PALANGKA RAYA-Masjid Agung Kubah Kecubung sudah bisa digunakan oleh masyarakat Kota Palangka Raya, khususnya umat muslim. Kemarin telah digelar salat Jumat perdana di masjid yang digadang-gadang bakal menjadi salah satu ikon Kota Cantik ini. Kendati pengerjaan bangunan belum selesai, tapi kini masjid tersebut sudah bisa digunakan untuk aktivitas ibadah.
Salat Jumat perdana kemarin diikuti kurang lebih ratusan umat muslim di Kota Cantik. Prosesi jumatan perdana itu juga dihadiri tokoh-tokoh penting di Bumi Tambun Bungai, seperti Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo, Sekda Kalteng H Nuryakin, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDM Suhaemi, dan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin beserta jajaran.
Wakil Gubernur Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pembangunan masjid agung yang digagas oleh Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya.
“Masjid ini menjadi kebanggaan kita semua, karena masjid ini berdiri dengan status masjid agung, masjid ini berada di tempat yang sangat strategis, posisinya berada di perempatan, posisinya pas di tempat orang keluar dari bandara menuju Kota Palangka Raya dan masuknya orang-orang dari luar Palangka Raya, seperti orang-orang dari daerah dan Banjarmasin,” ucap wagub dalam sambutannya, Jumat (17/3).
Dikatakan wagub, Pemprov Kalteng mengharapkan agar Masjid Agung Kubah Kecubung benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Palangka Raya. “Jangan sampai masjid sudah dibangun, tapi dalam pelaksanaan ibadahnya malah kosong,” tuturnya.
Mantan Bupati Pulang Pisau itu mengajak masyarakat, khususnya umat muslim, untuk bersama-sama memakmurkan Masjid Agung Kubah Kecubung. Pihaknya juga berharap ada kerja sama dengan pemprov untuk proses penyempurnaan masjid ini.
“Ayo kita makmurkan masjid ini bersama-sama dalam kondisi yang berbahagia ini. Harapannya, dalam tahap penyempurnaan nanti, ada sinergi dan koordinasi dengan Pemprov Kalteng, agar masjid ini bisa disempurnakan sehingga menjadi masjid idaman untuk Kota Palangka Raya khususnya, dan Kalteng secara luas,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan, proses pembangunan Masjid Kecubung memakan waktu hampir 12 tahun. Pihaknya bersyukur kini masjid ini sudah bisa dimanfaatkan untuk salat jumat berjemaah.
“Walaupun belum selesai 100 persen, tinggal finishing, tetapi alhamdulillah, karena keinginan masyarakat Kota Palangka Raya, alhamdulilah hari ini kita sudah bisa menggunakan masjid ini,” kata Fairid dalam sambutannya.
Wali kota menyebut, sejauh ini pembangunan Masjid Kubah Kecubung sudah menelan biaya Rp168 miliar. Untuk tahun ini sedang dalam proses tender. Dana yang dianggarkan sebesar Rp23 miliar. “Dana itu untuk finishing dan pengerjaan halaman masjid (outdoor),” bebernya.
Masjid Kubah Kecubung berdiri di atas tanah seluas 3,5 hektare (ha), dengan luas bangunan 70×70 meter. “Masjid ini mampu menampung 8.300 jemaah, pembangunan masjid ini masih dalam tahap penyempurnaan untuk interior maupun eksterior,” ucapnya.
Suami dari Avina Fairid Naparin itu mengakui bahwa pembangunan Masjid Kubah Kecubung ini belum rampung. Meski demikian, ia berharap masyarakat bisa bersama-sama memakmurkan masjid ini, utamanya pada momen bulan ramadan nantinya.
“Ini memang belum selesai, tetapi mudah-mudahan segera selesai, dalam rangka kita menyambut bulan ramadan tahun ini, mari kita makmurkan masjid ini, mudah-mudahan nantinya bisa selesai 100 persen tanpa ada halangan dan rintangan,” ungkapnya.
Fairid menambahkan, selama bulan ramadan Masjid Agung Kubah Kecubung akan diaktifkan sebagai tempat buka puasa bersama (bukber) tiap hari. Momen tersebut diharapkan bisa menyuntik semangat masyarakat Kota Cantik agar dapat memakmurkan masjid ini.
“Selama bulan ramadan nanti, di Masjid Kubah Kecubung ini akan ada buka puasa tiap hari, silakan bapak ibu, saudara-saudari sekalian, kalau ingin berbagi kepada saudara-saudari kita di bulan ramadan, silakan hubungi pihak panitia ataupun yayasan, kami mempersilakan dengan tangan terbuka lebar agar kita dapat saling berbagi dan memakmurkan masjid ini,” pungkasnya.
Telah difungsikannya Masjid Agung Kubah Kecubung disambut baik oleh umat muslim di Palangka Raya. Dari segi arsitektur hingga posisinya yang strategis, masyarakat optimistis masjid ini bisa menjadi ikon Kota Palangka Raya.
Seperti yang diutarakan Ruli. Saat pertama kali salat di masjid tersebut, ia merasa kagum dengan kesejukan masjid dan desain interiornya.
“Pertama kali salat di sini, saya merasa masjid ini nyaman untuk ibadah, tempatnya besar, dingin, sejuk, juga elok dilihat karena desainnya bagus,” ungkapnya kepada wartawan usai mengikuti salat Jumat di Masjid Kubah Kecubung, kemarin.
Ditanya mengenai status masjid yang digadang-gadang bakal menjadi ikon Kota Palangka Raya, Ruli menyebut hal itu bisa saja terjadi, mengingat arsitektur bangunan masjid yang unik, kesejukan, serta letaknya yang strategis. “Masjid ini bagus, cocok, soalnya letaknya juga pas, berada di pinggir jalan besar dan poros masuknya orang-orang dari luar daerah,” tuturnya.
Agar masjid itu terlihat lebih sempurna, Ruli menyarankan agar lingkungan sekitar masjid segera ditata. “Untuk lingkungan sekitar masjid, saya pikir bagus untuk dibuat taman agar lebih bagus dilihat,” pungkasnya. (dan/ce/ala)