Sabtu, Juni 7, 2025
23.7 C
Palangkaraya

Di Sini Doamu Mustajab! Deretan Tempat Paling Dicari Jemaah Haji dan Umrah

Posisi mereka berdampingan penuh makna. Kepala Abu Bakar sejajar dengan bahu Rasulullah, dan kepala Umar sejajar dengan bahu Abu Bakar. “Takdir menempatkan mereka berdampingan bukan hanya dalam dakwah, tapi juga dalam peristirahatan terakhir,” katanya.

Selanjutnya ada Raudhah, terletak antara makam Rasul dan mimbar Nabi di Masjid Nabawi. Dengan luas sekitar 144 m², tempat ini ditandai dengan karpet hijau dan pilar-pilar putih. Rasulullah bersabda: Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga. Raudhah menjadi tempat impian para peziarah, meskipun antrean panjang tak menyurutkan niat. Tempat ini dibuka khusus untuk wanita pada pukul 07.00–10.00 dan ba’da Zuhur hingga menjelang Ashar.

Berada di sisi barat makam Rasulullah, ada Tiang Al-Haras dahulu menjadi tempat para sahabat berjaga mengawal keselamatan Rasul. Di setiap tiang dalam Masjid Nabawi, nama-nama tiang tercantum di bagian atasnya, termasuk Tiang Al-Haras yang kini menjadi tempat penuh doa.

Baca Juga :  Tak Sempat Mengikuti Puncak Haji, 137 Jemaah Indonesia Wafat di Tanah Suci

Lalu ada pula Masjid Qiblatain, di masjid ini, turun perintah memindahkan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah di Makkah. Kemudian ada Jabal Uhud yang menjadi saksi Perang Uhud yang menewaskan 70 sahabat, termasuk paman Rasul, Hamzah bin Abdul Muthalib, yang dijuluki Pemimpin Para Syuhada.

Lalu ada Baqi’, hanya 30 meter di timur Masjid Nabawi, adalah makam para istri Rasulullah seperti Aisyah, Hafsah, Zainab, Ummu Salamah, hingga Mariyah Qibtiyah. Juga dimakamkan di sini, Utsman bin Affan, Hasan bin Ali, Abbas bin Abdul Muthalib, dan tokoh Islam lainnya. “Di Baqi’, jasad mulia bersemayam. Semoga kita kelak bisa berkumpul dengan mereka di surga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Satlantas Katingan Pasang Tanda Kanan dan Kiri Badan Jalan Trans Kalimantan yang Banjir

Setiap tempat di Madinah bukan sekadar lokasi, tetapi lembaran hidup dari sirah Nabi dan para sahabat. Ziarah ke kota ini bukan hanya memperkaya pengetahuan, tapi juga memperhalus hati dan memperkuat iman. “Jika di Makkah kita belajar tauhid, maka di Madinah kita belajar cinta dan perjuangan,” tandasnya. (zia/ala)

Posisi mereka berdampingan penuh makna. Kepala Abu Bakar sejajar dengan bahu Rasulullah, dan kepala Umar sejajar dengan bahu Abu Bakar. “Takdir menempatkan mereka berdampingan bukan hanya dalam dakwah, tapi juga dalam peristirahatan terakhir,” katanya.

Selanjutnya ada Raudhah, terletak antara makam Rasul dan mimbar Nabi di Masjid Nabawi. Dengan luas sekitar 144 m², tempat ini ditandai dengan karpet hijau dan pilar-pilar putih. Rasulullah bersabda: Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga. Raudhah menjadi tempat impian para peziarah, meskipun antrean panjang tak menyurutkan niat. Tempat ini dibuka khusus untuk wanita pada pukul 07.00–10.00 dan ba’da Zuhur hingga menjelang Ashar.

Berada di sisi barat makam Rasulullah, ada Tiang Al-Haras dahulu menjadi tempat para sahabat berjaga mengawal keselamatan Rasul. Di setiap tiang dalam Masjid Nabawi, nama-nama tiang tercantum di bagian atasnya, termasuk Tiang Al-Haras yang kini menjadi tempat penuh doa.

Baca Juga :  Tak Sempat Mengikuti Puncak Haji, 137 Jemaah Indonesia Wafat di Tanah Suci

Lalu ada pula Masjid Qiblatain, di masjid ini, turun perintah memindahkan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah di Makkah. Kemudian ada Jabal Uhud yang menjadi saksi Perang Uhud yang menewaskan 70 sahabat, termasuk paman Rasul, Hamzah bin Abdul Muthalib, yang dijuluki Pemimpin Para Syuhada.

Lalu ada Baqi’, hanya 30 meter di timur Masjid Nabawi, adalah makam para istri Rasulullah seperti Aisyah, Hafsah, Zainab, Ummu Salamah, hingga Mariyah Qibtiyah. Juga dimakamkan di sini, Utsman bin Affan, Hasan bin Ali, Abbas bin Abdul Muthalib, dan tokoh Islam lainnya. “Di Baqi’, jasad mulia bersemayam. Semoga kita kelak bisa berkumpul dengan mereka di surga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Satlantas Katingan Pasang Tanda Kanan dan Kiri Badan Jalan Trans Kalimantan yang Banjir

Setiap tempat di Madinah bukan sekadar lokasi, tetapi lembaran hidup dari sirah Nabi dan para sahabat. Ziarah ke kota ini bukan hanya memperkaya pengetahuan, tapi juga memperhalus hati dan memperkuat iman. “Jika di Makkah kita belajar tauhid, maka di Madinah kita belajar cinta dan perjuangan,” tandasnya. (zia/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/