Hasto menyebut bahwa materi yang disampaikannya merupakan suatu ilmu politik dalam fenomena geografi, di mana negara dipandang sebagai organisme hidup. Ia menyampaikan bahwa melalui KKN Kebangsaan ini, para mahasiswa diajak untuk memahami ‘Dari Sabang sampai Merauke’ sebagai satu kesatuan.
“Bung Karno dalam mencapai perjuangan Indonesia Merdeka terus mencari kenapa Indonesia merdeka dengan rekam jejak sejarah nusantara yang luar biasa, dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan yang lainnya yang pernah terjajah ratusan tahun lamanya,” terangnya.
Kemudian, lanjutnya, melalui geopolitik Soekarno yang saya rumuskan didasarkan dengan ideologi Pancasila, membangun dunia baru dengan solidaritas bangsa, agar dunia terbebas dari kolonialisme dan imperialisme.
“Melalui Sumpah Pemuda ada manisfesto bagaimana Indonesia bertanah air satu berbangsa satu dan menjujung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Namun dengan KKN Kebangsaan ini, para pemuda yang tergabung bisa memahami dari Sabang sampai Merauke adalah satu kesatuan,” pungkasnya.
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurahman juga turut memberi pembekalan untuk para peserta KKN kebangsaan. Ia mengangkat soal prularisme dan ketahanan nasional. Dikatakannya, bangsa Indonesia didirikan atas kebersamaan, bukan didirikan oleh suatu kelompok atau agama tertentu, melainkan karena persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebinekaan.