Jumat, Januari 31, 2025
23.1 C
Palangkaraya

Perseteruan Driver Gojek Palangka Raya dan Customer Berakhir Damai

 

PALANGKA RAYA-Tangkapan layar berbau hujatan terhadap driver ojek online (ojol) Gojek menyebar ke khalayak publik.

Para ojol akhirnya menggeruduk costumer bernama Charlie di daerah Jalan TemanggungTilung 11, Rabu (15/1/2025) sore. Lalu di bawa ke Polresta Palangka Raya.

Dikutip dari Kalteng.co, seorang driver, Gandi Setiawan, menjelaskan kronologi kejadian.

Menurutnya, unggahan tersebut berasal dari akun Facebook bernama Basuk,yang mempublikasikan isi chat kontroversial tersebut.

“Dalam percakapan itu, terdapat ancaman dan kata-kata tidak pantas yang

diduga berasal dari customer seperti hendak mel*dahi seluruh driver yang ada. Hal itu juga memantik emosi dari driver saat itu sehingga mengeluarkan kata kurang pantas,” katanya.

Dijelaskannya, setelah informasi itu menyebar, para driver ojol berinisiatif mendatangi rumah Charlie untuk meminta klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas penghinaan tersebut.

“Namun ketika didatangi, customer tersebut membantah pernah mengirim pesan seperti yang viral tersebut. Ia mengaku telah menghapus riwayat percakapan karena dianggap tidak penting,” tegasnya.

 

Aksi kedatangan para driver ojol yang mencapai lebih dari 50 orang tersebut berjalan tanpa insiden kekerasan.

Baca Juga :  Bank Kalteng Capem Pasar Kahayan Serahkan Tiga Gerobak Sampah

Pihaknya diterima dengan baik oleh pihak customer.

“Kami tidak berniat melakukan kekerasan. Kedatangan kami hanya untuk

meminta kejelasan dan menyelesaikan masalah ini secara baik-baik,”ucapnya.

 

“Karena tidak ada titik temu, kami sepakat untuk membawa persoalan ini ke Polresta

Palangka Raya,” tutupnya.

 

Di Polresta Palangka Raya, kasus itu berakhir damai. Dalam video beredar, pihak driver Gojek meminta maaf kepada Charlie.

 

Ternyata chat jahat itu tidak berasal dari yang bersangkutan, melainkan dari oknum. Tak dijelaskan oknum siapa yang dimaksud.

 

Diduga kuat, chat itu merupakan hasil editan dan memasukkan nomor yang menunjuk ke Charlie.

 

Charlie sendiri tidak merasa melakukan hal yang dituduhkan.

Sebelumnya, Aris Siburian, ipar dari Charlie merupakan ketua salah satu sanggar tari di Palangka Raya, angkat bicara terkait insiden kedatangan puluhan driver ojol ke rumah keluarganya.

Aris mengungkapkan, bahwa kejadian itu bermula dari viralnya sebuah pesan WhatsApp yang diduga berisi hinaan terhadap para driver ojol.

Baca Juga :  Wali Kota Minta Perangkat Daerah Susun RKA RAPBD 2024

Namun, Aris menyatakan bahwa informasi awal tersebut belum jelas kebenarannya.

“Hari ini ada kejadian di mana sejumlah driver gojek mendatangi rumah keluarga saya, Ichank. Informasinya, ada pesan WhatsApp yang isinya menghina para driver. Tetapi, kami tidak tahu pasti dari mana informasi itu berasal,” ujar Aris.

Aris menambahkan, kedatangan para driver yang berjumlah lebih dari 50

orang tersebut telah dilaporkan ke Polresta Palangka Raya.

Saat ini, pihaknya juga sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut.

Aris mengungkapkan bahwa ponsel milik Charlie diduga telah diretas.

Hal ini menjadi salah satu poin yang kini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

 

Ia juga berharap agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa

adanya tindakan yang merugikan salah satu pihak.

“Kepada para driver gojek, seharusnya masalah ini bisa diselesaikan dan

didamaikan secara baik-baik. Jangan langsung menyerang, belum tentu melakukan itu” imbuhnya.(oiq/kpg)

 

PALANGKA RAYA-Tangkapan layar berbau hujatan terhadap driver ojek online (ojol) Gojek menyebar ke khalayak publik.

Para ojol akhirnya menggeruduk costumer bernama Charlie di daerah Jalan TemanggungTilung 11, Rabu (15/1/2025) sore. Lalu di bawa ke Polresta Palangka Raya.

Dikutip dari Kalteng.co, seorang driver, Gandi Setiawan, menjelaskan kronologi kejadian.

Menurutnya, unggahan tersebut berasal dari akun Facebook bernama Basuk,yang mempublikasikan isi chat kontroversial tersebut.

“Dalam percakapan itu, terdapat ancaman dan kata-kata tidak pantas yang

diduga berasal dari customer seperti hendak mel*dahi seluruh driver yang ada. Hal itu juga memantik emosi dari driver saat itu sehingga mengeluarkan kata kurang pantas,” katanya.

Dijelaskannya, setelah informasi itu menyebar, para driver ojol berinisiatif mendatangi rumah Charlie untuk meminta klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas penghinaan tersebut.

“Namun ketika didatangi, customer tersebut membantah pernah mengirim pesan seperti yang viral tersebut. Ia mengaku telah menghapus riwayat percakapan karena dianggap tidak penting,” tegasnya.

 

Aksi kedatangan para driver ojol yang mencapai lebih dari 50 orang tersebut berjalan tanpa insiden kekerasan.

Baca Juga :  Bank Kalteng Capem Pasar Kahayan Serahkan Tiga Gerobak Sampah

Pihaknya diterima dengan baik oleh pihak customer.

“Kami tidak berniat melakukan kekerasan. Kedatangan kami hanya untuk

meminta kejelasan dan menyelesaikan masalah ini secara baik-baik,”ucapnya.

 

“Karena tidak ada titik temu, kami sepakat untuk membawa persoalan ini ke Polresta

Palangka Raya,” tutupnya.

 

Di Polresta Palangka Raya, kasus itu berakhir damai. Dalam video beredar, pihak driver Gojek meminta maaf kepada Charlie.

 

Ternyata chat jahat itu tidak berasal dari yang bersangkutan, melainkan dari oknum. Tak dijelaskan oknum siapa yang dimaksud.

 

Diduga kuat, chat itu merupakan hasil editan dan memasukkan nomor yang menunjuk ke Charlie.

 

Charlie sendiri tidak merasa melakukan hal yang dituduhkan.

Sebelumnya, Aris Siburian, ipar dari Charlie merupakan ketua salah satu sanggar tari di Palangka Raya, angkat bicara terkait insiden kedatangan puluhan driver ojol ke rumah keluarganya.

Aris mengungkapkan, bahwa kejadian itu bermula dari viralnya sebuah pesan WhatsApp yang diduga berisi hinaan terhadap para driver ojol.

Baca Juga :  Wali Kota Minta Perangkat Daerah Susun RKA RAPBD 2024

Namun, Aris menyatakan bahwa informasi awal tersebut belum jelas kebenarannya.

“Hari ini ada kejadian di mana sejumlah driver gojek mendatangi rumah keluarga saya, Ichank. Informasinya, ada pesan WhatsApp yang isinya menghina para driver. Tetapi, kami tidak tahu pasti dari mana informasi itu berasal,” ujar Aris.

Aris menambahkan, kedatangan para driver yang berjumlah lebih dari 50

orang tersebut telah dilaporkan ke Polresta Palangka Raya.

Saat ini, pihaknya juga sedang menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut.

Aris mengungkapkan bahwa ponsel milik Charlie diduga telah diretas.

Hal ini menjadi salah satu poin yang kini sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.

 

Ia juga berharap agar permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik tanpa

adanya tindakan yang merugikan salah satu pihak.

“Kepada para driver gojek, seharusnya masalah ini bisa diselesaikan dan

didamaikan secara baik-baik. Jangan langsung menyerang, belum tentu melakukan itu” imbuhnya.(oiq/kpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/