Minggu, Oktober 6, 2024
23.3 C
Palangkaraya

Rektor: KKN Kebangsaan Sebagai Pilar Keberlangsungan Negara Kedepan

“Presiden Soekarno pernah ber­kata bahwa ancaman terbesar un­tuk persatuan dan kesatuan bangsa akan lebih kompleks di masa yang akan datang, perjuangan lebih mu­dah saat melawan penjajah, justru perjuangan setelah itu akan lebih sulit, karena harus melawan nega­ra sendiri,” kata Jenderal Dudung.

Mahasiswa dituntut berperan aktif di dunia pendidikan untuk menjaga keutuhan dan persatuan NKRI. Mahasiswa harus hadir da­lam memperkuat persatuan. Ma­hasiswa adalah agen perubahan yang mempunyai intelektual yang terjamin dan mampu mendorong masyarakat dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.

“Tuangkan pengetahuan, ide, dan keterampilan saat berada di tengah masyarakat nanti. Mahasis­wa harus berada di garda terdepan menjaga nilai-nilai yang terkand­ung dalam Pancasila. Kalianlah generasi penerus bangsa, juga sebagai pengontrol sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh isu yang memecah-belah dan menimbul­kan kebencian,” tukasnya.

Baca Juga :  Warga Kota Cantik Berburu Pernak-pernik Natal

Sementara itu, Direktur Bel­mawa Kemendikbud Sri Gunani Pratiwi mengatakan, kegiatan KKN kebangsaan dan KKN Bersama merupakan sebuah kolaborasi efe­ktif. Selain melibatkan mahasiswa, ada elemen TNI yang ikut dalam kegiatan tersebut.

“Kehadiran TNI dalam KKN ini menurut saya merupakan kolaborasi yang bagus dan ter­integrasi dalam program TNI Masuk Desa. Maka dari itu, kedu­anya sangat berkontribusi nyata dalam merajut rasa kebangsaan. Apalagi dua kabupaten pelak­sanaan KKN merupakan lokasi pengembangan food estate. Para mahasiswa akan ikut andil di dalamnya, sekaligus menduku­ng dan menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Nantinya ada sinergi untuk peng­gembangan sektor pertanian melalui penerapan ilmu peng­etahuan dan inovasi yang dimiliki mahasiswa,” sebutnya.

Baca Juga :  PTM Terbatas, 5-10 Peserta Didik per Kelas

“Presiden Soekarno pernah ber­kata bahwa ancaman terbesar un­tuk persatuan dan kesatuan bangsa akan lebih kompleks di masa yang akan datang, perjuangan lebih mu­dah saat melawan penjajah, justru perjuangan setelah itu akan lebih sulit, karena harus melawan nega­ra sendiri,” kata Jenderal Dudung.

Mahasiswa dituntut berperan aktif di dunia pendidikan untuk menjaga keutuhan dan persatuan NKRI. Mahasiswa harus hadir da­lam memperkuat persatuan. Ma­hasiswa adalah agen perubahan yang mempunyai intelektual yang terjamin dan mampu mendorong masyarakat dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.

“Tuangkan pengetahuan, ide, dan keterampilan saat berada di tengah masyarakat nanti. Mahasis­wa harus berada di garda terdepan menjaga nilai-nilai yang terkand­ung dalam Pancasila. Kalianlah generasi penerus bangsa, juga sebagai pengontrol sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh isu yang memecah-belah dan menimbul­kan kebencian,” tukasnya.

Baca Juga :  Warga Kota Cantik Berburu Pernak-pernik Natal

Sementara itu, Direktur Bel­mawa Kemendikbud Sri Gunani Pratiwi mengatakan, kegiatan KKN kebangsaan dan KKN Bersama merupakan sebuah kolaborasi efe­ktif. Selain melibatkan mahasiswa, ada elemen TNI yang ikut dalam kegiatan tersebut.

“Kehadiran TNI dalam KKN ini menurut saya merupakan kolaborasi yang bagus dan ter­integrasi dalam program TNI Masuk Desa. Maka dari itu, kedu­anya sangat berkontribusi nyata dalam merajut rasa kebangsaan. Apalagi dua kabupaten pelak­sanaan KKN merupakan lokasi pengembangan food estate. Para mahasiswa akan ikut andil di dalamnya, sekaligus menduku­ng dan menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Nantinya ada sinergi untuk peng­gembangan sektor pertanian melalui penerapan ilmu peng­etahuan dan inovasi yang dimiliki mahasiswa,” sebutnya.

Baca Juga :  PTM Terbatas, 5-10 Peserta Didik per Kelas

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/