memimpin DPD Partai Golkar Kalteng selama dua periode. Saat ditanya apakah bisa menjabat kembali posisi itu, Ricky mengatakan tergantung AD/ART Golkar, apakah bisa mencalon kembali atau tidak.
Namun menurutnya, kepemimpinan HM Ruslan sudah berada di titik jenuh. Oleh karena itu, sebaiknya memilih calon ketua yang berusia muda dan energik.
“Ini sesuai dengan kebutuhan Golkar ke depan, demi bisa memaksimalkan potensi suara pemilih pemula dan gen-Z yang sangat besar,” ungkapnya.
“Ada beberapa tokoh yang sangat mengerti dunia anak muda, yakni Fairid Naparin. Selain itu, ada pula nama Edy Pratowo dan Eddy Raya Samsuri,” tambahnya.
Ricky berpandangan, ada beberapa hal yang harus dimaksimalkan calon ketua DPD Golkar Kalteng, seperti memenangkan lebih banyak kursi DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan memenangkan lebih banyak pilkada. Jika perlu, bisa mendudukkan kader pada kursi gubernur pada periode berikut. (irj/ce/ala)