Site icon KaltengPos

Persiapan Haji 100 Persen, 15 Mei Jemaah Tiba di Tanah Suci

Ilustrasi jemaah haji

PALANGKA RAYA-Pemberangkatan jemaah dari Kalimantan Tengah (Kalteng) yang akan menunaikan ibadah haji terus dimatangkan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng bersama Kementerian Agama (Kemenag) dan pemerintah kabupaten/kota tempat asal jemaah menggelar rapat koordinasi untuk mematangkan persiapan keberangkatan para jemaah haji embarkasi Banjarmasin di Hotel Luwansa Palangka Raya, Rabu (8/5).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mewakili Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat membuka rapat tersebut mengatakan, tahapan pemeriksaan kesehatan, keimigrasian, urusan administratif lain, maupun tata cara ibadah haji sudah dilakukan. Jadwal haji sendiri sudah ada. Namun rapat itu tetap diadakan untuk memastikan para jemaah haji yang akan berangkat nanti sudah dapat mengondisikan diri.

“Misalnya, jadwal pesawat kan sudah ditentukan, kalau berangkatnya pukul 02.00, maka harus mempersiapkan diri sejak pukul 09.00, perkara teknis ini yang ingin kami matangkan terus,” beber Nuryakin kepada awak media usai membuka rapat.

Nuryakin menjelaskan, para jemaah haji dari Kalteng yang akan embarkasi dari Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin bakal berangkat pada 13 Mei mendatang. Prosesi itu sudah merupakan tahapan pertama pelaksanaan ibadah haji untuk jemaah Kalteng yang tergabung dalam kelompk terbang (kloter) ketiga. Pemberangkatan jemaah dibagi menjadi enam kloter.

Pria yang juga merupakan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kalteng itu menjelaskan, dalam menunjang pelaksanaan ibadah haji tahun ini, Pemprov Kalteng diinisiasi oleh Gubernur menghibahkan sajadah khusus untuk para jemaah haji. Dijelaskan Nuryakin, pemberian sajadah berlogo IPHI itu dilakukan untuk mempermudah rombongan jemaah haji Kalteng jika tersesat saat proses ibadah.

“Jemaah haji biasanya membeludak, kalau kita telat ibadahnya biasanya di luar, kalau ibadah di luar tidak membawa sajadah kan sulit, rencana memang ada pemberian bantuan yang besarannya seperti tahun kemarin, tapi masih digodok,” terangnya.

Nuryakin menambahkan, berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 1005 Tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia Tahun 1445 H/2024 M dan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 130 Tahun 2024 tentang Kuota Haji Tambahan Tahun 1445 H/2024 M, kuota haji Kalteng yang awalnya 1.612 jemaah bertambah menjadi 1.688 jemaah.

“Adapun rencana pemberangkatan jemaah calon haji asala Kalteng melalui embarkasi Banjarmasin masuk dalam gelombang I dan terbagi menjadi 6 kloter, untuk kloter 3 wajib masuk asrama pada tanggal 14 Mei 2024,” bebernya.

Lebih lanjut Nuryakin menuturkan, ada beberapa hal penting yang harus menjadi perhatian bersama terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M. Mengingat pemberangkatan jemaah asal Kalteng melalui embarkasi haji Banjarmasin, pihaknya meminta bupati dan wali kota se-Kalteng agar menyiapkan transportasi, konsumsi, dan akomodasi serta memastikan jadwal pemberangkatan menuju embarkasi.

“Armada angkutan bisa menggunakan pesawat atau lewat jalur darat dengan mengutamakan keselamatan jemaah haji,” sebutnya.

Nuryakin juga menyarankan Kementerian Agama provinsi maupun kabupaten/kota membagi kloter jemaah haji per kabupaten/kota dengan memperhatikan jumlah kuota, sehingga tidak terpisahkan. Persyaratan-persyaratan jemaah calon haji juga perlu diingatkan kembali, seperti dokumen keimigrasian dan perlengkapan lain, agar tidak menemui kendala di Tanah Suci nanti.

“Kepada tim kesehatan, baik dinas kesehatan maupun KKP, segera antisipasi masalah kesehatan jemaah. Berikan pelayanan prima agar kesehatan jemaah haji selalu terpantau,” tuturnya.

Ia juga meminta petugas haji daerah agar benar-benar melayani jemaah haji dengan tulus ikhlas, mengingat petugas haji daerah merupakan perpanjangan tangan gubernur dan bupati/wali kota dalam memberi pelayanan kepada para jemaah haji.

Nuryakin juga meminta agar panitia penyelenggara haji segera mengadakan sinkronisasi dan simulasi dengan instansi terkait, terutama dengan pihak embarkasi Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin.

“Segera susun time schedule dan langkah-langkah yang terencana, terukur, dan terpadu sejak awal persiapan pemberangkatan sampai pemulangan jemaah haji, serta hal-hal teknis lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan ibadah jemaah haji Kalteng,” tambahnya.

Kesehatan jemaah haji hendaknya diperhatikan karena menjadi prasyarat istitha’ah/kemampuan berangkat haji. Terutama bagi jemaah lanjut usia dan jemaah yang terindikasi mengidap penyakit berat. Kepada petugas kesehatan, hendaknya bekerja seoptimal mungkin untuk menjamin kesehatan jemaah haji.

“Petugas haji daerah harus mampu menjaga serta membimbing para jemaah haji, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalteng H Noor Fahmi juga berkomentar terkait kesiapan jemaah haji Kalteng.

“Untuk visa dan keberangkatan telah siap 100 persen. Sudah ada jadwal. Orang-orangnya sudah terbagi sesuai dengan yang dijadwalkan. Petugasnya pun sudah,” ujarnya, Senin (6/5).

Ia menyampaikan, pelepasan keberangkatan jemaah haji Kalteng boleh dilakukan di mana saja di masing-masing kabupaten/kota. “Tergantung daerahnya, tergantung kabupaten/kota, silakan mau di mana pelepasannya, tergantung kesepakatan,” tuturnya.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Kalteng H Hasan Basri juga menyinggung soal ploting visa ataupun paspor per kloter yang telah rampung. “Sudah selesai semua, alhamdulillah sudah disusun rapi, tinggal dibawa ke Banjarmasin pada waktunya nanti,” ucapnya, Selasa (7/5).

Ia menyebut aspor sudah siap untuk dibawa ke asrama haji embarkasi Banjarmasin 2 hari sebelum keberangkatan kloter 3 Kalteng. Tim PHU akan berangkat ke asrama haji embarkasi Banjarmasin pada tanggal 11 dan 12 Mei 2024.

“Insyaallah tanggal 11 tim dokumen sudah berangkat ke Banjarmasin, karena sekian jam sebelum pemberangkatan, paspor harus sudah kami sampaikan ke pihak embarkasi di Kalsel. Insyaallah tidak ada masalah terkait dokumen haji,” ungkapnya.

Namun perihal jemaah dibolehkan terbang atau tidak saat tergantung pada hasil pemeriksaan kesehatan terakhir di embarkasi Banjarmasin.

“Kalau dari Kemenag, masalah dokumen sudah selesai semua, kloter juga sudah dibagi dan sudah fix seperti yang disampaikan dalam pertemuan kemarin,” pungkasnya. (dan/zia/ce/ala)

Exit mobile version