H-1 menjelang pemungutan suara, logistik pemilu bergeser dari Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya menuju panitia pemilihan kecamatan (PPK). Tantangan cukup berat saat mengangkut logistik menuju wilayah terjauh di ibu kota provinsi ini. Pendistribusian dilakukan melalui jalur darat dan sungai.
NOVIA NADYA CLAUDIA, Palangka Raya
SELASA (13/2), saya (penulis) berkesempatan mengikuti pendistribusian logistik ke Kecamatan Rakumpit, kecamatan terjauh di Kota Palangka Raya. Bagi saya, itu merupakan pengalaman pertama untuk berkunjung ke kecamatan tersebut. Saya bersama dua rekan kerja, Gilang Rahmawati dan Arief Prathama, mengikuti rombongan pendistribusian logistik.
Dari Kota Palangka Raya menuju Dermaga Takaras, Kecamatan Rakumpit, kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam 30 menit. Dermaga itu merupakan titik awal untuk mencapai kelurahan yang berada di seberang sungai. Untuk informasi, di Kecamatan Rakumpit terdapat lima lokasi PPS yang akan diantarkan, yaitu Panjehang, Gaung Baru, Petuk Barunai, Mangku Baru, dan Bukit Sua.
Sekitar tiga puluh menit menunggu di dermaga, rombongan pendistribusian logistik akhirnya tiba. Tiga unit perahu motor atau kelotok yang telah stand by. Satu per satu logistik pemilu dipindahkan ke dalam kelotok sesuai jalur wilayah yang dilewati.
Terpantau di lapangan, cuaca cukup cerah dengan arus air yang tidak terlalu kuat. Perahu pertama telah berangkat terlebih dahulu ke Panjehang, Gaung Baru, dan Petuk Barunai. Saya menumpangi kelotok lain menuju ke Bukit Sua dan Mangku Baru. Satu kelotok membawa logistik berserta personel keamanan dan satu lagi membawa penumpang.
Kami satu perahu dengan PPK, Kapolsek Rakumpit dan anggotanya, personel TNI, pegawai KPU, serta staf kecamatan. Kapolsek Kecamatan Rakumpit, Ipda Joko Susilo mengatakan, yang melewati jalur sungai terdapat 6 TPS, yakni 2 TPS di Mangku Baru, 1 TPS di Bukit Sua, 1 TPS di Panjehan, 1 TPS di Petuk Barunai, dan 1 TPS di Gaung Baru. Proses pendistribusian tidak terkendala. Apalagi kondisi cuaca bersahabat.
“Cuaca hari ini sangat mendukung untuk distribusi. Sementara arus sungai sedang, tidak pasang, maupun surut. Tetapi tantangannya tetap ada, karena jalur sungai ini rawan terjadi basah atau terkena cipratan air. Tetapi itu sudah diantisipasi petugas. Dari polsek menurunkan 16 personel dan TNI 7 personel,” katanya.
Ketua Bawaslu Kota Palangka Raya Endrawati juga ikut mengantar logistik menggunakan kelotok pertama. Dirinya menuturkan, Bawaslu memiliki peran untuk memastikan pada H-1 semua logistik pemilu sudah sampai ke TPS. Pihaknya juga meningkatkan pengawasan pada tingkat kecamatan, kelurahan dan pengawas TPS guna memastikan logistik sampai dengan jumlah, jenis, dan waktu yang tepat.
“Kami memastikan bahwa logistik itu sudah sampai, tepat jumlahnya, tepat jenisnya, dan tepat waktunya. Jangan sampai pas hari pelaksanaan itu ada yang kurang dan belum sampai. Kami memastikan bahwa KPU sudah mengirimkan logistik sampai tujuan,” tandasnya.
Tiba saatnya kami menaiki kapal untuk sampai ke lokasi yakni Bukit Sua terlebih dahulu. Pancaran sinar matahari dan angin sepoi-sepoi mengiringi perjalanan kami. Perjalanan jalur sungai kami mulai dari pukul 12.20 WIB. Di tengah perjalanan, mulai terasa arus air yang cukup deras. Pasalnya kelotok yang kami tumpangi berjalan melawan arus. Perasaan takut tentu terbesit di dalam pikiran saya, sebab saya tidak memiliki keterampilan berenang. Segala kemungkinan buruk yang terjadi di tengah perjalanan, makin membuat jantung ini dag dig dug. Terlebih, ini adalah pengalaman pertama saya menumpang kelotok dengan menempuh jarak yang cukup jauh.
Kurang lebih 15 menit kami menempuh perjalanan jalur sungai. Tetapi saat hampir tiba di lokasi, air yang cukup banyak merembes ke bodi kelotok. Sontak membuat kami panik. Mengamankan barang bawaan masing-masing. “Ayo, cepat turun dari kapal, ini air udah mulai masuk, tetap hati-hati,” ucap salah satu personel Babinsa.
Dengan tergesa-gesa sembari mengamankan diri dan barang, perkataan itu direspons oleh salah seorang PPK yang ikut menumpangi kelotok. “Nah, mau tenggelam ini kapalnya. Pantas saja tadi dijalan terasa berat. Untung saja kita sudah sampai, kalau di tengah perjalanan seperti ini, ya salam,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, tas dari salah satu personel kepolisian basah. Selain itu, sepatu dari beberapa personel juga basah karena terburu-buru ingin turun dari kapal. Bahkan petugas PPK tadi sampai melepas sepatunya dan berjalan tanpa alas kaki sampai ke tempat penyerahan logistik. Sungguh situasi spontan yang menegangkan, seru, dan memberikan pengalaman serta cerita yang berkesan bagi kami.
Heran dengan apa yang terjadi, saat menepi ke daratan, semua penumpang segera turun. Rupanya, saat dalam perjalanan tadi, kapal yang kami tumpangi menabrak kayu, hingga membuat badan kapal berlubang cukup besar. Pemilik kapal segera melalukan pengecekan dam berupaya untuk memperbaiki. Beruntung logistik pemilu berada di kapal yang satunya dan sudah tiba terlebih dahulu.
Usai turun dari kapal, rombongan harus menempuh perjalanan dengan berjalan kami sejauh kurang lebih 500 meter menuju tempat penyerahan logistik. Jalan yang menanjak dan sedikit curam di tengah hutan, membuat perjalanan distribusi logistik ini menjadi pengalaman yang menarik. Rumah-rumah warga pun berjarak cukup jauh antara satu dan lainnya. Apalagi di kiri dan kanan jalan banyak terdapat pohon buah asli dari wilayah setempat.
Sesampai di lokasi, rombongan disambut oleh Lurah Bukti Sua, PPS, dan warga. Tidak berlangsung lama, logistik pemilu langsung diserahkan oleh perwakilan dari KPU Kota Palangka Raya kepada PPS, disaksikan Lurah Bukit Sua, Kapolsek Kecamatan Rakumpit, Babinsa, dan perwakilan Bawaslu Kota Palangka Raya.
Lurah Bukit Sua, Nuliasi menyampaikan di wilayahnya terdapat 129 daftar pemilih tetap (DPT) dan 1 TPS. Semua persiapan sudah dilakukan dengan matang serta situasi dipastikan aman. Ia berharap semua yang terdaftar dalam DPT ikut berpartisipasi menggunakan hak pilih.
Dikarenakan kelotok yang kami tumpangi mengalami kebocoran, maka kelotok lainnya beserta personel keamanan, KPU Kota, dan Bawaslu Kota melanjutkan pendistribusian ke Mungku Baru dengan jarak tempuh 10 menit dari Bukti Sua. Saya beserta rombongan lain menunggu mereka selesai melakukan pendistribusian logistik, karena kami harus kembali ke Dermaga Takaras dengan menggunakan satu kelotok.
Hujan sempat mengguyur sesaat, waktu kami menunggu di rumah warga. Namun setelah itu cuaca kembali cerah. Mungkin itu sebagai penyambutan selamat datang bagi kami yang baru pertama kali menginjakan kaki di sana. Sesampai di Dermaga Takaras, selesai sudah perjalanan saya ikut serta mengantarkan logistik pemilu ke lokasi paling jauh di Kota Palangka Raya. Berdasarkan pantauan di lapangan, mulai dari lokasi awal pemberangkatan di Kantor KPU Kota Palangka Raya sampai lokasi yang tujuan, pihak-pihak terkait telah menjalin koordinasi yang baik.
Sementara itu, sebelum pendistribusian logistik, dilakukan acara seremonial dan doa bersama pelepasan distribusi logistik di halaman Kantor KPU Kota Palangka Raya. Sebanyak 23 truk pengangkut logistik telah siap untuk berangkat ke lokasi yang telah ditentukan. Hadir dalam acara pelepasan tersebut unsur forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda).
Pj Wali Kota Palangka Raya Dr Hera Nugrahayu mengatakan, kegiatan tersebut merupakan langkah penting dalam memastikan kesiapan di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
“Hari ini kita laksanakan pelepasan logistik pemilu ke TPS ke seluruh wilayah Palangka Raya. Pemerintah Kota bersama forkopimda memiliki komitmen yang sangat kuat untuk mengawal tiap tahapan,” ujar Hera.
“Walaupun ini merupakan injury time, kita harus benar-benar siap menghadapinya, apa pun kendala yang mungkin terjadi di lapangan, harus segera dikomunikasikan kepada kami selaku jajaran Pemerintahan Kota Palangka Raya agar dicarikan penyelesaian bersama forkopimda,” tambahnya.
Sementara itu, Joko Anggoro sebagai Ketua KPU Kota Palangka Raya menyampaikan bahwa nantinya sejumlah truk yang diberangkatkan pagi ini, akan kembali mengambil logistik di gudang, untuk didistribusikan ke Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya. Sebab, di wilayah-wilayah tersebut memiliki jumlah TPS yang banyak.
“Pagi ini 23 unit truk yang diberangkatkan untuk mendistribusikan ke masing-masing kelurahan. Namun nanti ada beberapa kecamatan, seperti Jekan Raya dan Pahandut ada truk yang kembali untuk mengambil logistik ulang, karena total 30 kelurahan. Untuk lokasi terjauh, dipastikan siang sudah sampai. Kami juga fokus ke TPS yang ada di wilayah Jekan Raya dan Pahandut karena ada banyak TPS, kemungkinan bisa sampai malam,” ujarnya.
Kota Palangka Raya memiliki total 827 TPS. Seluruh pihak akan mengoptimalkan sedemikian rupa terkait dengan pendistribusian logistik, karena semua surat suara hari ini (kemarin, red) harus sudah sampai di TPS.
Kapolres Kota Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa S.I.K., M.H menyebut, tiap pergeseran logistik dari KPU Kota Palangka Raya ke PPK dikawal personel kepolisian. Pendistribusian logistik pemilu menggunakan moda transportasi, yakni darat dan sungai. Wilayah yang akan menggunakan jalur sungai mencakup Kecamatan Rakumpit, Kelurahan Kanarakan di kecamatan Bukit Batu, dan Danau Tundai di Kecamatan Sebangau. (*/ce/ala)