Minggu, September 29, 2024
29.2 C
Palangkaraya

Waspadai Penyakit Musim Hujan

PALANGKA RAYA – Di saat curah hujan cukup tinggi seperti sekarang ini, terlebih di daerah-daerah yang sudah terendam banjir, masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai penyakit yang bias muncul dan menyerang manusia. Pasalnya di daerah-daerah yang saat ini dilanda bencana banjir, akan sangat mungkin terjadi lonjakan penyakit, seperti diare dan penyakit kulit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Riza Syahputra mengatakan, besar potensi munculnya sejumlah penyakit selama maupun setelah bencana banjir.“Kalau terjadi banjir seperti saat ini, hujan terus-menerus, dan air terus menggenang, maka akan ada potensi penyebaran penyakit diare dan gatal-gatal,” kata Riza Syaputra saat dikonfirmasi, Selasa (6/9).

Diungkapkannya, dalam rangka antisipasi lonjakan kasus penyakit khususnya di daerah yang saat ini terdampak banjir, pihaknya memiliki sistem kewaspadaan dini dan respons. Sistem ini sudah dijalankan hingga tingkat puskesmas.

“Kalau ada lonjakan kasus penyakit, maka provinsi akan cepat tahu, ada 23 macam penyakit yang dipantau,” bebernya.

Dengan demikian, apabila ada kejadian luar biasa (KLB) akan secepatnya terpantau. Sistem ini pun mudah diakses karena tidak menggunakan jaringan internet.

“Untuk masyarakat yang tidak dalam wilayah banjir, diharapkan lebih menjaga kebersihan, menja ga imunitas tubuh, dan mengonsumsi vitamin yang diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh di tengah cuaca buruk seperti sekarang ini,” jelasnya.

Riza menambahkan, penyakit lain yang juga mesti diwaspadai masyarakat adalah demam berdarah dengue (DBD). Karena itu, masyarakat diimbau dan diingatkan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan. Meski, lanjutnya, berdasarkan data yang ada, angka DBD bulan Agustus ini sudah menurun dibandingkan pada Juli lalu.

“Sejak awal tahun 2022, angka kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Februari, saat terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, sementara untuk bulan September ini belum ada laporan terkait DBD,” pungkasnya. (abw/ce/ala/KOL)

PALANGKA RAYA – Di saat curah hujan cukup tinggi seperti sekarang ini, terlebih di daerah-daerah yang sudah terendam banjir, masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai penyakit yang bias muncul dan menyerang manusia. Pasalnya di daerah-daerah yang saat ini dilanda bencana banjir, akan sangat mungkin terjadi lonjakan penyakit, seperti diare dan penyakit kulit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Riza Syahputra mengatakan, besar potensi munculnya sejumlah penyakit selama maupun setelah bencana banjir.“Kalau terjadi banjir seperti saat ini, hujan terus-menerus, dan air terus menggenang, maka akan ada potensi penyebaran penyakit diare dan gatal-gatal,” kata Riza Syaputra saat dikonfirmasi, Selasa (6/9).

Diungkapkannya, dalam rangka antisipasi lonjakan kasus penyakit khususnya di daerah yang saat ini terdampak banjir, pihaknya memiliki sistem kewaspadaan dini dan respons. Sistem ini sudah dijalankan hingga tingkat puskesmas.

“Kalau ada lonjakan kasus penyakit, maka provinsi akan cepat tahu, ada 23 macam penyakit yang dipantau,” bebernya.

Dengan demikian, apabila ada kejadian luar biasa (KLB) akan secepatnya terpantau. Sistem ini pun mudah diakses karena tidak menggunakan jaringan internet.

“Untuk masyarakat yang tidak dalam wilayah banjir, diharapkan lebih menjaga kebersihan, menja ga imunitas tubuh, dan mengonsumsi vitamin yang diperlukan untuk menjaga kondisi tubuh di tengah cuaca buruk seperti sekarang ini,” jelasnya.

Riza menambahkan, penyakit lain yang juga mesti diwaspadai masyarakat adalah demam berdarah dengue (DBD). Karena itu, masyarakat diimbau dan diingatkan untuk melakukan upaya-upaya pencegahan. Meski, lanjutnya, berdasarkan data yang ada, angka DBD bulan Agustus ini sudah menurun dibandingkan pada Juli lalu.

“Sejak awal tahun 2022, angka kasus DBD tertinggi terjadi pada bulan Februari, saat terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, sementara untuk bulan September ini belum ada laporan terkait DBD,” pungkasnya. (abw/ce/ala/KOL)

Artikel Terkait