Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Daerah Siaga Darurat Karhutla Bertambah

Dua Helikopter Water Bombing dan Satu Helikopter Patroli Dikirim ke Kalteng

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tingkat provinsi, menyusul beberapa kabupaten/kota di Kalteng yang sudah terlebih dahulu menetapkan status siaga darurat karhutla. Ada enam kabupaten/kota yang sudah menetapkan siaga darurat karhutla, yakni Kabupaten Sukamara, Katingan, Kapuas, Barito Selatan, Palangka Raya, dan Kotawaringin Timur.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana karhutla yang cukup besar, langkah-langkah pencegahan diambil. Salah satunya dengan mendatangkan helikopter untuk patroli dan pemadaman api.

Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Falery Tuwan mengatakan, pemprov sudah mengajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk bantuan patroli udara. Sabtu nanti (10/9), tiga unit helikopter direncanakan mendarat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

“Pemprov Kalteng sudah menetapkan siaga darurat karhutla dan kami juga sudah mengajukan tiga unit helikopter ke BNPB pusat, satu helikopter untuk patroli dan dua helikopter water bombing,” bebernya saat wawancarai melalui sambungan telepon, Rabu siang (7/9).

Dikatakannya bahwa helicopter water boobing akan digunakan untuk menjangkau titik api atau hotspot yang sulit terjangkau tim darat. Hal ini sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional (rakornas), yang mana pemerintah pusat telah berkomitmen untuk membantu daerah-daerah yang diprioritaskan untuk penanganan karhutla.

Baca Juga :  H Abdul Rasyid AS Semua Akan Kembali kepada Allah SWT

“Water bombing ini lebih efektif menjangkau hotspot, terutama pada titik lokasi yang jauh, sehingga segera dilakukan pemadaman selagi api masih kecil,” ungkapnya.

Sesuai kebijakan nasional, daerah perlu melakukan peningkatan dan upaya pencegahan. Jangan sampai menunggu hingga terjadi kebakaran yang cukup besar.

“Untuk itu kami memperkuat pencegahan di tahap siaga darurat, mulai dari patroli, pengaktifan MPA, dan aktivasi posko-posko,” sebutnya.Berkenaan dengan teknis penggunaan helikopter water bombing akan dibahas lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait, seperti Bandara Tjilik Riwut dalam hal ini Angkasa Pura, BMKG, dan BPBD. Nantinya helikopter water bombing ini dapat dimanfaatkan untuk memadamkan api di beberapa titik lokasi, termasuk di kabupaten-kabupaten.

“Nanti saling komunikasi, karena BPBD provinsi juga memiliki data titik-titik hotspot di kabupaten/kota, tidak perlu ada permintaan dari daerah untuk water bombing, yang ada bisa dimaksimalkan,” katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Sukamara Agus Mulyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Ahmad Puat Jen mengatakan, petugas terus melakukan penanggulangan karhutla.

“Adapun wilayah api yang paling besar yaitu di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara dengan luas lahan yang terbakar 40 hektare, karena terpecah dalam empat titik lokasi,” beber Jen kepada wartawan saat ditemui di Kantor BPBD Sukamara, Rabu (7/9).

Baca Juga :  Sianida Diduga Dijual untuk Penambang Ilegal

Ia mengutarakan bahwa personel yang turun ke lapangan untuk memadamkan api berjumlah 45 personel BPBD, ditambah anggota satgas, TNI, Polri, Damkar, KPHP Sukamara, Manggala Agni, PT Sampoerna Sungai Rangit, MPA, BKSDA Kalteng, dan Of Uk.

“Jadi tiap hari kami selalu stand by untuk menangani kebakaran hutan dan lahan. Adapun yang turun ke lapangan tidak hanya personel BPBD, tapi juga anggota satgas, TNI, Polri, Damkar, KPHP Sukamara, Manggala Agni, PT Sampoerna Sungai Rangit, MPA, BKSDA Kalteng, dan Of Uk,” terangnya.

Jen berharap masyarakat Sukamara lebih berhati-hati dalam membuka lahan. Jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar.

“Tentunya kami sangat berharap warga berhati-hati dalam membuka lahan, jangan dengan cara membakar,” tuturnya.

Meski sarana prasarana masih kurang memadai, lanjutnya, tapi tidak mematahkan semangat pihaknya dalam bekerja. “Mari kita saling peduli untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Sukamara ini,” tandasnya. (abw/*nhz/ce/ala/KOL)

Dua Helikopter Water Bombing dan Satu Helikopter Patroli Dikirim ke Kalteng

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tingkat provinsi, menyusul beberapa kabupaten/kota di Kalteng yang sudah terlebih dahulu menetapkan status siaga darurat karhutla. Ada enam kabupaten/kota yang sudah menetapkan siaga darurat karhutla, yakni Kabupaten Sukamara, Katingan, Kapuas, Barito Selatan, Palangka Raya, dan Kotawaringin Timur.

Sebagai bentuk antisipasi terhadap bencana karhutla yang cukup besar, langkah-langkah pencegahan diambil. Salah satunya dengan mendatangkan helikopter untuk patroli dan pemadaman api.

Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Kalteng Falery Tuwan mengatakan, pemprov sudah mengajukan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk bantuan patroli udara. Sabtu nanti (10/9), tiga unit helikopter direncanakan mendarat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

“Pemprov Kalteng sudah menetapkan siaga darurat karhutla dan kami juga sudah mengajukan tiga unit helikopter ke BNPB pusat, satu helikopter untuk patroli dan dua helikopter water bombing,” bebernya saat wawancarai melalui sambungan telepon, Rabu siang (7/9).

Dikatakannya bahwa helicopter water boobing akan digunakan untuk menjangkau titik api atau hotspot yang sulit terjangkau tim darat. Hal ini sebagai tindak lanjut dari rapat koordinasi nasional (rakornas), yang mana pemerintah pusat telah berkomitmen untuk membantu daerah-daerah yang diprioritaskan untuk penanganan karhutla.

Baca Juga :  H Abdul Rasyid AS Semua Akan Kembali kepada Allah SWT

“Water bombing ini lebih efektif menjangkau hotspot, terutama pada titik lokasi yang jauh, sehingga segera dilakukan pemadaman selagi api masih kecil,” ungkapnya.

Sesuai kebijakan nasional, daerah perlu melakukan peningkatan dan upaya pencegahan. Jangan sampai menunggu hingga terjadi kebakaran yang cukup besar.

“Untuk itu kami memperkuat pencegahan di tahap siaga darurat, mulai dari patroli, pengaktifan MPA, dan aktivasi posko-posko,” sebutnya.Berkenaan dengan teknis penggunaan helikopter water bombing akan dibahas lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait, seperti Bandara Tjilik Riwut dalam hal ini Angkasa Pura, BMKG, dan BPBD. Nantinya helikopter water bombing ini dapat dimanfaatkan untuk memadamkan api di beberapa titik lokasi, termasuk di kabupaten-kabupaten.

“Nanti saling komunikasi, karena BPBD provinsi juga memiliki data titik-titik hotspot di kabupaten/kota, tidak perlu ada permintaan dari daerah untuk water bombing, yang ada bisa dimaksimalkan,” katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Sukamara Agus Mulyanto melalui Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Ahmad Puat Jen mengatakan, petugas terus melakukan penanggulangan karhutla.

“Adapun wilayah api yang paling besar yaitu di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci, Kabupaten Sukamara dengan luas lahan yang terbakar 40 hektare, karena terpecah dalam empat titik lokasi,” beber Jen kepada wartawan saat ditemui di Kantor BPBD Sukamara, Rabu (7/9).

Baca Juga :  Sianida Diduga Dijual untuk Penambang Ilegal

Ia mengutarakan bahwa personel yang turun ke lapangan untuk memadamkan api berjumlah 45 personel BPBD, ditambah anggota satgas, TNI, Polri, Damkar, KPHP Sukamara, Manggala Agni, PT Sampoerna Sungai Rangit, MPA, BKSDA Kalteng, dan Of Uk.

“Jadi tiap hari kami selalu stand by untuk menangani kebakaran hutan dan lahan. Adapun yang turun ke lapangan tidak hanya personel BPBD, tapi juga anggota satgas, TNI, Polri, Damkar, KPHP Sukamara, Manggala Agni, PT Sampoerna Sungai Rangit, MPA, BKSDA Kalteng, dan Of Uk,” terangnya.

Jen berharap masyarakat Sukamara lebih berhati-hati dalam membuka lahan. Jangan sampai membuka lahan dengan cara membakar.

“Tentunya kami sangat berharap warga berhati-hati dalam membuka lahan, jangan dengan cara membakar,” tuturnya.

Meski sarana prasarana masih kurang memadai, lanjutnya, tapi tidak mematahkan semangat pihaknya dalam bekerja. “Mari kita saling peduli untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Sukamara ini,” tandasnya. (abw/*nhz/ce/ala/KOL)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/