PALANGKA RAYA,KALTENG POS–Memperingati Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) yang jatuh setiap 12 Juli, Pemprov Kalteng menegaskan komitmennya dalam membangun ekonomi kerakyatan. Lewat program unggulan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), sebanyak 1.542 koperasi aktif telah tumbuh di berbagai pelosok daerah hingga pertengahan 2025, menjadi motor penggerak pemerataan ekonomi berbasis potensi lokal.
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, menekankan pentingnya semangat solidaritas dan gotong royong yang menjadi jiwa koperasi. Ia menyebut, kegiatan jalan sehat bukan sekadar aktivitas jasmani, tetapi juga cerminan nilai kebersamaan dalam membangun daerah secara inklusif.
“Kita perkuat solidaritas dan semangat gotong royong sebagai fondasi gerakan koperasi. Terlebih, koperasi adalah instrumen strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar gubernur dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wagub Kalteng H Edy Pratowo pada acara jalan sehat memperingati Harkopnas ke-78 di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat pagi (11/7).
Gubernur Agustiar Sabran juga mengajak masyarakat luas untuk mendukung gerakan Koperasi Merah Putih, sebuah inisiatif berbasis desa dan kelurahan yang merupakan bagian dari agenda nasional Asta Cita Presiden RI. Menurutnya, koperasi yang sehat dan profesional dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah, asal dijalankan secara berkelanjutan dan berpijak pada nilai-nilai local Kalteng.
“Prinsip Falsafah Huma Betang harus menjadi ruh dalam setiap gerakan pembangunan. Koperasi harus menjadi wadah yang menjunjung tinggi kepentingan bersama di tengah keberagaman,” tegas gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah, Rahmawati, menyampaikan bahwa seluruh KDMP tersebut telah aktif secara kelembagaan. Namun, ia mengakui belum semuanya bergerak secara usaha.
“Secara kelembagaan, koperasi-koperasi ini sudah terbentuk dan berjalan. Tapi memang belum semuanya menjalankan aktivitas usaha. Saat ini, baru ada enam KDMP yang sudah benar-benar operasional secara usaha,” ujarnya, Rabu (9/7).
Enam koperasi yang telah berjalan secara usaha tersebar di empat kabupaten/kota. Di Kota Palangka Raya terdapat KDMP Bukit Tunggal dan KDMP Kalampangan. Di Kabupaten Lamandau ada KDMP Bunut, sementara Kabupaten Katingan memiliki KDMP Jaya Makmur. Kabupaten Barito Utara menyumbang satu koperasi aktif, yaitu KDMP Lanjas.
Menurut Rahmawati, jenis usaha yang dijalankan oleh koperasi merah putih sangat beragam dan disesuaikan dengan potensi masing-masing desa dan kelurahan. “Kita dorong usaha-usaha yang memang relevan dan bisa dikembangkan di lingkungan mereka sendiri. Ada yang bergerak di pertanian, perkebunan kelapa sawit, perikanan, perdagangan sembako, hingga kerajinan seperti rotan, snack, bahkan obat-obatan tradisional,” jelasnya.
Beberapa koperasi juga sudah mulai menangani distribusi subsidi pupuk dan menjalankan unit simpan pinjam. Tidak sedikit pula yang telah memanfaatkan gudang logistik sebagai bagian dari sistem distribusi usaha mereka.
Namun, ia tak menampik adanya sejumlah kendala di lapangan, terutama pada koperasi yang belum berkembang maksimal. Untuk itu, Dinas Koperasi dan UKM mengambil peran aktif dalam proses pendampingan, pembinaan, serta peningkatan kapasitas pengurus koperasi.
“Jadi bukan hanya membentuk koperasi lalu dilepas begitu saja. Kita ikut sejak awal perencanaan, lalu lakukan koordinasi lintas sektor, pendampingan teknis, konsultasi keuangan, hingga pelatihan,” ucap Rahmawati.
Ia juga menyebut, pembiayaan menjadi salah satu aspek penting yang didorong pemerintah. Selain itu, pengawasan terhadap koperasi juga diperkuat melalui satuan tugas di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Di sisi lain, dukungan infrastruktur juga menjadi perhatian. Pemerintah provinsi, lanjutnya, terus menjalin koordinasi agar koperasi yang membutuhkan fasilitas pendukung seperti gudang logistik bisa segera terpenuhi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi produk dan bahan baku yang dikelola koperasi.
“Pengurus koperasi juga kita latih terus, kita bekali dengan informasi terbaru soal regulasi, peluang usaha, hingga cara memasarkan produk mereka ke pasar yang lebih luas,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kalteng ini berharap koperasi merah putih bisa menjadi ujung tombak penguatan ekonomi desa. Karena itu, pihaknya juga aktif memfasilitasi kemitraan antara koperasi dan pihak swasta agar keberlanjutan usaha bisa tercapai.
“Kita ingin koperasi ini tidak hanya sekadar terbentuk di atas kertas, tapi benar-benar hidup dan menghidupi anggotanya. Karena inilah roh dari ekonomi kerakyatan,” tegasnya.
Siap Jalankan Program Unggulan Presiden