Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Ketua DPRD Kalteng Membesuk Bayi Penderita Hidrosefalus

Wiyatno Minta Warga Tak Ragu Melapor Jika Ada Kasus Serupa

Ketua DPRD Kalteng H Wiyatno SP peduli dengan kondisi rakyatnya. Ketika mendapat laporan ada masyarakat yang sedang mengindap hidrosefalus, wakil rakyat dari daerah pemilihan V meliputi Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) langsung sigap. Turun langsung membesuk untuk memberikan semangat dan bantuan.

 

YUNIZAR PRAJAMUFTI, Palangka Raya

 

KETUA DPRD Kalteng memiliki jiwa sosial yang tinggi. Pada Sabtu (5/11/2022), Wiyatno menerima laporan mengenai adalanya masyarakat yang menderita penyakit hidrosefalus. Mendapat laporan itu, Wiyatno langsung sigap. Bayi penderita Hidrosefalus tersebut diketahui Bernama Aldo, usianya baru setengah tahun atau 6 bulan. Aldo merupakan bayi berasal dari Kabupaten Kapuas. Aldo mengindap hidrosefalus, mengalami pembekakakan kepala karena ada cairan.

Sebagai wakil rakyat, hatinya langsung tergerak ketika mendengar ada warga dari daerah yang dia wakili mendapat kesusahan. Salah satu bukti kepeduliannya, selain memberi bantuan kepada bayi Aldo, dia juga langusng memantau kondisinya dengan mengunjungi langsung bayi itu ke RS Dr Doris Sylvanus Palangka Raya pada Sabtu (5/11/2022) lalu. Selain itu, kunjungan tersebut untuk memberikasemangat kepada keluarga bayi.

Baca Juga :  Sancho Gugat KONI Kalteng ke Baori

Dilansir dari laman alodokter.com, hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Wiyatno sendiri mengetahui kondisi kesehatan bayi Ado dari rekannya. Karena kondisi keluarga bayi tak punya biaya dan perlu perawatan segera, Wiyatno langsung tergerak untuk memberi bantuan.

“Saya mendengar bahwa bayi Aldo hanya dirawat seadanya di rumah, karena tak ada biaya untuk perawatan di rumah sakit. Saya langsung meminta orang tuanya membawa ke RS Doris agar dirawat intensif,” jelasnya.

Wiyatno bersyukur bayi Aldo sudah dirawat di RS Doris Sylvanus. Kondisinya pun sudah membaik.

“Saya berharap kepada pihak  RS Doris Sylvanus yang sudah melakukan tindakan, agar setelah bayi Aldo kembali ke kampungnya, agar tetap dimonitor perkembangan anak itu,” jelasnya.

Dia tidak ingin ada penyakit atau hal lain dialami bayi Aldo setelah mendapat perawatan. Pasalnya penyakit ini bisa mengganngu saraf lain, sehingga perlu tetap dalam pantauan.

Baca Juga :  Bentuk SDM Berkarakter melalui MTQ

“Karena dampak pembekakan cairan di kepala juga berpengaruh kepada syaraf yang lain. Jadi saya berharap dan meminta agar pihak RS Doris tetap memantau setelah dia kembali ke rumahnya nanti,” terangnya.

Politkus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kalteng berpesan kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kondisi anaknya atau kondisi anak tetangganya yang juga terkena penyakit hidrosipalus kepada pemerintah setempat. Sebagai sesama makhluk sosial sudah semestinya saling membantu.

“Kepada warga mohon kalau ada anaknya atau tetangganya yang terkena penyakit hidrosipalus agar segera menyampaikan ke perangkat desa atau kelurahan. Ini penting agar anak itu segera mendapat penanganan, supaya tidak terlambat dalam tindakan/penanganan pihak rumah sakit,” terangnya.

Dia menyebut, ternyata tidak hanya satu bayi yang terkena penyakit Hidrosefalus. Ternyata ada dua lagi, yakni 1 dari Palangka Raya yang umurnya masih di bawah 2 bulan dan satu bayi dari Desa Hanjak Maju, Kabupaten Pulang Pisau yang masih berumur 10 bulan. (*/ala)

Ketua DPRD Kalteng H Wiyatno SP peduli dengan kondisi rakyatnya. Ketika mendapat laporan ada masyarakat yang sedang mengindap hidrosefalus, wakil rakyat dari daerah pemilihan V meliputi Kapuas dan Pulang Pisau (Pulpis) langsung sigap. Turun langsung membesuk untuk memberikan semangat dan bantuan.

 

YUNIZAR PRAJAMUFTI, Palangka Raya

 

KETUA DPRD Kalteng memiliki jiwa sosial yang tinggi. Pada Sabtu (5/11/2022), Wiyatno menerima laporan mengenai adalanya masyarakat yang menderita penyakit hidrosefalus. Mendapat laporan itu, Wiyatno langsung sigap. Bayi penderita Hidrosefalus tersebut diketahui Bernama Aldo, usianya baru setengah tahun atau 6 bulan. Aldo merupakan bayi berasal dari Kabupaten Kapuas. Aldo mengindap hidrosefalus, mengalami pembekakakan kepala karena ada cairan.

Sebagai wakil rakyat, hatinya langsung tergerak ketika mendengar ada warga dari daerah yang dia wakili mendapat kesusahan. Salah satu bukti kepeduliannya, selain memberi bantuan kepada bayi Aldo, dia juga langusng memantau kondisinya dengan mengunjungi langsung bayi itu ke RS Dr Doris Sylvanus Palangka Raya pada Sabtu (5/11/2022) lalu. Selain itu, kunjungan tersebut untuk memberikasemangat kepada keluarga bayi.

Baca Juga :  Sancho Gugat KONI Kalteng ke Baori

Dilansir dari laman alodokter.com, hidrosefalus adalah penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak. Pada bayi dan anak-anak, hidrosefalus membuat ukuran kepala membesar. Sedangkan pada orang dewasa, kondisi ini bisa menimbulkan sakit kepala hebat.

Wiyatno sendiri mengetahui kondisi kesehatan bayi Ado dari rekannya. Karena kondisi keluarga bayi tak punya biaya dan perlu perawatan segera, Wiyatno langsung tergerak untuk memberi bantuan.

“Saya mendengar bahwa bayi Aldo hanya dirawat seadanya di rumah, karena tak ada biaya untuk perawatan di rumah sakit. Saya langsung meminta orang tuanya membawa ke RS Doris agar dirawat intensif,” jelasnya.

Wiyatno bersyukur bayi Aldo sudah dirawat di RS Doris Sylvanus. Kondisinya pun sudah membaik.

“Saya berharap kepada pihak  RS Doris Sylvanus yang sudah melakukan tindakan, agar setelah bayi Aldo kembali ke kampungnya, agar tetap dimonitor perkembangan anak itu,” jelasnya.

Dia tidak ingin ada penyakit atau hal lain dialami bayi Aldo setelah mendapat perawatan. Pasalnya penyakit ini bisa mengganngu saraf lain, sehingga perlu tetap dalam pantauan.

Baca Juga :  Bentuk SDM Berkarakter melalui MTQ

“Karena dampak pembekakan cairan di kepala juga berpengaruh kepada syaraf yang lain. Jadi saya berharap dan meminta agar pihak RS Doris tetap memantau setelah dia kembali ke rumahnya nanti,” terangnya.

Politkus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kalteng berpesan kepada masyarakat untuk tidak ragu melaporkan kondisi anaknya atau kondisi anak tetangganya yang juga terkena penyakit hidrosipalus kepada pemerintah setempat. Sebagai sesama makhluk sosial sudah semestinya saling membantu.

“Kepada warga mohon kalau ada anaknya atau tetangganya yang terkena penyakit hidrosipalus agar segera menyampaikan ke perangkat desa atau kelurahan. Ini penting agar anak itu segera mendapat penanganan, supaya tidak terlambat dalam tindakan/penanganan pihak rumah sakit,” terangnya.

Dia menyebut, ternyata tidak hanya satu bayi yang terkena penyakit Hidrosefalus. Ternyata ada dua lagi, yakni 1 dari Palangka Raya yang umurnya masih di bawah 2 bulan dan satu bayi dari Desa Hanjak Maju, Kabupaten Pulang Pisau yang masih berumur 10 bulan. (*/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/