PALANGKA RAYA-Dalam rangka penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan X dan KKN Bersama tahun 2022, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan masyarakat Kalimantan Tengah mengapresiasi seluruh pihak yang telah mempercayakan dan menyukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut di Bumi Tambun Bungai.
“Selaku tuan rumah, Pemprov Kalteng siap mendukung dan memfasilitasi kegiatan ini,” kata Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran saat ramah tamah dan jamuan santap malam bersama Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Sabtu malam (16/7).
Gubernur menginginkan agar program ini dapat memberikan kontribusi positif. “Baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kalteng,” tegasnya.
Gubernur berharap kepada Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto turut memberikan perhatian khusus kepada putra-putri asli Kalteng agar bisa menjadi taruna/taruni akademi militer (Akmil). Mengingat tahun ini tak ada satu pun putra Kalteng yang lolos ke Akmil, setelah semua yang mengikuti tes di Kodam XII Tanjungpura pada akhir Juli 2022 dinyatakan gagal. “Proyeksi kami 20 sampai 25 tahun yang akan datang putra Dayak Kalteng ada yang menjadi jenderal,” tegasnya.
Gubernur juga menyampaikan beberapa hal terkait perekonomian Kalteng hingga persoalan stunting yang menjadi perhatian serius saat ini. Angka prevalensi stunting Kalteng tahun 2021 mencapai 27,4 persen, lebih 3 persen dari prevalensi stunting nasional yang berada pada angka 24,4 persen.
“Kami juga mohon kesediaan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman dapat menjadi ayahanda stunting untuk masyarakat Kalteng. Hal ini kami harapkan dengan maksud ada peran serta anggota TNI di wilayah Kalteng, berpartisipasi aktif menurunkan stunting sampai ke tingkat desa melalui sinergi dengan satgas percepatan penurunan stunting,” harapnya.
Sementara itu, seremonial pembukaan KKN kebangsaan berlangsung di Stadion Mini Universitas Palangka Raya (UPR), Minggu (17/7). Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hadir mewakili Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Puteri untuk membuka kegiatan tersebut. Turut hadir juga Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Direktur Belmawa Kemendikbud Sri Gunani Pratiwi, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, dan Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin.
Turut hadir rektor dan dosen serta 2.331 mahasiswa dari 73 perguruan tinggi negeri (PTN) yang terdiri dari 1.000 mahasiswa KKN Kebangsaan dan KKN Bersama dan 1331 Mahasiswa UPR yang mengikuti KKN tematik pendamping KKN Kebangsaan.
Megawati Soekarno Putri hadir secara daring membuka kegiatan akbar tersebut. Dalam kesempatan itu dia menyampaikan bahwa Pancasila merupakan perekat bangsa. Indonesia juga merupakan rumah besar bagi seluruh rakyatnya dengan keberagaman di dalamnya. Keberagamanlah yang mengokohkan Indonesia. Keberagaman latar belakang, keberagaman sumber daya, serta keberagaman alam menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar dan disegani dunia.
“Pancasila merupakan perekat bangsa, dengan menjadikan Indonesia sebagai rumah besar bagi seluruh rakyatnya, tiada bedanya dengan terus mengembangkan toleransi dari yang berbeda status sosial, ekonomi, dan agama, dan lainnya,” kata Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran juga memberikan sambutannya di hadapan para hadirin. Menjelaskan maksud dari falsafah Huma Betang yang juga menjadi tema dalam KKN Kebangsaan kali ini. Falsafah tersebut memiliki prinsip kejujuran, kebersamaan, dan kesetaraan.
“Dengan ada falsafah ini, perbedaan bukan menjadi suatu masalah, berbagai suku, agama, dan ras di Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah penduduk 2,6 juta jiwa, yang mana hampir semua suku besar ada di sini, menjadi semangat kami untuk hidup berdampingan dalam membangun Kalimantan Tengah,” ucap gubernur.
Untuk penyelenggaraan kegiatan ini, suami Yulistra Ivo Azhari itu menyumbang uang pribadinya sebanyak 1 miliar rupiah. Ia mengaku bangga pada para mahasiswa yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. Juga berpesan kepada para mahasiswa untuk menjauhi narkoba dan tidak terjerumus dalam penyalahgunaannya.
Selesai membuka KKN kebangsaan, para mahasiswa melepas jas almamaternya masing-masing, lalu memperlihatkan baju KKN Kebangsaan, lalu memasang lawung berwarna merah putih. Kemudian Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran bersama-sama melepas balon di tengah Lapangan Stadion Mini UPR dan menandatangani prasasti pembangunan gedung Bung Karno dan patung Bung Karno. Penandatangan tersebut diwakili oleh Hasto Kristiyanto.
Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pembekalan materi oleh Hasto Kristiyanto terkait geopolitik Soekarno dalam merajut kebinekaan. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UPR Kumpiady Widen bertindak sebagai moderator.
Hasto menyebut bahwa materi yang disampaikannya merupakan suatu ilmu politik dalam fenomena geografi, di mana negara dipandang sebagai organisme hidup. Ia menyampaikan bahwa melalui KKN Kebangsaan ini, para mahasiswa diajak untuk memahami ‘Dari Sabang sampai Merauke’ sebagai satu kesatuan.
“Bung Karno dalam mencapai perjuangan Indonesia Merdeka terus mencari kenapa Indonesia merdeka dengan rekam jejak sejarah nusantara yang luar biasa, dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan yang lainnya yang pernah terjajah ratusan tahun lamanya,” terangnya.
Kemudian, lanjutnya, melalui geopolitik Soekarno yang saya rumuskan didasarkan dengan ideologi Pancasila, membangun dunia baru dengan solidaritas bangsa, agar dunia terbebas dari kolonialisme dan imperialisme.
“Melalui Sumpah Pemuda ada manisfesto bagaimana Indonesia bertanah air satu berbangsa satu dan menjujung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Namun dengan KKN Kebangsaan ini, para pemuda yang tergabung bisa memahami dari Sabang sampai Merauke adalah satu kesatuan,” pungkasnya.
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurahman juga turut memberi pembekalan untuk para peserta KKN kebangsaan. Ia mengangkat soal prularisme dan ketahanan nasional. Dikatakannya, bangsa Indonesia didirikan atas kebersamaan, bukan didirikan oleh suatu kelompok atau agama tertentu, melainkan karena persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebinekaan.
“Presiden Soekarno pernah berkata bahwa ancaman terbesar untuk persatuan dan kesatuan bangsa akan lebih kompleks di masa yang akan datang, perjuangan lebih mudah saat melawan penjajah, justru perjuangan setelah itu akan lebih sulit, karena harus melawan negara sendiri,” kata Jenderal Dudung.
Mahasiswa dituntut berperan aktif di dunia pendidikan untuk menjaga keutuhan dan persatuan NKRI. Mahasiswa harus hadir dalam memperkuat persatuan. Mahasiswa adalah agen perubahan yang mempunyai intelektual yang terjamin dan mampu mendorong masyarakat dalam menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.
“Tuangkan pengetahuan, ide, dan keterampilan saat berada di tengah masyarakat nanti. Mahasiswa harus berada di garda terdepan menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Kalianlah generasi penerus bangsa, juga sebagai pengontrol sosial. Jangan mudah terprovokasi oleh isu yang memecah-belah dan menimbulkan kebencian,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Belmawa Kemendikbud Sri Gunani Pratiwi mengatakan, kegiatan KKN kebangsaan dan KKN Bersama merupakan sebuah kolaborasi efektif. Selain melibatkan mahasiswa, ada elemen TNI yang ikut dalam kegiatan tersebut.
“Kehadiran TNI dalam KKN ini menurut saya merupakan kolaborasi yang bagus dan terintegrasi dalam program TNI Masuk Desa. Maka dari itu, keduanya sangat berkontribusi nyata dalam merajut rasa kebangsaan. Apalagi dua kabupaten pelaksanaan KKN merupakan lokasi pengembangan food estate. Para mahasiswa akan ikut andil di dalamnya, sekaligus mendukung dan menyukseskan program ketahanan pangan nasional. Nantinya ada sinergi untuk penggembangan sektor pertanian melalui penerapan ilmu pengetahuan dan inovasi yang dimiliki mahasiswa,” sebutnya.
Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang dalam sambutanya mengatakan ada lebih dari 150 juta generasi bangsa sebagai generasi emas pemimpin bangsa. KKN Kebangsaan ini sebagai pilar untuk keberlangsungan negara ke depannya. Kehadiran mahasiswa sekaligus mendukung program food estate sebagai langkah kemandirian pangan nasional dan membangun karakter bangsa dengan semua elemen.
“Ke depan kalian adalah penerus bangsa, oleh karena itu wujudkan cita-cita kalian untuk membangun bangsa ini. Selama KKN ini kalian akan membaur dalam keberagaman budaya. Ini menjadi pengalaman berharga, betapa indahnya persatuan dalam keragaman,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Aswin Usop selaku ketua panitia KKN Kebangsaan dan KKN Bersama menyebut, ada 73 PTN dan PTS dari seluruh wilayah Indonesia yang mengikuti kegiatan ini. Ini merupakan pelaksaan KKN ke-10, yang diikuti kurang lebih 1.000 peserta dari PTN dan PTS, 1.300 dari UPR, dan 5 peserta dari Akmil Magelang.
“Kita patut bersyukur, pembukaan KKN kali ini sangat meriah dan diikuti banyak peserta dari PTN dan PTS yang ada di Indonesia, kali ini ada lima orang perwakilan dari Akmil Magelang. Para peserta nantinya akan menyebar ke 100 desa di 64 kecamatan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, kedua kabupaten ini merupakan lokasi pengembangan program nasional food estate,” ungkapnya. (kaltengpos)