Rabu, Desember 4, 2024
23.6 C
Palangkaraya

Pembangunan Pontren NU Dimulai, Sumbangan Awal Capai Rp1,9 Miliar

KUALA KAPUAS-Wakil Ketua MPR-RI Dr Lestari Moerdijat SS MM bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalteng Katma F Dirun melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Kalteng, di Jalan Lintas Palangka Raya – Buntok Km. 50, Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Selasa (15/3). 

Lestari Moerdijat mengatakan, bagian penting dari pendidikan sesungguhnya adalah bagaimana meyakini bahwa apa yang dibangun ini merupakan tempat belajar, bukan hanya bagi siswa sendiri, tetapi bagi semua orang.

“Karena kita sesungguhnya ditakdirkan dan diperintahkan oleh Allah Swt untuk menjadi insan pembelajar yang tidak pernah berhenti belajar,” ucapnya.

Sementara itu, Katma F Dirun saat membacakan sambutan tertulis Gubernur H Sugianto Sabran menyampaikan, Pemprov Kalteng mendukung keberadaan pondok pesantren yang akan dibangun tersebut. Apalagi diinisiasi oleh NU, sebuah lembaga atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki banyak jemaah, termasuk di Kalteng.

“Alhamdulillah, merupakan kebahagian tersendiri bagi kami, pada hari ini kami dapat hadir, bisa bersilaturrahmi, bertemu, dan bertatap muka dengan keluarga besar Pondok Pesantren NU Kalteng, Pengurus Wilayah (PW) Nahdhatul Ulama Kalteng, serta para hadirin sekalian,” tutur Katma.

Dikatakan Katma, pondok pesantren merupakan lembaga yang memberikan layanan, yakni pengajaran, pendidikan, pembinaan, dan dakwah Islam.

Baca Juga :  Sempat Diejek, Damuri Buktikan Bisa Bermanfaat untuk Orang Lain

“Tujuan pendidikan pesantren adalah dalam rangka membina umat agar memiliki kepribadian Islami, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt, berakhlak mulia, bermanfaat, dan berkhidmat kepada masyarakat,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Yayasan Raudhatul Nahdiyin ini.

Peletakan batu pertama dihadiri oleh Anggota Komisi lll DPR RI Ary Eghany S Bahat, Wakil Ketua DPRD Kalteng H Abdul Razak, Faridawaty Darland Atjeh selaku ketua panitia pembangunan Pondok Pesantren NU Kalteng, Ketua PWNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun, Forkopimda Provinsi Kalteng, serta tokoh agama. Dari pemerintah setempat hadir Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, unsur forkopimda, serta sejumlah tokoh agama.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan para tamu yang hadir untuk berkontribusi, dengan memberikan sumbangan bagi pembangunan pesantren yang akan berdiri di kawasan seluas 45 hektare tersebut. Hingga akhir acara, tercatat dana sumbangan yang terhimpun mencapai Rp1,9 miliar.

“Belum termasuk sumbangan dari dermawan dalam bentuk semen yang jumlah sementara ini sekitar 1.500 sak,” ujar Ketua Pengurus Cabang NU Kota Palangka Raya Ustaz Muhammad Syahrun.

Sumbangan untuk biaya pembangunan pondok pesantren antara lain berasal dari keluarga Surya Paloh, Gubernur Kalteng, Bupati Kapuas, Faridawaty Darland Atjeh, serta keluarga Ary, Raihan, Namira, dan Kiki. Sedangkan dalam bentuk bantuan semen, antara lain berasal dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalteng, Kantor Kemenag Kota Palangka Raya, nahdiyin, pengurus wilayah NU, serta beberapa badan otonom NU Kalteng.

Baca Juga :  Pemprov Seleksi Tekon, Kuota 300 Orang

Syahrun menyebut, sumbangan yang diberikan para donatur itumerupakan kebanggaan bagi pihaknya, karena menjadi bukti dan perhatian atas upaya pembangunan yang tengah dilaksanakan. Dengan begitu, pondok pesantren yang pembangunannya diestimasi memerlukan biaya hingga Rp113 miliar ini bisa terlaksana dengan lancar. “Kami mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak dan para donatur yang telah menyisihkan harta, pikiran, maupun tenaga untuk membantu pembangunan pondok pesantren ini. Dukungan ini makin memotivasi panitia untuk lebih bersemangat menggarap yang kami sebut sebagai proyek akhirat ini,” tutur Syahrun.

Pondok Pesantren NU Kalteng yang berada di bawah naungan Yayasan Raudhatun Nahdliyyin ini berlokasi di tepi Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Buntok Km 50. Pada tahap awal, pembangunan difokuskan untuk  mendirikan tiga ruang kelas, asrama bagi santri, serta tempat tinggal untuk tenaga pendidik. (bud/ce/ala/ko)

KUALA KAPUAS-Wakil Ketua MPR-RI Dr Lestari Moerdijat SS MM bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalteng Katma F Dirun melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama (NU) Kalteng, di Jalan Lintas Palangka Raya – Buntok Km. 50, Desa Humbang Raya, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas, Selasa (15/3). 

Lestari Moerdijat mengatakan, bagian penting dari pendidikan sesungguhnya adalah bagaimana meyakini bahwa apa yang dibangun ini merupakan tempat belajar, bukan hanya bagi siswa sendiri, tetapi bagi semua orang.

“Karena kita sesungguhnya ditakdirkan dan diperintahkan oleh Allah Swt untuk menjadi insan pembelajar yang tidak pernah berhenti belajar,” ucapnya.

Sementara itu, Katma F Dirun saat membacakan sambutan tertulis Gubernur H Sugianto Sabran menyampaikan, Pemprov Kalteng mendukung keberadaan pondok pesantren yang akan dibangun tersebut. Apalagi diinisiasi oleh NU, sebuah lembaga atau organisasi kemasyarakatan yang memiliki banyak jemaah, termasuk di Kalteng.

“Alhamdulillah, merupakan kebahagian tersendiri bagi kami, pada hari ini kami dapat hadir, bisa bersilaturrahmi, bertemu, dan bertatap muka dengan keluarga besar Pondok Pesantren NU Kalteng, Pengurus Wilayah (PW) Nahdhatul Ulama Kalteng, serta para hadirin sekalian,” tutur Katma.

Dikatakan Katma, pondok pesantren merupakan lembaga yang memberikan layanan, yakni pengajaran, pendidikan, pembinaan, dan dakwah Islam.

Baca Juga :  Sempat Diejek, Damuri Buktikan Bisa Bermanfaat untuk Orang Lain

“Tujuan pendidikan pesantren adalah dalam rangka membina umat agar memiliki kepribadian Islami, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt, berakhlak mulia, bermanfaat, dan berkhidmat kepada masyarakat,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Yayasan Raudhatul Nahdiyin ini.

Peletakan batu pertama dihadiri oleh Anggota Komisi lll DPR RI Ary Eghany S Bahat, Wakil Ketua DPRD Kalteng H Abdul Razak, Faridawaty Darland Atjeh selaku ketua panitia pembangunan Pondok Pesantren NU Kalteng, Ketua PWNU Provinsi Kalteng HM Wahyudie F Dirun, Forkopimda Provinsi Kalteng, serta tokoh agama. Dari pemerintah setempat hadir Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat, unsur forkopimda, serta sejumlah tokoh agama.

Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan para tamu yang hadir untuk berkontribusi, dengan memberikan sumbangan bagi pembangunan pesantren yang akan berdiri di kawasan seluas 45 hektare tersebut. Hingga akhir acara, tercatat dana sumbangan yang terhimpun mencapai Rp1,9 miliar.

“Belum termasuk sumbangan dari dermawan dalam bentuk semen yang jumlah sementara ini sekitar 1.500 sak,” ujar Ketua Pengurus Cabang NU Kota Palangka Raya Ustaz Muhammad Syahrun.

Sumbangan untuk biaya pembangunan pondok pesantren antara lain berasal dari keluarga Surya Paloh, Gubernur Kalteng, Bupati Kapuas, Faridawaty Darland Atjeh, serta keluarga Ary, Raihan, Namira, dan Kiki. Sedangkan dalam bentuk bantuan semen, antara lain berasal dari Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalteng, Kantor Kemenag Kota Palangka Raya, nahdiyin, pengurus wilayah NU, serta beberapa badan otonom NU Kalteng.

Baca Juga :  Pemprov Seleksi Tekon, Kuota 300 Orang

Syahrun menyebut, sumbangan yang diberikan para donatur itumerupakan kebanggaan bagi pihaknya, karena menjadi bukti dan perhatian atas upaya pembangunan yang tengah dilaksanakan. Dengan begitu, pondok pesantren yang pembangunannya diestimasi memerlukan biaya hingga Rp113 miliar ini bisa terlaksana dengan lancar. “Kami mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada semua pihak dan para donatur yang telah menyisihkan harta, pikiran, maupun tenaga untuk membantu pembangunan pondok pesantren ini. Dukungan ini makin memotivasi panitia untuk lebih bersemangat menggarap yang kami sebut sebagai proyek akhirat ini,” tutur Syahrun.

Pondok Pesantren NU Kalteng yang berada di bawah naungan Yayasan Raudhatun Nahdliyyin ini berlokasi di tepi Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Buntok Km 50. Pada tahap awal, pembangunan difokuskan untuk  mendirikan tiga ruang kelas, asrama bagi santri, serta tempat tinggal untuk tenaga pendidik. (bud/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/