Rabu, Oktober 2, 2024
29.3 C
Palangkaraya

Rekonstruksi Pembunuhan M Sarwani Janggal

Hj Masliana mengatakan jika dirinya tidak bisa memaafkan perbuatan para tersangka. “Aku kada terima anakku dibuang-buang, siapa yang tidak sakit hati nah, jadi aku tidak terima anakku dibunuh,” serunya. Hj Masliani mengaku terakhir kali bertemu dengan almarhum anaknya itu sekitar 2 atau 3 hari sebelum menghilang.

Dalam pertemuan terakhir itu, anaknya sempat meminta uang Rp50 ribu untuk makan di warung. Tak ada keluhan soal permasalahan hidup, terutama menyangkut utang-piutang. “Kadada inya bekesah (tidak ada ia bercerita, red) ada utang dengan si Anu (Anto, red),” ucapnya seraya menambahkan akan menjual seluruh harta benda yang dimiliki demi melunasi utang anaknya, seandainya ia tahu soal itu.

Baca Juga :  Bermain Cas Ketinting, Warga Sampit Tenggelam

Ketika ditanya apakah ada pihak keluarga para tersangka yang datang untuk menyampaikan permintaan maaf, Hj Masliana menyebut, beberapa hari setelah kejadian, keluarga Anto sempat menyampaikan keinginan untuk bertemu dengannya. Namun keinginan orang tua Anto itu tidak kesampaian, karena ketua RT yang diminta untuk menjembatani pertemuan tersebut, mengaku tidak bisa bertindak sebagai penengah untuk pertemuan itu. (sja/ce/ram/ko)

Hj Masliana mengatakan jika dirinya tidak bisa memaafkan perbuatan para tersangka. “Aku kada terima anakku dibuang-buang, siapa yang tidak sakit hati nah, jadi aku tidak terima anakku dibunuh,” serunya. Hj Masliani mengaku terakhir kali bertemu dengan almarhum anaknya itu sekitar 2 atau 3 hari sebelum menghilang.

Dalam pertemuan terakhir itu, anaknya sempat meminta uang Rp50 ribu untuk makan di warung. Tak ada keluhan soal permasalahan hidup, terutama menyangkut utang-piutang. “Kadada inya bekesah (tidak ada ia bercerita, red) ada utang dengan si Anu (Anto, red),” ucapnya seraya menambahkan akan menjual seluruh harta benda yang dimiliki demi melunasi utang anaknya, seandainya ia tahu soal itu.

Baca Juga :  Bermain Cas Ketinting, Warga Sampit Tenggelam

Ketika ditanya apakah ada pihak keluarga para tersangka yang datang untuk menyampaikan permintaan maaf, Hj Masliana menyebut, beberapa hari setelah kejadian, keluarga Anto sempat menyampaikan keinginan untuk bertemu dengannya. Namun keinginan orang tua Anto itu tidak kesampaian, karena ketua RT yang diminta untuk menjembatani pertemuan tersebut, mengaku tidak bisa bertindak sebagai penengah untuk pertemuan itu. (sja/ce/ram/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/