Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Kiat Menyusui saat Berpuasa

BERPUASA di Bulan Ramadan adalah kewajiban setiap umat muslim.  Tentunya semua orang ingin beribadah di bulan suci yang hanya tiba satu tahun sekali, tidak terkecuali bagi ibu yang sedang menyusui. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Menurut penelitian, ASI  yang dihasilkan oleh ibu yang berpuasa tetap berkualitas terbaik, sama seperti saat ibu tidak sedang berpuasa.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum ibu memutuskan untuk puasa. Pertama, pastikan kondisi Ibu fit, tidak sedang sakit dan tidak sedang menyusui saat hamil (tandem nursing). Kedua, perhatikan usia bayi anda. Ibu dapat berpuasa ketika usia bayi lebih dari 6 bulan (sudah tidak ASI eksklusif) karena bayi berusia kurang dari 6 bulan sangat bergantung pada ASI sebagai sumber gizi utama.

Jika anak sudah mendapatkan MPASI dan nafsu makan anak baik, maka ibu boleh berpuasa. Apabila anak harus mengejar kenaikan berat badan atau tumbuh kembang  anak tidak sesuai usianya maka sebaiknya ibu tidak berpuasa.

Baca Juga :  Ratusan Hektare Sawah di Enam Kecamatan Diserang

Berikut beberapa tips agar ibu dapat tetap menyusui saat berpuasa. Ibu harus minum air putih yang cukup.  Ibu menyusui dianjurkan minum minimal 8 gelas air putih per hari. Asupan air putih sekitar 2-3  liter air putih per hari dapat menjaga kelancaran produksi ASI dan menjaga agar ibu tidak dehidrasi selama berpuasa.

Ibu menyusui juga harus menjaga nutrisi makanan selama berpuasa. Secara umum, ibu menyusui memerlukan tambahan sekitar 500 kalori lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Komposisi makanan terdiri atas 50-60% karbohidrat, 30% protein, dan 20% lemak. Ibu juga harus mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Usahakan tetap makan 3 kali saat berpuasa yaitu saat sahur, saat berbuka puasa, dan sebelum tidur. Pilihlah makanan yang ibu senangi karena produksi ASI akan tetap baik selama ibu bahagia.

Baca Juga :  PTM Terbatas Dimulai, Perlu Antisipasi Kenaikan Kasus

Tetaplah rutin mengosongkan payudara dengan menyusui langsung atau memompa payudara pada pagi hari, dan maksimalkan waktu di malam hari untuk mengosongkan payudara.

Ibu menyusui harus mengenali gejala-gejala dehidrasi yang dapat terjadi jika kekurangan asupan. Ibu sebaiknya menghentikan puasa jika merasa mual, keringat dingin, pusing, nyeri kepala, badan terasa melayang, berkunang-kunang hingga pingsan, bibir sangat kering, buang air kecil sangat sedikit dan pekat. Ibu wajib waspada bila bayi menjadi sangat rewel, buang air kecil kurang dan berwarna kuning pekat, bahkan demam. Karena hal ini mungkin saja disebabkan kekurangan asupan ASI dan membahayakan bayi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ibu ingin berpuasa. Jika ibu memilih tidak menjalani ibadah puasa, tidak perlu merasa bersalah dan sedih karena menyusui juga merupakan bentuk ibadah. (*/ko)

BERPUASA di Bulan Ramadan adalah kewajiban setiap umat muslim.  Tentunya semua orang ingin beribadah di bulan suci yang hanya tiba satu tahun sekali, tidak terkecuali bagi ibu yang sedang menyusui. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Menurut penelitian, ASI  yang dihasilkan oleh ibu yang berpuasa tetap berkualitas terbaik, sama seperti saat ibu tidak sedang berpuasa.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan sebelum ibu memutuskan untuk puasa. Pertama, pastikan kondisi Ibu fit, tidak sedang sakit dan tidak sedang menyusui saat hamil (tandem nursing). Kedua, perhatikan usia bayi anda. Ibu dapat berpuasa ketika usia bayi lebih dari 6 bulan (sudah tidak ASI eksklusif) karena bayi berusia kurang dari 6 bulan sangat bergantung pada ASI sebagai sumber gizi utama.

Jika anak sudah mendapatkan MPASI dan nafsu makan anak baik, maka ibu boleh berpuasa. Apabila anak harus mengejar kenaikan berat badan atau tumbuh kembang  anak tidak sesuai usianya maka sebaiknya ibu tidak berpuasa.

Baca Juga :  Ratusan Hektare Sawah di Enam Kecamatan Diserang

Berikut beberapa tips agar ibu dapat tetap menyusui saat berpuasa. Ibu harus minum air putih yang cukup.  Ibu menyusui dianjurkan minum minimal 8 gelas air putih per hari. Asupan air putih sekitar 2-3  liter air putih per hari dapat menjaga kelancaran produksi ASI dan menjaga agar ibu tidak dehidrasi selama berpuasa.

Ibu menyusui juga harus menjaga nutrisi makanan selama berpuasa. Secara umum, ibu menyusui memerlukan tambahan sekitar 500 kalori lebih banyak dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui. Komposisi makanan terdiri atas 50-60% karbohidrat, 30% protein, dan 20% lemak. Ibu juga harus mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Usahakan tetap makan 3 kali saat berpuasa yaitu saat sahur, saat berbuka puasa, dan sebelum tidur. Pilihlah makanan yang ibu senangi karena produksi ASI akan tetap baik selama ibu bahagia.

Baca Juga :  PTM Terbatas Dimulai, Perlu Antisipasi Kenaikan Kasus

Tetaplah rutin mengosongkan payudara dengan menyusui langsung atau memompa payudara pada pagi hari, dan maksimalkan waktu di malam hari untuk mengosongkan payudara.

Ibu menyusui harus mengenali gejala-gejala dehidrasi yang dapat terjadi jika kekurangan asupan. Ibu sebaiknya menghentikan puasa jika merasa mual, keringat dingin, pusing, nyeri kepala, badan terasa melayang, berkunang-kunang hingga pingsan, bibir sangat kering, buang air kecil sangat sedikit dan pekat. Ibu wajib waspada bila bayi menjadi sangat rewel, buang air kecil kurang dan berwarna kuning pekat, bahkan demam. Karena hal ini mungkin saja disebabkan kekurangan asupan ASI dan membahayakan bayi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter apabila ibu ingin berpuasa. Jika ibu memilih tidak menjalani ibadah puasa, tidak perlu merasa bersalah dan sedih karena menyusui juga merupakan bentuk ibadah. (*/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/