Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga memberikan sambutannya di hadapan para hadirin. Menjelaskan maksud dari falsafah Huma Betang yang juga menjadi tema dalam KKN Kebangsaan kali ini. Falsafah tersebut memiliki prinsip kejujuran, kebersamaan, dan kesetaraan.
“Dengan ada falsafah ini, perbedaan bukan menjadi suatu masalah, berbagai suku, agama, dan ras di Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah penduduk 2,6 juta jiwa, yang mana hampir semua suku besar ada di sini, menjadi semangat kami untuk hidup berdampingan dalam membangun Kalimantan Tengah,” ucap gubernur.
Untuk penyelenggaraan kegiatan ini, suami Yulistra Ivo Azhari itu menyumbang uang pribadinya sebanyak 1 miliar rupiah. Ia mengaku bangga pada para mahasiswa yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjauhi narkoba dan tidak terjerumus dalam penyalahgunaannya.
Selesai membuka KKN kebangsaan, para mahasiswa melepas jas almamaternya masing-masing, lalu memperlihatkan baju KKN Kebangsaan, lalu memasang lawung berwarna merah putih. Kemudian Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama-sama melepas balon di tengah Lapangan Stadion Mini UPR dan menandatangani prasasti pembangunan gedung Bung Karno dan patung Bung Karno. Penandatangan tersebut diwakili oleh Hasto Kristiyanto.
Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pembekalan materi oleh Hasto Kristiyanto terkait geopolitik Soekarno dalam merajut kebinekaan. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UPR Kumpiady Widen bertindak sebagai moderator.