PALANGKARAYA-Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Tengah (Kalteng) akan mulai dibangun pada Selasa (15/3/2022). ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Lestari Moerdijat, selaku Wakil Ketua MPR RI.
Gubernur Sugianto Sabran dan Ketua DPRD Kalteng Wiyatno juga akan hadir. Bahkan sejumlah pejabat juga akan menyaksikan kegiatan di Jalan Trans Kalimantan Km 50, Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Kalteng.
“Selain dari kalangan ulama, undangan juga telah kami sampaikan kepada unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, Walikota Palangka Raya Fairid Nafarin, serta lainnya. Alhamdulillah, apresiasi mereka sangat positif atas kegiatan ini,” kata Ketua PC NU Kota Palangka Raya Muhammad Syahrun.
Dikatakan Syahrun, pada tahap awal, pondok pesantren yang akan dibangun terdiri dari ruang belajar santri dan asrama. Lokasi lahan pondok pesantren yang akan dibangun memiliki luas 10 hektare, ditambah lahan usaha seluas 10 hektare.
Untuk pengembangan program, juga ada kawasan pendukung yang dikenal sebagai Kampung NU seluas 25 hektare. Selain untuk pendidikan, lokasi lahan juga potensial untuk pengembangan budidaya perikanan, peternakan, serta tanaman holtikultura.
“Diharapkan, pondok pesantren ini nantinya bisa mandiri dengan pengembangan lahan usaha yang dimiliki,”ujar Syahrun.
Selain sebagai lembaga pendidikan formal berbasis pesantren, kegiatan di pondok pesantren ini juga diperuntukkan bagi pendidikan masyarakat umum. Dengan demikian, umat Islam di sekitar lokasi juga bisa menimba ilmu agama dan merasakan dampak positif atas keberadaan Pondok Pesantren NU di Desa Humbang Raya.
Gagasan untuk membangun pondok pesantren di wilayah Humbang Raya oleh PC NU Kota Palangkaraya didasarkan atas berbagai pertimbangan. Antara lain jalur di sekitar lokasi pembangunan pondok pesantren menjadi lintas yang menghubungkan sejumlah kabupaten dari maupun ke ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Syahrun mengatakan, lahan Pondok Pesantren NU merupakan wakaf dari Junaidi Siregar yang secara administrasi telah tercatat dalam akta wakaf di KUA Mantangai dan dalam proses sertifikat. Dengan begitu, legalitas tanah telah diakui .
“Pondok Pesantren NU ini berada di bawah Yayasan Raudhatun Nahdliyyin yang diketuai Katma F Dirun dan panitia pembangunan di bawah komando ibu Hj Faridawaty Darland Atjeh. Tentu saja, ini tidak terlepas dari dukungan penuh Wahyudi F Dirun selaku Ketua Pengurus Wilayah NU Kalteng,” timpal dia.
Untuk pengelolaan, kurikulum dan tenaga pengajar, PC NU Kota Palangka Raya beberapa waktu sebelumnya juga telah melakukan penandatanganan nota kesepatan (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Prof Dr KH Asep Chalim selaku Pimpinan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Pondok Pesantren Amanatul Ummah sendiri saat ini tercatat sebagai pondok pesantren terbaik di Indonesia.
Selain pendidikan dasar dan menengah, juga telah dikembangkan pendidikan tinggi untuk program S1, S2,S3.“Dengan demikian, lulusan santri di Pondok Pesantren NU Kalteng nantinya kelak secara otomatis bisa melanjutkan pendidikan ke Amanatul Ummah bahkan ke Al Azhar, Kairo, Mesir,” kata Syahrun. (*/bud)