Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Demi Kelancaran Transportasi, PUPR Kalteng Siaga di 22 Posko

“Kita mengantisipasi agar pendistribusian sembako maupun perjalanan masyarakat melalui jalur darat bisa lancar alias tidak terhambat. Jika sudah ada posko-posko itu, ketika terjadi hal-hal yang menghambat kelancaran lalu lintas, penanganan bisa lebih cepat,” bebernya.

Walaupun di luar momen Idulfitri, Natal dan tahun baru, serta momen hari besar keagamaan lainnya, tim DPUPR akan tetap bersinergi dengan pihak lainnya untuk selalu siaga melakukan monitor lapangan.

Ketika terjadi kerusakan pada infrastruktur jalan dan jembatan, DPUPR sesegera mungkin melakukan penanganan. Contohnya, peristiwa ambruknya gorong-gorong di Ujung Pandaran beberapa waktu lalu. Dalam waktu yang singkat DPUPR bisa melakukan perbaikan.

Oleh karena itu, tutur Shalahuddin, perlu ada kerja sama yang baik dari masyarakat untuk segera menginformasikan kepada DPUPR jika terjadi kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan sehingga bisa segera dilakukan penanganan.

Baca Juga :  Banjir Melanda Dua Kabupaten

Setiap posko dilengkapi dengan alat berat dan peralatan lainnya untuk penanganan cepat apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan infrastruktur.

“Penanganan di lapangan tentunya kami lakukan dengan teknik tertentu, baik untuk jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek,” pungkasnya.

Untuk upaya penanganan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, DPUPR selalu menjali kerja sama dengan Balai Jalan dan pihak lainnya. Terutama mengatasi lokasi-lokasi yang berpotensi besar terjadi kerusakan infrastruktur, seperti Bukit Rawi, Asam Baru, dan beberapa daerah lainnya.

Hal ini juga merupakan instruksi Gubernur H Sugianto Sabran agar pemantauan infrastruktur jalan, jembatan, dan lainnya tetap maksimal. Dengan demikian dapat memastikan kelancaran distribusi barang maupun lalu lintas pada umumnya. (nue/ce/ala)

Baca Juga :  Covid-19 Melandai, Pemko Segera Tutup RS Perluasan

“Kita mengantisipasi agar pendistribusian sembako maupun perjalanan masyarakat melalui jalur darat bisa lancar alias tidak terhambat. Jika sudah ada posko-posko itu, ketika terjadi hal-hal yang menghambat kelancaran lalu lintas, penanganan bisa lebih cepat,” bebernya.

Walaupun di luar momen Idulfitri, Natal dan tahun baru, serta momen hari besar keagamaan lainnya, tim DPUPR akan tetap bersinergi dengan pihak lainnya untuk selalu siaga melakukan monitor lapangan.

Ketika terjadi kerusakan pada infrastruktur jalan dan jembatan, DPUPR sesegera mungkin melakukan penanganan. Contohnya, peristiwa ambruknya gorong-gorong di Ujung Pandaran beberapa waktu lalu. Dalam waktu yang singkat DPUPR bisa melakukan perbaikan.

Oleh karena itu, tutur Shalahuddin, perlu ada kerja sama yang baik dari masyarakat untuk segera menginformasikan kepada DPUPR jika terjadi kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan sehingga bisa segera dilakukan penanganan.

Baca Juga :  Banjir Melanda Dua Kabupaten

Setiap posko dilengkapi dengan alat berat dan peralatan lainnya untuk penanganan cepat apabila sewaktu-waktu terjadi kerusakan infrastruktur.

“Penanganan di lapangan tentunya kami lakukan dengan teknik tertentu, baik untuk jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek,” pungkasnya.

Untuk upaya penanganan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan, DPUPR selalu menjali kerja sama dengan Balai Jalan dan pihak lainnya. Terutama mengatasi lokasi-lokasi yang berpotensi besar terjadi kerusakan infrastruktur, seperti Bukit Rawi, Asam Baru, dan beberapa daerah lainnya.

Hal ini juga merupakan instruksi Gubernur H Sugianto Sabran agar pemantauan infrastruktur jalan, jembatan, dan lainnya tetap maksimal. Dengan demikian dapat memastikan kelancaran distribusi barang maupun lalu lintas pada umumnya. (nue/ce/ala)

Baca Juga :  Covid-19 Melandai, Pemko Segera Tutup RS Perluasan

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/