SAMPIT-Aktivitas arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kembali menunjukkan peningkatan. Pada Rabu (9/4), KM Dharma Ferry VI yang berlayar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tiba di Pelabuhan Sampit, membawa ratusan penumpang yang kembali setelah libur Idulfitri.
Kapal dengan kapasitas angkut 477 penumpang itu tercatat mengangkut 415 penumpang. Kedatangan kapal ini menjadi yang keempat dalam rangkaian arus balik Lebaran tahun ini jalur laut melalui Pelabuhan Sampit.
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Kepelabuhanan KSOP Kelas III Sampit Gusti Muchlis, menyampaikan hingga saat ini total penumpang yang telah tiba di Sampit sejak dimulainya arus balik telah mencapai 2.203 orang.
“Telah tiba Kapal Dharma Ferry pada hari ini (kemarin, red). Ini merupakan kapal keempat yang bersandar di Pelabuhan Sampit selama periode arus balik Lebaran 2025,” ungkapnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun KSOP, diperkirakan sekitar 5.500 orang pemudik yang belum kembali ke Sampit. Ini mengindikasikan bahwa puncak arus balik Lebaran kemungkinan besar akan terjadi pada hari terakhir periode arus balik.
“Kedatangan kapal pada arus balik tinggal satu lagi, yaitu KM Lawit yang dijadwalkan tiba besok (hari ini, red). Namun kami masih belum mendapatkan informasi jumlah penumpangnya. Besok diperkirakan menjadi puncak arus balik,” katanya.
Muchlis menjelaskan, kapal milik Dharma Lautan Utama (DLU) itu memang memiliki kapasitas penumpang sedikit. Jumlah itu pun sudah termasuk dispensasi penumpang. Sebab, selain mengangkut penumpang, kapal itu juga mengangkut kendaraan.
“Kapal ini memang untuk angkut kebutuhan logistik. Jadi, tidak banyak penumpang yang bisa diangkut,” imbuhnya.
Diketahui, arus mudik dan balik Lebaran jalur laut melalui Pelabuhan Sampit menjadi salah satu opsi masyarakat Kotim yang hendak bepergian ke dan dari Pulau Jawa. Selain menjadi jalur favorit karena biayanya yang lebih terjangkau, jalur laut juga menjadi pilihan tepat bagi mereka yang membawa banyak barang.
Sementara itu, arus balik melalui jalur laut khususnya di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) belum terlihat lonjakan. Meski demikian, PT Pelni dan PT Dharma Lautan Utama (DLU) terus memberikan pelayanan. Selasa (8/4), KM Rucitra milik DLU membawa penumpang sebanyak 675 orang dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Sedangkan PT Pelni, sejak tanggal 1 sampai dengan 7 April 2025, telah mengangkut 3.778 penumpang. Diperkirakan arus balik Lebaran masih berlangsung hingga akhir bulan ini.
Kepala Cabang Pelni Pangkalan Bun Suwadi mengatakan, sampai saat ini jumlah penumpang kapal tiap pemberangkatan terbilang seperti biasa, dengan rata-rata ratusan penumpang. Lonjakan belum terjadi. Meski begitu, pihaknya tetap mengantisipasi dengan menyediakan kapal sesuai dengan jatah yang diberikan. Selain itu, pihakmya juga menyesuaikan kapasitas penumpang kapal yang berlaku. Sehingga bila terjadi lonjakan penumpang, PT Pelni sudah siap mengatasi kondisi itu.
Lonjakan penumpang arus balik Lebaran memang tidak dapat diprediksi, mengingat masih banyak karyawan sawit yang libur. Mereka biasanya menggunakan jasa angkutan kapal.
“Saat ini memang masih belum terlihat dan tidak ada lonjakan penumpang. Kami akan selalu mempersiapkan apabila nanti itu terjadi,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Theodorus Priyo Santosa melalui Kapolsek Kumai Iptu Stefanus Reantalo mengatakan, pihaknya selalu melakukan pengamanan dan pengawasan terhadap tiap penumpang kapal. Personel melakukan penjagaan saat penumpang yang akan berangkat maupun penumpang yang tiba. Itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.
“Kami akan terus memberikan rasa aman bagi penumpang yang berangkat maupun datang menggunakan kapal. Kami juga melakukan pengecekan terhadap barang-barang bawaan penumpang, mencegah adanya barang terlarang ataupun senjata tajam,” ujarnya. (mif/son/ce/ala)