Kamis, Agustus 29, 2024
29.7 C
Palangkaraya

Hasilkan Madu Berkualitas, Omzet Capai Puluhan Juta

Masih dari arena Palangka Fair, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berikutnya yang juga mampu meraup cuan atau untung adalah budi daya madu kelulut yang digeluti Nurjati Siti Fatimah.

BIMA ADITYA KUSUMA, Palangka Raya

PADA Palangka Fair beberapa waktu lalu, Borneo Mellifera menjadi salah satu UMKM yang cukup diminati pengunjung yang ingin melihat dan merasakan madu asli yang dibudidayakan oleh Nurjati Siti Fatimah bersama sang suami. Nurjati Siti memajang produk madu di stan Kecamatan Sebangau.

Ada dua jenis madu, yakni madu kelulut dan madu multi flora. Nurjati mengklaim madunya terkenal dengan kualitas yang terjamin dan rasanya yang nikmat.

“Orang-orang mengatakan kalau madu kelulut itu identik dengan rasa asam, tetapi tidak dengan madu kelulut yang kami produksi, madu kelulut kami terkenal manis, hanya sedikit rasa asamnya, karena itulah pengunjung suka dengan kualitas madu kami,” ucap Nurjati saat berbincang dengan Kalteng Pos, Jumat (12/7/2024).

Nurjati menyebut, madu yang diproduksinya memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi secara rutin. Selain itu, rasanya pun cocok untuk semua kalangan dan dapat sandingkan dengan semua makanan ataupun minuman yang manis. Di stan itu juga disediakan tester bagi para pengunjung yang ingin mencoba rasa madu.

Baca Juga :  Musda III DAD Kalteng, Andrie : Silakan Melobi Pemilik Suara

“Manfaatnya banyak, terutama bagi kesehatan, seperti untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menambah energi, dan bisa memperbaiki sistem pencernaan, rasanya pun tentu enak,” jelasnya.

Wanita paruh baya itu bercerita, ia memulai usaha itu bersama suami sejak tahun 2016. Saat itu ia melihat potensi yang ada di Kalimantan Tengah, yang memiliki hutan asri dan belum banyak dijamah manusia. Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang budi daya lebah madu, Nurjati dan sang suami memulai usaha tersebut dan eksis sampai saat ini.

“Kami melihat bahwa hutan di Kalimantan Tengah ini masih asri, itu bagus untuk kualitas lebah madu dan madunya. Maka dari itu kami berinisiatif untuk membudidayakan lebah madu dan menghasilkan kualitas madu yang bagus,” tuturnya.

Nurjati menambahkan, produknya sudah terjual di berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah, bahkan sampai ke beberapa provinsi di Indonesia. Harganya jual bervariasi. Mulai dari Rp 100.000 sampai Rp300.000 menyesuaikan ukuran botol.

Baca Juga :  Pemandu Lagu Dites Urine

Selain itu, owner dari Borneo Mellifera itu juga mengungkapkan bahwa usaha yang digelutinya tidak hanya untuk menjual madu, tetapi juga berinovasi untuk membuat olahan dari madu, seperti es telang madu, es lemon madu, es susu madu, dan berbagai olahan lainnya berbahan dasar madu.

“Mengenai omzetnya, dalam satu bulan kami bisa mendapatkan Rp10 juta sampai Rp20 juta,” sebutnya.

Dikatakan Nurjati, stan yang digunakannya pada Palangka Fair disediakan pemerintah Kecamatan Sebangau. Letaknya dekat dengan pintu masuk dan bersebelahan dengan stan dinas pariwisata. Ia sangat mengapresiasi gelaran Palangka Fair, karena merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung UMKM yang ada di Kalimantan Tengah.

“Kegiatan ini (Palangka fair, red) sangat bagus dan cukup membantu kami dalam memasarkan produk. Para pengunjung pun antusias ingin mengetahui dan membeli produk-produk UMKM. Harapan kami, semoga event-event seperti ini bisa diadakan secara rutin, sehingga dapat membantu kami para pelaku UMKM lokal untuk bisa lebih berkembang lagi ke depan,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Masih dari arena Palangka Fair, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berikutnya yang juga mampu meraup cuan atau untung adalah budi daya madu kelulut yang digeluti Nurjati Siti Fatimah.

BIMA ADITYA KUSUMA, Palangka Raya

PADA Palangka Fair beberapa waktu lalu, Borneo Mellifera menjadi salah satu UMKM yang cukup diminati pengunjung yang ingin melihat dan merasakan madu asli yang dibudidayakan oleh Nurjati Siti Fatimah bersama sang suami. Nurjati Siti memajang produk madu di stan Kecamatan Sebangau.

Ada dua jenis madu, yakni madu kelulut dan madu multi flora. Nurjati mengklaim madunya terkenal dengan kualitas yang terjamin dan rasanya yang nikmat.

“Orang-orang mengatakan kalau madu kelulut itu identik dengan rasa asam, tetapi tidak dengan madu kelulut yang kami produksi, madu kelulut kami terkenal manis, hanya sedikit rasa asamnya, karena itulah pengunjung suka dengan kualitas madu kami,” ucap Nurjati saat berbincang dengan Kalteng Pos, Jumat (12/7/2024).

Nurjati menyebut, madu yang diproduksinya memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi secara rutin. Selain itu, rasanya pun cocok untuk semua kalangan dan dapat sandingkan dengan semua makanan ataupun minuman yang manis. Di stan itu juga disediakan tester bagi para pengunjung yang ingin mencoba rasa madu.

Baca Juga :  Musda III DAD Kalteng, Andrie : Silakan Melobi Pemilik Suara

“Manfaatnya banyak, terutama bagi kesehatan, seperti untuk meningkatkan kekebalan tubuh, menambah energi, dan bisa memperbaiki sistem pencernaan, rasanya pun tentu enak,” jelasnya.

Wanita paruh baya itu bercerita, ia memulai usaha itu bersama suami sejak tahun 2016. Saat itu ia melihat potensi yang ada di Kalimantan Tengah, yang memiliki hutan asri dan belum banyak dijamah manusia. Dengan pengetahuan yang dimiliki tentang budi daya lebah madu, Nurjati dan sang suami memulai usaha tersebut dan eksis sampai saat ini.

“Kami melihat bahwa hutan di Kalimantan Tengah ini masih asri, itu bagus untuk kualitas lebah madu dan madunya. Maka dari itu kami berinisiatif untuk membudidayakan lebah madu dan menghasilkan kualitas madu yang bagus,” tuturnya.

Nurjati menambahkan, produknya sudah terjual di berbagai kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah, bahkan sampai ke beberapa provinsi di Indonesia. Harganya jual bervariasi. Mulai dari Rp 100.000 sampai Rp300.000 menyesuaikan ukuran botol.

Baca Juga :  Pemandu Lagu Dites Urine

Selain itu, owner dari Borneo Mellifera itu juga mengungkapkan bahwa usaha yang digelutinya tidak hanya untuk menjual madu, tetapi juga berinovasi untuk membuat olahan dari madu, seperti es telang madu, es lemon madu, es susu madu, dan berbagai olahan lainnya berbahan dasar madu.

“Mengenai omzetnya, dalam satu bulan kami bisa mendapatkan Rp10 juta sampai Rp20 juta,” sebutnya.

Dikatakan Nurjati, stan yang digunakannya pada Palangka Fair disediakan pemerintah Kecamatan Sebangau. Letaknya dekat dengan pintu masuk dan bersebelahan dengan stan dinas pariwisata. Ia sangat mengapresiasi gelaran Palangka Fair, karena merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung UMKM yang ada di Kalimantan Tengah.

“Kegiatan ini (Palangka fair, red) sangat bagus dan cukup membantu kami dalam memasarkan produk. Para pengunjung pun antusias ingin mengetahui dan membeli produk-produk UMKM. Harapan kami, semoga event-event seperti ini bisa diadakan secara rutin, sehingga dapat membantu kami para pelaku UMKM lokal untuk bisa lebih berkembang lagi ke depan,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/