Menariknya, Jimmy memilih seorang birokrat perempuan, Inriaty Karawaheni, sebagai wakilnya. Hal ini mencerminkan strategi politik inklusif sekaligus memperkuat citra pasangan yang mengedepankan kinerja dan keterwakilan gender.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Palangka Raya (UPR), Ricky Zulfauzan, menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengawasi jalannya Pilkada agar berlangsung jujur dan adil (Luberjurdil).
“Jika ada masyarakat yang bisa membuktikan adanya praktik politik uang atau intimidasi, mereka sebaiknya diberi penghargaan khusus, misalnya bebas pajak kendaraan selama 10 tahun,” tegas Ricky.
Ia juga mengkritik KPU dan Bawaslu Barito Utara yang dinilai telah kehilangan kepercayaan publik akibat proses sebelumnya yang kontroversial.
“Peran masyarakat menjadi sangat penting untuk memastikan tidak terjadi kecurangan kembali,” tegasnya.
Ricky berharap kedua paslon bertarung secara fair play, masyarakat memilih dengan hati nurani, dan penyelenggara pemilu tetap menjaga integritas.
“Pemerintah daerah juga harus menjamin suara rakyat dapat tersalurkan dengan aman dan kondusif,” tutupnya. (*ren/irj/nue/ala)