Pada kesempatan launching ekspor produk kelautan dan perikanan ini, produk yang diekpor yakni ikan botia berjumlah 30.000 ekor dan ikan seluang sebanyak 5.000 ekor dengan tujuan pengiriman Singapura. Kemudian ikan botia 5.000 ekor dan ikan seluang 1.000 ekor dengan negara tujuan Jepang.
Selanjutnya, eksportir dari Kota Sampit mengirimkan produk tanaman air jenis bocipalendra berjumlah 3.000 pices atau 9 koli ke negara Ceko. Juga pertama kali pelaku UMKM perorangan mengekspor ikan betutu atau bakut sebanyak 130 ekor dengan tujuan Malaysia.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Ir Leonard S Ampung mengatakan, Gubernur H Sugianto Sabran terus mengarahkan seluruh kepala perangkat daerah dan pemangku kepentingan untuk tidak menyerah dengan keadaan meski di tengah situasi pandemi.
“Sebaliknya harus bekerja keras dan cerdas, menciptakan inovasi dan terobosan sesuai potensi sumber daya alam untuk pemulihan perekonomian Kalteng, antara lain dengan mengoptimalkan food estate, membangun kawasan klaster tambak udang vaname, juga percepatan pembangunan kawasan industri dan ekonomi khu-sus,” terangnya.
Termasuk melihat dengan jeli pasar ekspor yang masih terbuka dengan po-tensi besar. Kuncinya yakni proaktif atau tidak pasif.Produk perikanan lokal Kalteng memiliki keunggulan, karena banyak keragaman dan kekhasan yang tidak dimiliki daerah lainnya. Salah satu peluang pasar ekspor yang masih terbuka dan potensi sangat besar adalah produk perikanan lokal Kalteng.