PALANGKA RAYA-Berdasarkan update data per Senin (10/6), Pusdalops PB Provinsi Kalteng mencatat ada tiga kabupaten yang masih terendam banjir, yakni Lamandau, Katingan, dan Seruyan. Ketinggian air di sejumlah titik mencapai dua meter hingga menyebabkan ribuan rumah dan ratusan fasilitas umum terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalteng, Alpius Patanan mengatakan, meski kini banjir hanya melanda tiga kabupaten, tetapi jumlah kecamatan dan kelurahan/desa yang terdampak makin bertambah. Saat ini tercatat 20 kecamatan dan 139 kelurahan/desa terendam banjir. Sebagian besarnya berada di wilayah Kabupaten Katingan.
Banjir di Kabupaten Katingan merendam 10 kecamatan dan 92 kelurahan/desa, berdampak pada 33.907 jiwa, 157 fasilitas umum, dan 6.408 bangunan rumah, dengan ketinggian air mencapai 120 cm. Lalu banjir yang melanda wilayah Kabupaten Lamandau, merendam 1 kecamatan dan 2 kelurahan/desa, berdampak pada 330 jiwa, 14 fasilitas umum, dan 1 bangunan rumah warga, dengan ketinggian air 210 cm.
“Sampai saat ini banjir di Kabupaten Katingan masih mendominasi, ada 13 jiwa yang mengungsi. Kalau di Kabupaten Lamandau, ketinggian air masih ada yang di atas 2 meter. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya banjir. Tetapi saat ini intensitas hujan juga memang masih tinggi di sebagian wilayah,” kata Alpius Patanan, Selasa (11/6).
Sementara itu, banjir di Kabupaten Seruyan terjadi di 9 kecamatan dan 45 kelurahan/desa, berdampak pada 2.002 jiwa, 147 fasilitas umum, dan 2.368 bangunan rumah, dengan ketinggian air 60 cm. Dengan demikian, total yang terdampak adalah 16.296 jiwa, 318 unit fasilitas umum, dan 8.777 unit rumah warga.
“Ketiga kabupaten tersebut saat ini masih menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Kabupaten Lamandau dari tanggal 17 April sampai 15 Juli 2024, Kabupaten Katingan dari tanggal 1 Juni sampai 14 Juni 2024, sedangkan Kabupaten Seruyan dari tanggal 31 Mei sampai 13 Juni 2024. Tentu kami berharap ketinggian air segera mengalami penurunan, meski perlahan atau lambat. Semoga air bisa segera surut sehingga masyarakat bisa beraktivitas kembali,” ujarnya.
Sementara itu, bencana banjir yang disebabkan tingginya curah hujan di daerah hulu Katingan, menyebabkan dua kecamatan di kabupaten tersebut, Kecamatan Tasik Payawan dan Kecamatan Kamipang, hingga kini masih terendam banjir. Tak sedikit rumah warga terendam akibat bencana alam itu. “Ketinggian airnya bervariasi, tergantung ketinggian dasar tanah,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Katingan Markus kepada Kalteng Pos, Selasa (11/6).
Sehari sebelumnya, ungkap Markus, banjir menggenangi wilayah Kota Kasongan, tepatnya di Kecamatan Katingan Hilir. Namun banjir di ibu kota kabupaten tersebut tidak bertahan lama. Air kiriman itu terus bergeser ke wilayah hilir. “Jadi posisi (banjir, red) sekarang di Kecamatan Tasik Payawan dan Kecamatan Kamipang,” ungkapnya.
Saat ini tim dari BPBD Kabupaten Katingan fokus melakukan penanganan di dua kecamatan tersebut. Bahkan dalam waktu dekat berencana mendirikan tenda pengungsin di daerah Kereng Pakahi, Desa Jahanjang, Kecamatan Kamipang. Selain tenda, jika ada warga yang mengungsi, mereka juga akan membuka dapur umum. “Harapan kita, jika kondisi rumah tidak memungkinkan untuk bertahan, kami sarankan supaya mengungsi saja demi keamanan,” pintanya.
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat, agar tetap waspada dan selalu hati-hati. Terutama barang-barang berharga dan aliran listrik agar dimatikan. “Kondisi banjir seperti ini sangat bahaya jika aliran listrik tidak dimatikan,” tegasnya.
Markus juga meminta camat dan kepala desa untuk terus memantau kondisi masyarakat yang terdampak banjir. Jika membutuhkan bantuan, secepatnya disampaikan kepada pihaknya. “Banjir tahun ini memang tidak terlalu besar, tetapi cukup banyak rumah yang terendam. Hingga kini pendataan terus berjalan,” tuturnya.
Bencana banjir yang menimpa warga Katingan juga mendapat perhatian dari Kodim 1019 Katingan. Dipimpin langsung Dandim 1019 Katingan Letkol Inf Anggun Wuriyanto SH MHan, personel Kodim 1019 Katingan turun ke desa-desa terdampak banjir di Kecamatan Tasik Payawan dan di Kecamatan Katingan Hilir. Dalam kegiatan itu, mereka juga memberikan bantuan paket sembako kepada warga. Melalui kegiatan sosial tersebut, Dandim 1019/Katingan menyampaikan rasa keprihatinan atas musibah bencana alam yang menimpa warga Katingan. “Di tengah kondisi ini, kami minta warga tetap semangat dan selalu berhati-hati. Tetap waspada dengan perubahaan cuaca, karena curah hujan cukup tinggi, terutama di wilayah hulu,” tuturnya.
Terkait dengan penyerahan bantuan paket sembako, menurut orang nomor satu di jajaran Kodim 1019 Katingan itu, tujuannya untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana banjir. “Semoga bantuan kemanusiaan ini berguna dan bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang sedang dilanda bencana,” ujar Dandim.
Dia juga berharap para korban bencana selalu bersabar dan tetap menjaga kesehatan. “Jika ada hal yang memerlukan bantuan, jangan sungkan untuk berkomunikasi dengan Babinsa atau Danramil,” pungkasnya. (ovi/eri/ce/ala)