Site icon KaltengPos

125 Warga Sakalagun Keracunan di Acara Haulan dengan Menu Utama Opor Ayam

MASIH DIRAWAT: Ratusan warga Desa Sakalagun Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas menjalani observasi karena dugaan keracunan. BPBD UNTUK KALTENG POS

KUALA KAPUAS – Keracunan massal terjadi di Handil Rigei RT10/RW02, Desa Sakalagun Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas, Sabtu siang (11/2). Tercatat ada 125 orang diduga keracunan setelah menyantap makanan di pada acara haulan. Para korban mengaku mengalami kepala pusing, demam, mual-mual dan muntah, serta diare.

“Iya benar warga kami alami keracunan, dan hingga Minggu pagi (kemarin, red) ada 125 warga yang tercatat jadi korban,” ucap Kepala Desa Sakalagun, Samsir.

Tiga orang dirawat di RSUD Sosroatmodjo Kapuas. 122 orang dirawat di lokasi dengan kondisi stabil di mana 50 orang diinfus di Poskesdes. Ratusan orang yang dirawat di tenda di desa, ditangani oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. “Semua masih diobservasi, dan ditangani juga oleh kepolisian untuk mengetahui penyebab keracunan,” ucapnya.

Dari data yang dapat dihimpun, dugaan keracunan yang dialami warga ini berawal setelah mengkonsumsi masakan opor daging ayam. Sebenarnya gelaran acara haulan ini dilaksanakan pada Kamis 9 Februari 2023 sekitar pukul 13.00 Wib, dan dari undangan yang disebar ada sekitar 100 orang. Namun gejala ini baru dirasakan warga yang menghadiri acara tersebut, khususnya yang mengonsumsi sajian tersebut mulai Kamis malam sampai dengan Jumat dan terparah adalah Sabtu.

Kejadian ini sudah ditangani pihak polsek dan koramil kecamatan Pulau Petak yang bersama dengan Dinas Kesehatan, BPBD dan pihak Desa Sakalagun yang langsung turun ke lokasi guna melakukan observasi penanganan medis, serta mengambil sampel sisa makanan yang telah dikonsumsi warga.

“Kami mengambil sampel nasi putih, acar, puding yang dibuat di rumah, ayam kukus, opor ayam yang dipesan dari Kapuas serta air galon dan buah semangka yang disajikan pihak keluarga tuan rumah guna mengetahui apa penyebab warga ini keracunan,”ungkapnya. (alh/ram)

Exit mobile version