Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Sentuhan Tangan Manisnya Menghasilkan Produk Motif Dayak Berkualitas

Kreasi dan inovasi generasi milenial tak pernah mati. Ketatnya persaingan industri di negeri ini tak menyurutkan semangat kaum muda untuk menciptakan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan zaman. Seperti yang dilakukan Nina Friskila. Ia berhasil mengolah produk motif Dayak menjadi sebuah suvenir menarik.

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

IDE cemberlang langsung dieksekusi oleh Nina Friskila. Dia berhasil mengimplementasikan budaya dan etnik Dayak melalui benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah tumbler dan mug. Melalui tangan manisnya, “disulap” menjadi produk yang berkualitas tinggi.

Berkat kepiawaian Nina Friskila dalam mendesain pelbagai motif khas Dayak pada sebuah benda, tumbler dan mug kreasinya menjadi produk unik dan elegan. Kini ia memiliki usaha Mivedi Art yang bergerak di bidang suvenir khas Dayak.

Baca Juga :  SKIPM Palangka Raya Komitmen Member Layanan yang Mudah dan Enggak Ribet

Nina mengakui bahwa ide membuat tumbler dan mug unik bermotif khas Dayak muncul dari saran dan permintaan konsumen. Karena dengan adanya motif tersebut, bisa menjadi sebuah identitas bahwa tumbler tersebut dibuat oleh orang asli Kalteng. Selain itu, dengan adanya motif tersebut, orang akan mudah mengenalnya sebagai suvenir khas Dayak.

“Awal saya memproduksi tumbler adalah untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan botol kemasan plastik, sedangkan tambahan motif Dayak adalah untuk mengenalkan pada kaum milenial bahwa ini loh motif kebanggan kita,” ucap Nina saat berbincang dengan Kalteng Pos, Sabtu (5/6).

Lebih lanjut wanita kelahiran Kota Palangka Raya tahun 2002 silam menyampaikan, untuk memproduksi sejumlah tumbler memerlukan waktu setidaknya tiga hari pengerjaan. Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengolahannya. Ia hanya mengirimkan desain khas Dayak buatannya kepada pihak ketiga yang memproduksi  tumbler tersebut.

Baca Juga :  Gali Potensi Perajin Rotan

Berbeda dengan mug dan tote bag khas Dayak yang dijualnya. Pengerjaannya bisa dilakukan dalam sehari, karena ia sendiri yang memproduksinya.

Kreasi dan inovasi generasi milenial tak pernah mati. Ketatnya persaingan industri di negeri ini tak menyurutkan semangat kaum muda untuk menciptakan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan zaman. Seperti yang dilakukan Nina Friskila. Ia berhasil mengolah produk motif Dayak menjadi sebuah suvenir menarik.

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

IDE cemberlang langsung dieksekusi oleh Nina Friskila. Dia berhasil mengimplementasikan budaya dan etnik Dayak melalui benda-benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di antaranya adalah tumbler dan mug. Melalui tangan manisnya, “disulap” menjadi produk yang berkualitas tinggi.

Berkat kepiawaian Nina Friskila dalam mendesain pelbagai motif khas Dayak pada sebuah benda, tumbler dan mug kreasinya menjadi produk unik dan elegan. Kini ia memiliki usaha Mivedi Art yang bergerak di bidang suvenir khas Dayak.

Baca Juga :  SKIPM Palangka Raya Komitmen Member Layanan yang Mudah dan Enggak Ribet

Nina mengakui bahwa ide membuat tumbler dan mug unik bermotif khas Dayak muncul dari saran dan permintaan konsumen. Karena dengan adanya motif tersebut, bisa menjadi sebuah identitas bahwa tumbler tersebut dibuat oleh orang asli Kalteng. Selain itu, dengan adanya motif tersebut, orang akan mudah mengenalnya sebagai suvenir khas Dayak.

“Awal saya memproduksi tumbler adalah untuk mengajak masyarakat mengurangi penggunaan botol kemasan plastik, sedangkan tambahan motif Dayak adalah untuk mengenalkan pada kaum milenial bahwa ini loh motif kebanggan kita,” ucap Nina saat berbincang dengan Kalteng Pos, Sabtu (5/6).

Lebih lanjut wanita kelahiran Kota Palangka Raya tahun 2002 silam menyampaikan, untuk memproduksi sejumlah tumbler memerlukan waktu setidaknya tiga hari pengerjaan. Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pengolahannya. Ia hanya mengirimkan desain khas Dayak buatannya kepada pihak ketiga yang memproduksi  tumbler tersebut.

Baca Juga :  Gali Potensi Perajin Rotan

Berbeda dengan mug dan tote bag khas Dayak yang dijualnya. Pengerjaannya bisa dilakukan dalam sehari, karena ia sendiri yang memproduksinya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/