Jumat, September 20, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Pembangunan Ponpes NU Digarap Setelah Lebaran, Ini Alasannya

PALANGKARAYA – Peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan Pondok Pesantren Naudhatul Ulama Kalteng di tepi Jalan Trans Kalimantan Kilometer 50 Desa Humbangraya, Kabupaten Kapuas. Namun karena alasan teknis, panitia memutuskan untuk menggeser waktu pengerjaan.

“Kami harus melakukan penyempurnaan pada beberapa rencana teknis kegiatan di lapangan, termasuk RAB. Insya Allah setelah lebaran pembangunan bisa dimulai,” terang ketua Yayasan Raudhatun Nahdliyyin Katma F Dirun, Sabtu (19/3/2022).

Sebelumnya, pembangunan pondok pesantren yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektare ini pada tahap awal akan digarap dengan konstruksi semi permanen. Bangunan awal diproyeksikan untuk aedung asrama santri, ruang belajar, asrama guru, serta fasilitas pendukung lainnya.

Baca Juga :  Banjir Makin Tinggi, Balita dan Lansia Dievakuasi

Rencana membangun dengan konstruksi semi permanen, semula didasarkan atas pertimbangan pondok bisa segera beroperasi. Namun rencana ini kemudian berubah setelah sumbangan yang datang dari berbagai pihak dianggap bisa langsung dilaksanakan untuk bangunan permanen sebagaimana master plan yang telah dibuat.

“Mungkin total kebutuhan dana awal ini untuk belum cukup, tapi setidaknya dengan dana sumbangan yang masuk, bisa langsung dimanfaatkan untuk bangunan sebagaimana desain awal,” kata Katma.

PALANGKARAYA – Peletakan batu pertama menandai dimulainya pembangunan Pondok Pesantren Naudhatul Ulama Kalteng di tepi Jalan Trans Kalimantan Kilometer 50 Desa Humbangraya, Kabupaten Kapuas. Namun karena alasan teknis, panitia memutuskan untuk menggeser waktu pengerjaan.

“Kami harus melakukan penyempurnaan pada beberapa rencana teknis kegiatan di lapangan, termasuk RAB. Insya Allah setelah lebaran pembangunan bisa dimulai,” terang ketua Yayasan Raudhatun Nahdliyyin Katma F Dirun, Sabtu (19/3/2022).

Sebelumnya, pembangunan pondok pesantren yang berdiri di atas lahan seluas 10 hektare ini pada tahap awal akan digarap dengan konstruksi semi permanen. Bangunan awal diproyeksikan untuk aedung asrama santri, ruang belajar, asrama guru, serta fasilitas pendukung lainnya.

Baca Juga :  Banjir Makin Tinggi, Balita dan Lansia Dievakuasi

Rencana membangun dengan konstruksi semi permanen, semula didasarkan atas pertimbangan pondok bisa segera beroperasi. Namun rencana ini kemudian berubah setelah sumbangan yang datang dari berbagai pihak dianggap bisa langsung dilaksanakan untuk bangunan permanen sebagaimana master plan yang telah dibuat.

“Mungkin total kebutuhan dana awal ini untuk belum cukup, tapi setidaknya dengan dana sumbangan yang masuk, bisa langsung dimanfaatkan untuk bangunan sebagaimana desain awal,” kata Katma.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/