Selasa, Oktober 1, 2024
32.1 C
Palangkaraya

Mabuk Berat, Jukir Tewas Kehabisan Darah

PALANGKA RAYA-Seorang pria yang berprofesi sebagai juru parkir (Jukir) meninggal akibat kehabisan darah. Pria bernama Harianto (38) yang kerap dipanggil sehari-hari Salak ini, meninggal dunia di barak, tempat ia tinggal bersama istri dan keempat anaknya, tepatnya di Barak Sepuluh nomor 087 Jalan Dr. Murjani, Gang Sari 45, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Istri Salak, Awaliah (37) mengatakan, sekitar pukul 16.00 WIB, ia melihat kondisi sang suami dalam keadaan mabuk berat setelah pulang dari kerja. Selepas itu dirinya tidak tahu bahwa sang suami sempat mengamuk dan memukul kaca jendela barak bagian depan.

“Suami saya pulang dalam kondisi mabuk. Sesampainya di barak, saya tidak tahu bahwa suami saya memukul kaca bagian depan,” ujarnya kepada media saat di depan barak, Rabu (08/6) dini hari.

Baca Juga :  Masuknya Jaringan Listrik Memantik Gairah Warga Berwirausaha

Saat kejadian, dirinya sedang berada di dapur barak satunya. Dirinya hanya mendengar suara pukulan dan pecahan kaca yang berserakan di lantai. Melihat hal tersebut, sang istri yang panik langsung berteriak meminta tolong.

“Saya hanya melihat saat sudah berdarah, ternyata tangan suami saya bagian kanan sudah berdarah. Karena hampir putus dan saya panik langsung berteriak minta tolong,” katanya.

Awaliah mengatakan, sekitar pukul 21.00 WIB sang suami menghembuskan nafas terakhirnya. Awalnya sempat ia memaksa sang suami untuk berobat ke Rumah Sakit (RS). Namun saat itu suami menolak untuk mendapatkan pengobatan.

“Saya sudah membujuknya berapa kali untuk ke rumah sakit. Kami paksa, tapi tetap tidak mau malah dia ngamuk,”tambahnya.

Baca Juga :  Tarif Tes PCR di RSUD dr Murjani Turun

PALANGKA RAYA-Seorang pria yang berprofesi sebagai juru parkir (Jukir) meninggal akibat kehabisan darah. Pria bernama Harianto (38) yang kerap dipanggil sehari-hari Salak ini, meninggal dunia di barak, tempat ia tinggal bersama istri dan keempat anaknya, tepatnya di Barak Sepuluh nomor 087 Jalan Dr. Murjani, Gang Sari 45, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Istri Salak, Awaliah (37) mengatakan, sekitar pukul 16.00 WIB, ia melihat kondisi sang suami dalam keadaan mabuk berat setelah pulang dari kerja. Selepas itu dirinya tidak tahu bahwa sang suami sempat mengamuk dan memukul kaca jendela barak bagian depan.

“Suami saya pulang dalam kondisi mabuk. Sesampainya di barak, saya tidak tahu bahwa suami saya memukul kaca bagian depan,” ujarnya kepada media saat di depan barak, Rabu (08/6) dini hari.

Baca Juga :  Masuknya Jaringan Listrik Memantik Gairah Warga Berwirausaha

Saat kejadian, dirinya sedang berada di dapur barak satunya. Dirinya hanya mendengar suara pukulan dan pecahan kaca yang berserakan di lantai. Melihat hal tersebut, sang istri yang panik langsung berteriak meminta tolong.

“Saya hanya melihat saat sudah berdarah, ternyata tangan suami saya bagian kanan sudah berdarah. Karena hampir putus dan saya panik langsung berteriak minta tolong,” katanya.

Awaliah mengatakan, sekitar pukul 21.00 WIB sang suami menghembuskan nafas terakhirnya. Awalnya sempat ia memaksa sang suami untuk berobat ke Rumah Sakit (RS). Namun saat itu suami menolak untuk mendapatkan pengobatan.

“Saya sudah membujuknya berapa kali untuk ke rumah sakit. Kami paksa, tapi tetap tidak mau malah dia ngamuk,”tambahnya.

Baca Juga :  Tarif Tes PCR di RSUD dr Murjani Turun

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/