PALANGKA RAYA-Pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) di Kabupaten Kapuas mulai memanas. Kali ini terjadi dalam proses penjaringan bakal calon. Secara mengejutkan, Evan Rahman tiba-tiba menarik berkas dari tim penjaringan PDIP, Selasa (4/6). Hal itu dilakukan empat hari setelah dirinya menyerahkan dokumen pendaftaran ke partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Kader Partai NasDem itu mengaku, alasannya menarik berkas karena adanya perbedaan prinsip. Namun Evan tidak menjelaskan secara terperinci perbedaan yang dimaksudnya. Wakil Ketua II DPRD Kapuas itu menyerahkan surat penguduran diri ke Kantor DPD PDIP Kalteng di Palangka Raya.
“Karena ada perbedaan prinsip, maka saya menarik diri dari pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati melalui PDIP,” ungkap Evan kepada awak media, Selasa (4/6).
Evan mengaku berkas yang ditarik hanya dari PDIP. “Saya tarik berkas dari PDIP karena sudah dipikirkan secara matang dengan disertakan surat pengunduran diri bermaterai 10 ribu,” tegasnya.
Sedangkan Ketua DPW Nasdem Kalteng Faridawaty Darland Atjeh mengatakan, pihaknya ingin ada program berkesinambungan sampai ke tingkat bawah, sehingga alur perjuangan tetap sejalan.
“Kami mau ada kesinambungan program pembangunan antara pusat dan daerah. Alur perjuangan juga harus seirama. Bagaimana berpasangan dengan yang tidak propresiden terpilih,” ungkapnya.
Sedangkan Sekretaris DPD PDIP Kalteng Sigit K Yunianto menanggapi hal tersebut dengan santai. Ia menyebut, pihaknya terbuka untuk siapa pun yang ingin mendaftar tanpa ada unsur paksaan. Pihaknya tetap menghargai sikap yang diambil Evan tersebut.
“Oh ya, silakan yang ingin mendaftar, PDIP tidak memaksa, karena hal itu atas dasar kesadaran calon saja, kalau ingin ditarik kembali silakan juga, tiap orang punya hak untuk itu,” tegas Sigit kepada Kalteng Pos, Selasa (4/6).
Meski demikian, pihaknya menyebut tidak tahu perihal perbedaan prinsip yang dimaksud itu. PDIP pada dasarnya memiliki prinsip kebersamaan.
“Ya, kalau kami prinsipnya kebersamaan saja, kalau memang berbeda ya silakan mundur, saya tidak paham bedanya di mana,” ungkap Ketua DPRD Kota Palangka Raya itu. (irj/ce/ala)