Jumat, Oktober 18, 2024
24.6 C
Palangkaraya

PT BGA Komitmen Sejahterakan Masyarakat melalui Forsimas

SAMPIT-Program Forum Silaturahmi Masyarakat (Forsimas) yang digelar rutin saban tahun oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Gunajaya Agro (BGA) dinilai tepat. Kegiatan tersebut mampu menyerap masukan dan keluhan, serta kritik dari masyarakat untuk membangun perusahaan lebih baik ke depan dengan menyatukan presepsi.

“Program Forsimas yang digelar saban tahun ini kita apresiasi. Karena BGA mempunyai komitmen mensejahterakan masyarakat, baik menciptakan lapangan kerja, mitra koperasi plasma maupun melalui program CSR-nya,” kata salah seorang tokoh masyarakat Desa Pundu, Kecamatan Cempaga, Murnelis, Minggu (13/10/2024).

Pelaksanaan Forsimas BGA, tambah Murnelis, membuka ruang sebebas bebasnya kepada tokoh masyarakat, adat dan agama menyampaikan kritikan, saran dan masukan membangun.

“Forsimas tahun 2024 ini lanjutan Forsimas 2023. Melalui kegiatan ini kami mau mengevaluasi apa yang sudah dicapai, dan apa yang masih kurang di lingkungan BGA Region Metro Pundu,” bebernya.

Baca Juga :  Masak Mie Instan, Rumah Terbakar

Sementara itu, Direktur CA dan Partnership BGA Group Priyanto mengatakan, Forsimas menjadi wadah bagi BGA Group dalam menerima masukan. Tiap tahun, masukan-masukan tersebut kian meningkat. Masukan tersebut akan terus diterima sebagai upaya penguatan.

“Tiap tahun masukannya kian meningkat. Apapun yang disampaikan oleh masyarakat, kita akan menerima sebagai upaya penguatan,” katanya.

Ia melanjutkan, masukan tersebut sebagai sebuah pertanda bahwa perusahaan telah membaur dengan masyarakat. Melalui masukan tersebut, perusahaan bisa terus berbenah untuk menjadi lebih baik lagi.

“Pada dasarnya masukan ini pertanda bahwa masyarakat sayang kepada kita. Kalau mereka sudah tidak mau memberikan kritik, itu menjadi sinyal sebuah ancaman bagi sebuah usaha,” jelasnya.

Baca Juga :  Masuk Kalteng Harus Kantongi Dokumen Bebas Covid-19

Melalui forum tersebut menjadi sebuah komitmen untuk menjaga kesepakatan dan nilai kebaikan antara perusahaan dan masyarakat. Dengan adanya komitmen itu, masing-masing pihak bisa menyampaikan hal-hal yang dikerjakan.

“Kalau tidak diikuti dengan action plan yang berkaitan dengan komitmen itu, yang terjadi adalah pengingkaran dan tidak ada pertanggung jawaban,” tuturnya.

Dari kegiatan itu pula, diharapkan harmonisasi hubungan antara masyarakat dengan perusahaan terjalin secara terus menerus. Sehingga menjadi pondasi untuk hidup mandiri. Dengan begitu, timbal balik antara kedua belak pihak akan terjalin.

“Niatan kita untuk menjaga hubungan baik dalam sebuah investasi menjadi sebuah pondasi untuk hidup mandiri. Masyarakat kalau sejahtera maka akan memberikan perlindungan kepada kita. Kita tentunya akan memberikan nilai yang bermanfaat kepada masyarakat,” tandasnya. (mif/sli/ala)

SAMPIT-Program Forum Silaturahmi Masyarakat (Forsimas) yang digelar rutin saban tahun oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Bumi Gunajaya Agro (BGA) dinilai tepat. Kegiatan tersebut mampu menyerap masukan dan keluhan, serta kritik dari masyarakat untuk membangun perusahaan lebih baik ke depan dengan menyatukan presepsi.

“Program Forsimas yang digelar saban tahun ini kita apresiasi. Karena BGA mempunyai komitmen mensejahterakan masyarakat, baik menciptakan lapangan kerja, mitra koperasi plasma maupun melalui program CSR-nya,” kata salah seorang tokoh masyarakat Desa Pundu, Kecamatan Cempaga, Murnelis, Minggu (13/10/2024).

Pelaksanaan Forsimas BGA, tambah Murnelis, membuka ruang sebebas bebasnya kepada tokoh masyarakat, adat dan agama menyampaikan kritikan, saran dan masukan membangun.

“Forsimas tahun 2024 ini lanjutan Forsimas 2023. Melalui kegiatan ini kami mau mengevaluasi apa yang sudah dicapai, dan apa yang masih kurang di lingkungan BGA Region Metro Pundu,” bebernya.

Baca Juga :  Masak Mie Instan, Rumah Terbakar

Sementara itu, Direktur CA dan Partnership BGA Group Priyanto mengatakan, Forsimas menjadi wadah bagi BGA Group dalam menerima masukan. Tiap tahun, masukan-masukan tersebut kian meningkat. Masukan tersebut akan terus diterima sebagai upaya penguatan.

“Tiap tahun masukannya kian meningkat. Apapun yang disampaikan oleh masyarakat, kita akan menerima sebagai upaya penguatan,” katanya.

Ia melanjutkan, masukan tersebut sebagai sebuah pertanda bahwa perusahaan telah membaur dengan masyarakat. Melalui masukan tersebut, perusahaan bisa terus berbenah untuk menjadi lebih baik lagi.

“Pada dasarnya masukan ini pertanda bahwa masyarakat sayang kepada kita. Kalau mereka sudah tidak mau memberikan kritik, itu menjadi sinyal sebuah ancaman bagi sebuah usaha,” jelasnya.

Baca Juga :  Masuk Kalteng Harus Kantongi Dokumen Bebas Covid-19

Melalui forum tersebut menjadi sebuah komitmen untuk menjaga kesepakatan dan nilai kebaikan antara perusahaan dan masyarakat. Dengan adanya komitmen itu, masing-masing pihak bisa menyampaikan hal-hal yang dikerjakan.

“Kalau tidak diikuti dengan action plan yang berkaitan dengan komitmen itu, yang terjadi adalah pengingkaran dan tidak ada pertanggung jawaban,” tuturnya.

Dari kegiatan itu pula, diharapkan harmonisasi hubungan antara masyarakat dengan perusahaan terjalin secara terus menerus. Sehingga menjadi pondasi untuk hidup mandiri. Dengan begitu, timbal balik antara kedua belak pihak akan terjalin.

“Niatan kita untuk menjaga hubungan baik dalam sebuah investasi menjadi sebuah pondasi untuk hidup mandiri. Masyarakat kalau sejahtera maka akan memberikan perlindungan kepada kita. Kita tentunya akan memberikan nilai yang bermanfaat kepada masyarakat,” tandasnya. (mif/sli/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/