Rabu, Februari 5, 2025
32.9 C
Palangkaraya

Pertamina Ganti Gas Melon jadi Elpiji 3 Kg Warna Pink Non-Subsidi, Ternyata …

JAKARTA-Viral di media sosial, narasi beserta gambar LPG 3 kg pink nonsubsidi yang disebut-sebut bakal menggantikan gas melon subsidi pemerintah.

 

Narasi ini beredar di tengah kebijakan baru pemerintah yang melarang pengecer untuk menjual LPG 3 kg. Masyarakat diminta langsung membeli gas  melon langsung di pangkalan resmi PT Pertamina (Persero).

 

Salah satu netizen membuat narasi bahwa gas LPG 3 kg pink non subsidi itu akan segera hadir di tengah masyarakat. Ia pun menyebut bahwa rakyat kecil selalu ditekan untuk mengidupi pemerintah.

 

“Akan segera hadir Gas Elpiji non subsidi. Pokoknya rakyat kecil harus makin ditekan, buat menghidupi para pembuat kebijakan,” ujar salah satu netizen di platform X, dikutip Selasa (4/2/2025).

 

Merespons hal itu, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri memastikan bahwa kabar beredar yang menyebut gas LPG 3 kg pink akan segera hadir adalah hoax. Dia memastikan, Pertamina hanya menjual gas non subsidi dengan volume 5 kg dan 12 kg.

Baca Juga :  Jalur Bukit Rawi Macet Parah

 

“Kami menyampaikan bahwa pada saat ini Pertamina hanya menjual utk yang non subsidi hanya kemasan yang 5 kg dan 12 kg. Jadi tidak ada 3 kg yang berwarna pink yang non subsidi,” ujar Simon dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).

 

Dia membeberkan, gas LPG 3 kg pink memang pernah diedarkan oleh Pertamina pada tahun 2018 silam. Namun, itu belum bersifat komersil hanya diedarkan dalam area terbatas guna melakukan uji pasar.

 

Simon menyebut, gas LPG 3 kg pink sempat dilakukan uji coba sebanyak 2.000 tabung di Jakarta dan Surabaya dengan masing-masing 1.000 tabung per daerah.

 

“Dilakukan untuk melihat bagaimana respons pasar utamanya kalangan menengah yang tidak disubsidi dan bisa mendapatkan ukuran yang jauh lebih kecil. Itu hanya di tahun 2018, sehingga kami sampaikan berita itu adalah berita hoax,” bebernya.

Baca Juga :  Tes GeNose di Bandara Hanya untuk Penumpang

 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDMBahlil Lahadalia membenarkan produk tersebut diluncurkan tahun 2018. Meskipun saat ini barang itu dianggap seolah-olah beredar di masyarakat.

 

Bahlil menduga, ada pihak yang tidak nyaman dengan kebijakan baru pemerintah untuk menata ulang pendistribusian elpiji 3 kg. Padahal ia menegaskan pemerintah tetap memperhatikan nasib pengecer.

 

“Memang Pertamina nggak pernah mengeluarkan, itu 2018 tapi ini kan di seolah-olah bahwa ada nah jawabannya seperti apa. Memang ada yang tidak nyaman ketika kita mau tertibkan proses untuk pendistribusian daripada pengecer, tapi kita sayangi, kita hormati pengecer dan pasti kita akan memberikan yang terbaik untuk rakyat,” pungkas Bahlil.(jpc)

 

JAKARTA-Viral di media sosial, narasi beserta gambar LPG 3 kg pink nonsubsidi yang disebut-sebut bakal menggantikan gas melon subsidi pemerintah.

 

Narasi ini beredar di tengah kebijakan baru pemerintah yang melarang pengecer untuk menjual LPG 3 kg. Masyarakat diminta langsung membeli gas  melon langsung di pangkalan resmi PT Pertamina (Persero).

 

Salah satu netizen membuat narasi bahwa gas LPG 3 kg pink non subsidi itu akan segera hadir di tengah masyarakat. Ia pun menyebut bahwa rakyat kecil selalu ditekan untuk mengidupi pemerintah.

 

“Akan segera hadir Gas Elpiji non subsidi. Pokoknya rakyat kecil harus makin ditekan, buat menghidupi para pembuat kebijakan,” ujar salah satu netizen di platform X, dikutip Selasa (4/2/2025).

 

Merespons hal itu, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri memastikan bahwa kabar beredar yang menyebut gas LPG 3 kg pink akan segera hadir adalah hoax. Dia memastikan, Pertamina hanya menjual gas non subsidi dengan volume 5 kg dan 12 kg.

Baca Juga :  Jalur Bukit Rawi Macet Parah

 

“Kami menyampaikan bahwa pada saat ini Pertamina hanya menjual utk yang non subsidi hanya kemasan yang 5 kg dan 12 kg. Jadi tidak ada 3 kg yang berwarna pink yang non subsidi,” ujar Simon dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2025).

 

Dia membeberkan, gas LPG 3 kg pink memang pernah diedarkan oleh Pertamina pada tahun 2018 silam. Namun, itu belum bersifat komersil hanya diedarkan dalam area terbatas guna melakukan uji pasar.

 

Simon menyebut, gas LPG 3 kg pink sempat dilakukan uji coba sebanyak 2.000 tabung di Jakarta dan Surabaya dengan masing-masing 1.000 tabung per daerah.

 

“Dilakukan untuk melihat bagaimana respons pasar utamanya kalangan menengah yang tidak disubsidi dan bisa mendapatkan ukuran yang jauh lebih kecil. Itu hanya di tahun 2018, sehingga kami sampaikan berita itu adalah berita hoax,” bebernya.

Baca Juga :  Tes GeNose di Bandara Hanya untuk Penumpang

 

Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDMBahlil Lahadalia membenarkan produk tersebut diluncurkan tahun 2018. Meskipun saat ini barang itu dianggap seolah-olah beredar di masyarakat.

 

Bahlil menduga, ada pihak yang tidak nyaman dengan kebijakan baru pemerintah untuk menata ulang pendistribusian elpiji 3 kg. Padahal ia menegaskan pemerintah tetap memperhatikan nasib pengecer.

 

“Memang Pertamina nggak pernah mengeluarkan, itu 2018 tapi ini kan di seolah-olah bahwa ada nah jawabannya seperti apa. Memang ada yang tidak nyaman ketika kita mau tertibkan proses untuk pendistribusian daripada pengecer, tapi kita sayangi, kita hormati pengecer dan pasti kita akan memberikan yang terbaik untuk rakyat,” pungkas Bahlil.(jpc)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/