Kamis, September 19, 2024
26.3 C
Palangkaraya

Sawah Sejuta Hektare, Kalteng Diharapkan Menjadi Salah Satu Lumbung Pangan

PALANGKA RAYA-Kementerian Pertanian (Kementan) RI serius ingin menjadikan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai satu dari tiga provinsi yang mampu mewujudkan target cetak sawah tiga juga hektare di Indonesia.

Saat ini, Kementan bersama Pemprov Kalteng tengah mematangkan rencana realisasi proyek tersebut di Kalteng. Perihal itu diketahui dalam rapat koordinasi (rakor) persiapan kegiatan cetak sawah di Kalteng, yang dilaksanakan di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Rabu (18/9/2024).

Berdasarkan laporan pada rapat tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI Andi Nur Alamsyah mengatakan, untuk mewujudkan cetak sawah di atas lahan rawa yang berat, memang penuh dengan tantangan.

Salah satunya, tipologi lahan yang dimiliki Kalteng. Meski demikian, ia meminta agar segenap pihak di berbagai sektor berkolaborasi mewujudkan program ini.

“Sekat-sekat yang hari ini memicu egosektoral, baik dinas, TNI, Ditjen PSP, semua itu harus melebur jadi satu jika mau program cetak sawah di Kalteng berhasil. Kolaborasi dan sinergi yang baik harus diwujudkan,” tegasnya.

Menurut Andi, target cetak sawah sejuta hektare di Kalteng memerlukan sinergi yang baik dari unsur birokrasi tingkat pusat maupun daerah.

Dalam pelaksanaannya nanti, bakal diturunkan anggaran yang tak sedikit dan manajemen teknis yang kompleks.

Salah satunya terkait status lahan cetak sawah yang beragam. Mulai dari yang masuk kawasan hutan, area penggunaan lain atau APL, hak guna usaha (HGU), dan lainnya yang memerlukan izin lintas kementerian atau lembaga.

Baca Juga :  Penumpang Angkutan Udara di Bandara Tjilik Riwut Meningkat

“Kewenangannya ada di mana-mana, lahan yang disediakan ada yang berstatus kawasan hutan, APL, HGU, dan lain-lain. Namun karena kita punya semangat ingin mewujudkan swasembada pangan melalui program cetak sawah tiga juta hektare, maka perintah negara ini harus kita wujudkan,” tuturnya.

Pria yang sebelumnya menjabat Dirjen Perkebunan Kementan RI itu menegaskan, pengertian ketahanan negara saat ini bukan lagi hanya soal kekuatan angkatan bersenjata, tetapi juga bagaimana ketercukupan pangan.

“Maka dari itu, lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif harus bisa diproduktifkan, salah satunya melalui program optimalisasi lahan, khususnya lahan-lahan rawa dan mineral,” tuturnya.

Andi menambahkan, presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, direncanakan akan hadir di Desa Dadahup, Kapuas pada bulan Desember mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia.

“Konsentrasi kita adalah di Kapuas, lahan seluas 150 ribu hektare harus selesai Desember ini, terutama di Desa Dadahup. Identifikasi kami, ada berapa pintu air yang perlu segera diperbaiki,” pungkasnya.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, untuk mewujudkan target Indonesia lumbung pangan dunia tahun 2045, Kementan sangat serius melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan upaya perluasan areal tanam (PAT) melalui program cetak sawah rakyat.

Baca Juga :  Gerobak Tetap Dipertahankan, Berharap Mukjizat agar Bisa Melihat Lagi

“Tahun 2025 pemerintah menargetkan cetak sawah seluas 2,2 juta hektare, termasuk di Kalteng. Seperti kita ketahui, Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian memberi perhatian dan kepercayaan sangat besar kepada Provinsi Kalimantan Tengah, seperti food estate dan cetak sawah. Ke depan diharapkan Kalimantan Tengah menjadi salah satu lumbung pangan nasional,” ujar Edy saat memberikan sambutan dalam agenda yang sama.

Edy menegaskan, Pemprov Kalteng menyambut baik dan siap mendukung program cetak sawah yang digagas pemerintah pusat, karena program ini akan memberikan daya dorong bagi Bumi Tambun Bungai untuk makin maju dan makin sejahtera melalui ketercukupan beras.

Bupati Pulang Pisau dua periode itu mengungkapkan, saat ini telah teridentifikasi potensi perluasan pertanian untuk lahan cetak sawah di Kalteng dengan luas sekitar 930.640 hektare.

Untuk tahap pertama, program cetak sawah ditargetkan seluas 400 ribu hektare, meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Barito Utara, dan Barito Timur.

“Melalui forum strategis kali ini, saya berharap kita dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai berbagai kesiapan, baik itu mengidentifikasi potensi lahan sesuai kriteria agar mencapai luasan target, SDM petani, maupun aspek lainnya, sehingga pelaksanaan program oplah dan cetak sawah di Kalimantan Tengah dapat berjalan baik dan sukses,” pungkasnya. (dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Kementerian Pertanian (Kementan) RI serius ingin menjadikan Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagai satu dari tiga provinsi yang mampu mewujudkan target cetak sawah tiga juga hektare di Indonesia.

Saat ini, Kementan bersama Pemprov Kalteng tengah mematangkan rencana realisasi proyek tersebut di Kalteng. Perihal itu diketahui dalam rapat koordinasi (rakor) persiapan kegiatan cetak sawah di Kalteng, yang dilaksanakan di Hotel Bahalap, Palangka Raya, Rabu (18/9/2024).

Berdasarkan laporan pada rapat tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI Andi Nur Alamsyah mengatakan, untuk mewujudkan cetak sawah di atas lahan rawa yang berat, memang penuh dengan tantangan.

Salah satunya, tipologi lahan yang dimiliki Kalteng. Meski demikian, ia meminta agar segenap pihak di berbagai sektor berkolaborasi mewujudkan program ini.

“Sekat-sekat yang hari ini memicu egosektoral, baik dinas, TNI, Ditjen PSP, semua itu harus melebur jadi satu jika mau program cetak sawah di Kalteng berhasil. Kolaborasi dan sinergi yang baik harus diwujudkan,” tegasnya.

Menurut Andi, target cetak sawah sejuta hektare di Kalteng memerlukan sinergi yang baik dari unsur birokrasi tingkat pusat maupun daerah.

Dalam pelaksanaannya nanti, bakal diturunkan anggaran yang tak sedikit dan manajemen teknis yang kompleks.

Salah satunya terkait status lahan cetak sawah yang beragam. Mulai dari yang masuk kawasan hutan, area penggunaan lain atau APL, hak guna usaha (HGU), dan lainnya yang memerlukan izin lintas kementerian atau lembaga.

Baca Juga :  Penumpang Angkutan Udara di Bandara Tjilik Riwut Meningkat

“Kewenangannya ada di mana-mana, lahan yang disediakan ada yang berstatus kawasan hutan, APL, HGU, dan lain-lain. Namun karena kita punya semangat ingin mewujudkan swasembada pangan melalui program cetak sawah tiga juta hektare, maka perintah negara ini harus kita wujudkan,” tuturnya.

Pria yang sebelumnya menjabat Dirjen Perkebunan Kementan RI itu menegaskan, pengertian ketahanan negara saat ini bukan lagi hanya soal kekuatan angkatan bersenjata, tetapi juga bagaimana ketercukupan pangan.

“Maka dari itu, lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif harus bisa diproduktifkan, salah satunya melalui program optimalisasi lahan, khususnya lahan-lahan rawa dan mineral,” tuturnya.

Andi menambahkan, presiden terpilih yang juga Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, direncanakan akan hadir di Desa Dadahup, Kapuas pada bulan Desember mendatang, bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia.

“Konsentrasi kita adalah di Kapuas, lahan seluas 150 ribu hektare harus selesai Desember ini, terutama di Desa Dadahup. Identifikasi kami, ada berapa pintu air yang perlu segera diperbaiki,” pungkasnya.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, untuk mewujudkan target Indonesia lumbung pangan dunia tahun 2045, Kementan sangat serius melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan upaya perluasan areal tanam (PAT) melalui program cetak sawah rakyat.

Baca Juga :  Gerobak Tetap Dipertahankan, Berharap Mukjizat agar Bisa Melihat Lagi

“Tahun 2025 pemerintah menargetkan cetak sawah seluas 2,2 juta hektare, termasuk di Kalteng. Seperti kita ketahui, Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian memberi perhatian dan kepercayaan sangat besar kepada Provinsi Kalimantan Tengah, seperti food estate dan cetak sawah. Ke depan diharapkan Kalimantan Tengah menjadi salah satu lumbung pangan nasional,” ujar Edy saat memberikan sambutan dalam agenda yang sama.

Edy menegaskan, Pemprov Kalteng menyambut baik dan siap mendukung program cetak sawah yang digagas pemerintah pusat, karena program ini akan memberikan daya dorong bagi Bumi Tambun Bungai untuk makin maju dan makin sejahtera melalui ketercukupan beras.

Bupati Pulang Pisau dua periode itu mengungkapkan, saat ini telah teridentifikasi potensi perluasan pertanian untuk lahan cetak sawah di Kalteng dengan luas sekitar 930.640 hektare.

Untuk tahap pertama, program cetak sawah ditargetkan seluas 400 ribu hektare, meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, Barito Selatan, Barito Utara, dan Barito Timur.

“Melalui forum strategis kali ini, saya berharap kita dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai berbagai kesiapan, baik itu mengidentifikasi potensi lahan sesuai kriteria agar mencapai luasan target, SDM petani, maupun aspek lainnya, sehingga pelaksanaan program oplah dan cetak sawah di Kalimantan Tengah dapat berjalan baik dan sukses,” pungkasnya. (dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/