Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Telat Terima Dosis II, Vaksinasi Diulang

PALANGKA RAYA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan statemen bahwa masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis I, tapi hingga lewat enam bulan belum menerima vaksinasi dosis II, maka harus mengulang vaksinasi. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu betul dan berlaku bagi seluruh penerima vaksin.

“Iya benar, sebetulnya bukan hanya vaksinasi Covid-19 saja, tapi berlaku juga untuk vaksinasi rutin anak-ana, jika sudah enam bulan tidak suntik vaksin untuk dosis kedua, maka harus mengulang lagi dari pertama,” katanya saat diwawancarai di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (16/2).

Diungkapkannya, hal ini diberlakukan lantaran memori sel akan lupa, sehingga perlu penyuntikan kembali dosis pertama. “Jadi memang diharapkan dalam jangka waktu enam bulan sebaiknya mengambil vaksin dosis dua, jika lebih dari enam bulan, maka dihitung satu lagi dari awal,” bebernya kepada awak media.

Baca Juga :  Mengurai Permasalahan Lalu Lintas Kalteng

Lebih lanjut dijelaskannya, sejauh ini vaksinasi di Kalteng sudah bagus. Target 70 persen vaksinasi dosis I sudah tercapai. Data terbaru, capaian dosis I sudah mencapai 90 persen lebih, sementara vaksinasi dosis II sudah mencapai 60 persen lebih. Berdasarkan data itu, maka ada 30 persen penerima vaksinasi yang belum disuntik vaksin dosis II.

“Namun 30 persen itu juga ada jaraknya 28 sampai 48 hari, seperti penerima vaksin Pfizer harus menerima vaksin dosis II setelah 48 hari,” tuturnya.

Dengan demikian, sebenarnya tidak terlalu banyak yang ketinggalan vaksinasi dosis II. “Berapa yang sudah lewat enam bulan, terus terang kami tidak tahu data jelasnya, kecuali buka aplikasi, barulah terlihat siapa saja yang belum vaksin dosis II,” ujarnya.

Baca Juga :  Oknum ASN Cabuli Anak di Bawah Umur

Pihaknya memperkirakan ada sekitar 10 persen yang drop out di Kalteng ini. Meski demikian, lanjutnya, persentase itu bukan berarti kegagalan. Karena memang pada umumnya untuk vaksinasi, bahkan vaksinasi rutin sekalipun, persentase drop out kurang lebih 10 persen.

“Vaksinasi Covid-19 ini kan memang untuk kepentingan pribadi seseorang dan juga untuk kepentingan masyarakat umum, yang perlu disadari bahwa setiap orang dewasa punya tanggung jawab sosial, mestinya vaksinasi dosis I dan II itu dilaksanakan dengan baik, bahkan kalau sudah tersedia booster, sangat dianjurkan sekalipun tidak wajib,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan statemen bahwa masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis I, tapi hingga lewat enam bulan belum menerima vaksinasi dosis II, maka harus mengulang vaksinasi. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng Suyuti Syamsul. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu betul dan berlaku bagi seluruh penerima vaksin.

“Iya benar, sebetulnya bukan hanya vaksinasi Covid-19 saja, tapi berlaku juga untuk vaksinasi rutin anak-ana, jika sudah enam bulan tidak suntik vaksin untuk dosis kedua, maka harus mengulang lagi dari pertama,” katanya saat diwawancarai di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Rabu (16/2).

Diungkapkannya, hal ini diberlakukan lantaran memori sel akan lupa, sehingga perlu penyuntikan kembali dosis pertama. “Jadi memang diharapkan dalam jangka waktu enam bulan sebaiknya mengambil vaksin dosis dua, jika lebih dari enam bulan, maka dihitung satu lagi dari awal,” bebernya kepada awak media.

Baca Juga :  Mengurai Permasalahan Lalu Lintas Kalteng

Lebih lanjut dijelaskannya, sejauh ini vaksinasi di Kalteng sudah bagus. Target 70 persen vaksinasi dosis I sudah tercapai. Data terbaru, capaian dosis I sudah mencapai 90 persen lebih, sementara vaksinasi dosis II sudah mencapai 60 persen lebih. Berdasarkan data itu, maka ada 30 persen penerima vaksinasi yang belum disuntik vaksin dosis II.

“Namun 30 persen itu juga ada jaraknya 28 sampai 48 hari, seperti penerima vaksin Pfizer harus menerima vaksin dosis II setelah 48 hari,” tuturnya.

Dengan demikian, sebenarnya tidak terlalu banyak yang ketinggalan vaksinasi dosis II. “Berapa yang sudah lewat enam bulan, terus terang kami tidak tahu data jelasnya, kecuali buka aplikasi, barulah terlihat siapa saja yang belum vaksin dosis II,” ujarnya.

Baca Juga :  Oknum ASN Cabuli Anak di Bawah Umur

Pihaknya memperkirakan ada sekitar 10 persen yang drop out di Kalteng ini. Meski demikian, lanjutnya, persentase itu bukan berarti kegagalan. Karena memang pada umumnya untuk vaksinasi, bahkan vaksinasi rutin sekalipun, persentase drop out kurang lebih 10 persen.

“Vaksinasi Covid-19 ini kan memang untuk kepentingan pribadi seseorang dan juga untuk kepentingan masyarakat umum, yang perlu disadari bahwa setiap orang dewasa punya tanggung jawab sosial, mestinya vaksinasi dosis I dan II itu dilaksanakan dengan baik, bahkan kalau sudah tersedia booster, sangat dianjurkan sekalipun tidak wajib,” pungkasnya. (abw/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/