Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Jalur Bukit Rawi Macet Parah

PALANGKA RAYA-Ratusan kendaraan terjebak macet di jalur Bukit Rawi pada Selasa (14/6). Antrean kendaraan diperkirakan mencapai 4 kilometer. Titik terparah kemacetan di sekitar lokasi proyek pembangunan pile slab di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis). Kemacetan lalu lintas berlangsung sekitar kurang lebih enam jam, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.  

Berdasarkan pantauan di lapangan, kemacetan lalu lintas terjadi karena salah satu truk pengangkut barang amblas. Akibatnya, pengendara lain dari arah Palangka Raya menuju wilayah Barito dan Gunung Mas maupun sebaliknya terpaksa harus mengantre untuk bisa melintas. Kemacetan diperparah oleh kondisi badan jalan yang mengalami kerusakan. Tidak sedikit minibus yang terjebak dalam lubang dan harus didorong. Aparat kepolisian pun terjun ke lokasi untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Sementara truk yang amblas ditarik.

Berdasarkan pengakuan dari salah satu pengendara minibus, lalu lintas menjadi macet sejak pukul 10.00 WIB, karena kendaraan harus antre untuk melintas area di mana terdapat truk yang amblas.

Baca Juga :  Aplikasi Siap Paduka Mempercepat Birokrasi

Salah satu pengendara yang mengaku bernama Rinto mengatakan, kemacetan dikarenakan ada dua truk besar yang amblas dan menutupi sebagian badan jalan. Karena terjebak macet, Rinto dan rekannya yang berencana ke Kota Palangka Raya untuk berbelanja harus pasrah. Waktu yang seharusnya dipakai untuk membeli kebutuhan dagangan dihabiskan di lokasi kemacetan.

“Sekitar pukul 10.00 itu sudah mulai macet, bahkan kendaraan tidak bergerak sama sekali, saya penasaran lalu berjalan ke depan, eh ternyata ada dua truk besar tersangkut di kubangan jalan rusak, sekitar pukul 13.00 baru agak bisa jalan, karena dua truk itu sudah ditarik keluar dari lubang itu,” ujar Rinto kepada wartawan.

Tidak hanya karena dipengaruhi kondisi jalan yang rusak, faktor lain penyebab kemacetan adalah ketidaksabaran para pengendara. Banyak yang tidak sabar mengantre. Arus kendaraan arah keluar kota dibuat jadi 3 jalur, sementara yang menuju kota hanya 1 jalur. Alhasil terjadi kemacetan parah.

Baca Juga :  Pemilu Digelar 14 Februari 2024

Sementara itu, pengendara minibus lainnya mengaku harus bersabar untuk bisa melintas. “Hampir tiga jam saya antre di sini, karena di depan ada truk yang ambles. Mau tak mau kendaraan antre satu per satu untuk lewat,” ucapnya sembari meminta agar namanya tidak dipublikasikan.

Ia menambahkan, kemacetan lalu lintas itu mengakibatkan terjadi antrean kendaraan sepanjang kurang lebih 4 kilometer, baik dari arah Palangka Raya maupun dari arah Buntok. Berkaca dari kejadian ini, ia berharap pemerintah daerah lebih serius memprihatinkan soal perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan, khususnya pile slab di wilayah Bukit Rawi, sehingga arus lalu lintas menjadi lancar. (ena/*rky/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Ratusan kendaraan terjebak macet di jalur Bukit Rawi pada Selasa (14/6). Antrean kendaraan diperkirakan mencapai 4 kilometer. Titik terparah kemacetan di sekitar lokasi proyek pembangunan pile slab di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis). Kemacetan lalu lintas berlangsung sekitar kurang lebih enam jam, mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.  

Berdasarkan pantauan di lapangan, kemacetan lalu lintas terjadi karena salah satu truk pengangkut barang amblas. Akibatnya, pengendara lain dari arah Palangka Raya menuju wilayah Barito dan Gunung Mas maupun sebaliknya terpaksa harus mengantre untuk bisa melintas. Kemacetan diperparah oleh kondisi badan jalan yang mengalami kerusakan. Tidak sedikit minibus yang terjebak dalam lubang dan harus didorong. Aparat kepolisian pun terjun ke lokasi untuk mengurai kemacetan lalu lintas. Sementara truk yang amblas ditarik.

Berdasarkan pengakuan dari salah satu pengendara minibus, lalu lintas menjadi macet sejak pukul 10.00 WIB, karena kendaraan harus antre untuk melintas area di mana terdapat truk yang amblas.

Baca Juga :  Aplikasi Siap Paduka Mempercepat Birokrasi

Salah satu pengendara yang mengaku bernama Rinto mengatakan, kemacetan dikarenakan ada dua truk besar yang amblas dan menutupi sebagian badan jalan. Karena terjebak macet, Rinto dan rekannya yang berencana ke Kota Palangka Raya untuk berbelanja harus pasrah. Waktu yang seharusnya dipakai untuk membeli kebutuhan dagangan dihabiskan di lokasi kemacetan.

“Sekitar pukul 10.00 itu sudah mulai macet, bahkan kendaraan tidak bergerak sama sekali, saya penasaran lalu berjalan ke depan, eh ternyata ada dua truk besar tersangkut di kubangan jalan rusak, sekitar pukul 13.00 baru agak bisa jalan, karena dua truk itu sudah ditarik keluar dari lubang itu,” ujar Rinto kepada wartawan.

Tidak hanya karena dipengaruhi kondisi jalan yang rusak, faktor lain penyebab kemacetan adalah ketidaksabaran para pengendara. Banyak yang tidak sabar mengantre. Arus kendaraan arah keluar kota dibuat jadi 3 jalur, sementara yang menuju kota hanya 1 jalur. Alhasil terjadi kemacetan parah.

Baca Juga :  Pemilu Digelar 14 Februari 2024

Sementara itu, pengendara minibus lainnya mengaku harus bersabar untuk bisa melintas. “Hampir tiga jam saya antre di sini, karena di depan ada truk yang ambles. Mau tak mau kendaraan antre satu per satu untuk lewat,” ucapnya sembari meminta agar namanya tidak dipublikasikan.

Ia menambahkan, kemacetan lalu lintas itu mengakibatkan terjadi antrean kendaraan sepanjang kurang lebih 4 kilometer, baik dari arah Palangka Raya maupun dari arah Buntok. Berkaca dari kejadian ini, ia berharap pemerintah daerah lebih serius memprihatinkan soal perbaikan dan peningkatan infrastruktur jalan, khususnya pile slab di wilayah Bukit Rawi, sehingga arus lalu lintas menjadi lancar. (ena/*rky/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/