Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Ratusan Hektare Sawah di Enam Kecamatan Diserang

Namun, Distan Kapuas tidak memberi jawaban ketika ditanya apakah area yang terdampak pen­yakit tungro ini masuk kawasan food estate. Pihak distan tidak mau menjabarkan dan terkesan cend­erung tidak mau berkomentar. Namun, mereka mengakui bahwa penyebaran penyakit tungro ini sudah terjadi di enam kecamatan.

Wabah tungro yang menyerang tanaman padi di wilayah Kapuas juga mendapat perhatian dari Ang­gota DPRD Kalteng Daerah Pemili­han (Dapil) Kalteng V (meliputi Ka­puas dan Pulang Pisau) H Muhajirin.

Menurutnya, walaupun program food estate merupakan program na­sional yang digagas pemerintah pusat, tapi pelaksananya adalah petani di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.

“Karena tanaman padi ini dis­erang wabah tungro, maka kita tidak perlu melihat ini program siapa, ka­rena yang jadi korban adalah rakyat, harus ada tanggung jawab bersama antara pemerintah provinsi dan ka­bupaten/kota di Kalteng, terutama dinas pertanian sebagai leading sector-nya,” tegasnya.

Baca Juga :  Sebuah PAUD dengan Lebih dari 3.000 Anak Didik, Lintas Kota dan Negara

Sebagai wakil rakyat, politikus Partai Demokrat Kalteng ini ber­harap agar pemerintah segera menurunkan tim untuk memas­tikan kondisi yang terjadi di lap­angan, sehingga bisa melakukan penanganan sedini mungkin.

“Kami harapankan agar perse­baran hama ini tidak meluas. Jadi ha­rus ada penanganan cepat, supaya masyarakat khususnya petani tidak mengalami kerugian,” harapnya.

Anggota DPRD Kalteng lainnya, dr Niksen S Bahat juga menambah­kan, untuk mengatasi wabah tungro ini, Pemkab Kapuas melalui dinas pertanian harus bertindak cepat untuk penanganannya. Koordinasi dan kerja sama dengan Balai Per­lindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalteng harus dilakukan, agar bisa bersama-sama menanggulangi wabah ini.

“Mesti ada jaminan terkait keter­sediaan pestisida dan pengadaan bibit tanaman padi untuk penan­aman kembali di lahan yang rusak karena wabah ini,” tegasnya.

Baca Juga :  SHD: Beliau Sosok Bijak Mengambil Keputusan, Selalu Memberikan Nasihat pada Bawahan

Perlu ada kerja sama Pemerin­tah Kabupaten Kapuas dan Pem­prov Kalteng dalam mengatasi persoalan ini, sehingga wabah tidak menyebar ke daerah lainnya. Apalagi Kabupaten Kapuas ter­masuk dalam wilayah pengemban­gan food estate. (alh/nue/ce/ala)

Namun, Distan Kapuas tidak memberi jawaban ketika ditanya apakah area yang terdampak pen­yakit tungro ini masuk kawasan food estate. Pihak distan tidak mau menjabarkan dan terkesan cend­erung tidak mau berkomentar. Namun, mereka mengakui bahwa penyebaran penyakit tungro ini sudah terjadi di enam kecamatan.

Wabah tungro yang menyerang tanaman padi di wilayah Kapuas juga mendapat perhatian dari Ang­gota DPRD Kalteng Daerah Pemili­han (Dapil) Kalteng V (meliputi Ka­puas dan Pulang Pisau) H Muhajirin.

Menurutnya, walaupun program food estate merupakan program na­sional yang digagas pemerintah pusat, tapi pelaksananya adalah petani di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.

“Karena tanaman padi ini dis­erang wabah tungro, maka kita tidak perlu melihat ini program siapa, ka­rena yang jadi korban adalah rakyat, harus ada tanggung jawab bersama antara pemerintah provinsi dan ka­bupaten/kota di Kalteng, terutama dinas pertanian sebagai leading sector-nya,” tegasnya.

Baca Juga :  Sebuah PAUD dengan Lebih dari 3.000 Anak Didik, Lintas Kota dan Negara

Sebagai wakil rakyat, politikus Partai Demokrat Kalteng ini ber­harap agar pemerintah segera menurunkan tim untuk memas­tikan kondisi yang terjadi di lap­angan, sehingga bisa melakukan penanganan sedini mungkin.

“Kami harapankan agar perse­baran hama ini tidak meluas. Jadi ha­rus ada penanganan cepat, supaya masyarakat khususnya petani tidak mengalami kerugian,” harapnya.

Anggota DPRD Kalteng lainnya, dr Niksen S Bahat juga menambah­kan, untuk mengatasi wabah tungro ini, Pemkab Kapuas melalui dinas pertanian harus bertindak cepat untuk penanganannya. Koordinasi dan kerja sama dengan Balai Per­lindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalteng harus dilakukan, agar bisa bersama-sama menanggulangi wabah ini.

“Mesti ada jaminan terkait keter­sediaan pestisida dan pengadaan bibit tanaman padi untuk penan­aman kembali di lahan yang rusak karena wabah ini,” tegasnya.

Baca Juga :  SHD: Beliau Sosok Bijak Mengambil Keputusan, Selalu Memberikan Nasihat pada Bawahan

Perlu ada kerja sama Pemerin­tah Kabupaten Kapuas dan Pem­prov Kalteng dalam mengatasi persoalan ini, sehingga wabah tidak menyebar ke daerah lainnya. Apalagi Kabupaten Kapuas ter­masuk dalam wilayah pengemban­gan food estate. (alh/nue/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/