PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) optimistis bisa mencapai target 70 persen vaksinasi Covid-19 pada akhir Oktober, minimal untuk dosis pertama. Sejauh ini sudah 1,2 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat, baik dosis pertama maupun dosis kedua.
“Selama ini kami sudah menyuntikkan 1,2 juta dosis vaksin baik dosis pertama maupun kedua, efek-efek yang dialami oleh masyarakat tidak ada yang berdampak fatal sejauh ini, dimungkinkan adanya kemerahan, muntah-muntah, atau pusing, tapi itu hal biasa, tidak ada kasus berdampak parah bahkan sampai meninggal,” beber Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng dr Suyuti Syamsul, kemarin (10/10).
Suyuti yakin pada akhir Oktober nanti Pemprov Kalteng bisa mencapai 70 persen target vaksinasi. Sebab, lanjut dia, capaian vaksinasi pada beberapa kabupaten di Kalteng sudah cukup bagus. Misalnya, Palangka Raya di atas 70 persen dan Sukamara di atas 50 persen. Ada juga kabupaten yang capaiannya di atas 40 persen.
“Yang menjadi fokus kami adalah Kabupaten Kapuas karena jumlah penduduknya cukup banyak, jika bisa mendorong capaian vaksinasinya, maka otomatis akan menaikkan rating vaksinasi se-Kalteng,” ucapnya.
Suyuti meminta masyarakat untuk tidak memilih-milih merek vaksin yang diterima. Dikatakannya bahwa saat ini vaksin Sinovac sedang dalam tahap impor. Vaksin ini akan difokuskan untuk penyuntikan dosis kedua. Sementara untuk dosis pertama menggunakan vaksin-vaksin lain, seperti Moderna, AstraZeneca, Pfizer, ataupun Johnson.
“Apakah pemerintah nanti akan memesan lagi vaksin Sinovac, kami belum tahu ya. Jadi saya sampaikan kepada masyarakat bahwa vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan Suyuti, pada dasarnya efikasi masing-masing vaksin tidak jauh berbeda. Ia menyebut, dahulu masyarakat menolak vaksin merek Sinovac, dengan alasan menunggu vaksin Moderna dan lainnya.
“Tetapi saat merek lain datang, mereka tidak mau menggunakan, malah mencari vaksin Sinovac,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya berharap masyarakat bersedia menerima suntikan vaksin merek apapun yang telah disediakan pemerintah. Mengeai efek samping yang dirasakan penerima vaksin, ia menyebut, semakin kencang efek samping yang dirasakan penerima, artinya kinerja vaksin makin bagus.
Tossa Ditumpangi Petugas Vaksinator Kapuas Timur Tercebur ke Sungai====JUDUL BARU
Vaksinasi di wilayah Kabupaten Kapuas terus digencarkan. Bahkan kegiatan vaksinasi keliling yang dilaksanakan petugas puskesmas, koramil, dan Polsek Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas pada Sabtu (9/10) diwarnai insiden. Kendaraan vaksin keliling jenis Tossa yang ditumpangi sejumlah tenaga kesehatan (nakes) tercebur ke Sungai Handil Gardu, Desa Anjir Serapat Tengah, Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas.
Anggota polsek maupun koramil setempat yang mengawal kegiatan vaksinasi keliling itu langsung bergegas menolong dan mengevakuasi satu per satu nakes yang tercebur ke sungai.
“Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat kendaraan roda tiga yang ditumpangi enam orang nakes hendak melewati jembatan kayu di Handil Gardu,” kata Kapolsek Kapuas Timur Iptu Eko Sutrisno.
Menurut Iptu Eko, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Para korban yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan petugas farmasi berhasil selamat. Bahkan insiden itu tidak mengurangi semangat para nakes dalam bertugas melayani vaksinasi.
“Alhamdulilah semua selamat dan para nakes tetap semangat bertugas. Ini juga menunjukkan bahwa untuk mencapai target vaksinasi tidaklah mudah, tapi penuh tantangan dan risiko,” ujar kapolsek.
Kapolsek menambahkan, pihaknya bersama koramil dan tenaga kesehatan setempat sangat antusias melaksanakan vaksinasi dengan sistem jemput bola, karena selama ini masih kurang kesadaran masyarakat mengikuti vaksinasi di puskesmas.
“Mungkin karena jauhnya jarak tempuh dan alasan lain. Karena itu tim vaksinasi berinisiatif melaksanakan vaksinasi keliling (door to door), sekaligus menyosialisasikan vaksinasi tahap selanjutnya,” beber Eko.
Polsek Kapuas Timur bersama koramil dan petugas puskesmas setempat juga mengadakan vaksinasi keliling serupa. Hal itu dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat yang kesulitan untuk ikut vaksinasi di puskesmas karena tidak memiliki kendaraan pribadi. (abw/alh/ce/ala)