PALANGKA RAYAāDeretan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) sejak awal tahun ini mengakibatkan dampak yang luas dan signifikan. Data per tanggal 5 April 2025, Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng mencatat masih ada empat kabupaten mengalami banjir dengan total puluhan ribu jiwa terdampak dan lebih dari tujuh ribu rumah terendam air.
Kepala Pelaksana BPB-PK Kalteng, Ahmad Toyib, S.STP, M.Si, dalam laporan terbarunya mengungkapkan bahwa Kabupaten Barito Selatan mencatatkan durasi banjir terpanjang, yaitu 89 hari sejak 7 Januari hingga 5 April 2025. Banjir merendam tujuh desa di Kecamatan Dusun Hilir, di antaranya Sungai Jaya, Mahajandau, Batilap, Lehai, Teluk Timbau, Damparan, dan Mangkatir. Sebanyak 2.920 kepala keluarga atau 9.564 jiwa terdampak langsung. Air yang mencapai ketinggian hingga 150 cm juga merusak 144 unit rumah serta 23 fasilitas umum.
Di Kabupaten Kapuas, bencana ini meluas ke lima kecamatan dengan total 38 desa terdampak. Kawasan yang terdampak yakni di Kecamatan Mantangai, Mandau Talawang, Pasak Talawang, Kapuas Hulu, dan Kapuas Tengah. Sebanyak 11.577 kepala keluarga atau 29.565 jiwa terdampak, dengan 7.290 unit rumah dan 443 fasilitas umum yang terendam. Ketinggian muka air mencapai 300 cm di beberapa wilayah.
“Di Kabupaten Katingan turut dilanda banjir meskipun dampaknya relatif kecil. Banjir terjadi di Kecamatan Mendawai, tepatnya di Desa Tumbang Bulan dan Perigi. Namun, tidak ada korban jiwa maupun rumah warga yang terdampak secara langsung,” ucapnya, Minggu (6/4).
Selanjutnya, Kabupaten Pulang Pisau, air menggenangi dua desa di Kecamatan Sebangau Kuala, yakni Paduran Mulya dan Sebangau Jaya. Sebanyak 254 kepala keluarga atau 823 jiwa terdampak, dengan 191 unit rumah dan 24 fasilitas umum yang turut terendam.
Secara keseluruhan, dari empat kabupaten di Bumi Tambun Bungai, sebanyak 14.751 kepala keluarga atau 39.952 jiwa merasakan dampaknya. Total 49 desa dan kelurahan di delapan kecamatan terdampak, dengan 7.625 unit rumah dan 490 fasilitas umum mengalami kerusakan atau terendam air.
Di sisi lain, Kota Palangka Raya masih berada dalam status Siaga Darurat Bencana Banjir sejak 11 Maret dan akan berlangsung hingga 15 April 2025.
Memperkuat kewaspadaan masyarakat, Kepala BMKG Kalteng, Agung Sudiono Abadi, menyampaikan peringatan dini cuaca yang menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat di hampir seluruh wilayah provinsi Kalteng pada 7ā8 April 2025.
“Saat arus balik, tanggal 7-8 prakiraan cuaca hujan merata di seluruh Kalteng,” katanya, Minggu (6/4).
Menurutnya, terbentuknya daerah belokan dan perlambatan angin atau zona konvergensi di wilayah Kalimantan memicu pertumbuhan awan hujan secara signifikan. Hal ini diperparah dengan kelembaban udara yang tinggi serta kondisi atmosfer yang labil.
“Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang masih tinggi, terutama pada sore, malam, dan dini hari. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan ekstrem berdurasi singkat. Terlebih saat ini sedang dalam kondisi arus balik, sehingga para pemudik senantiasa untuk tetap berhati-hati, terutama para pengguna roda dua. Siapkan perlengkapan memadai saat di jalan,” tegas Agung.
Prakiraan cuaca menunjukkan suhu udara di Kalimantan Tengah berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celsius dengan kelembaban antara 60 hingga 100 persen. Arah angin dominan dari utara hingga barat laut dengan kecepatan 5 hingga 15 km/jam.
Agung juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan di tengah cuaca yang tidak menentu. āBencana memang tidak bisa diprediksi secara pasti, tapi informasi dan kesiapan bisa menyelamatkan. Selalu pantau informasi terkini dari BMKG,ā pungkasnya. (ovi/ala)