Gubernur Kalteng juga akan menyediakan benih untuk petani yang mau untuk menanam benih unggul. Dengan melihat ini maka sangat diharapkan dapat memutus siklus tungro itu. Sebab jika tetap memaksakan benih lokal, maka akan tetap rentan dengan hama tungro.
Jika melihat dari posisi memang di luar dari food estate, sebab jika di lokasi food estate banyak menanam benih unggul nasional. Khusus yang di Tambang Catur semua menanam benih faritas lokal.
Walaupun ada kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit tungro maka dipastikan tetap akan ada panen, karena serangan tungro ada klasifikasi yaitu sedang, ringan dan berat. Sehingga yang dalam kondisi sedang dan ringan rata-rata masih bisa panen, walau hasilnya tidak maksimal.
Khusus lokasi di Tamban Catur dari 1.458 hektare yang terserang tungro, ada yang berat yaitu 860 hektare, yang sedang 298 hektare dan ringan 300 hektare. Sehingga yang pada posisi sedang dan ringan masih dapat maksimal untuk panen nanti.
Sehingga petani diajak agar pada musim tanam nanti, dapat menanam benih unggul dan siap memfasilitasi benih unggul sebagai upaya memutus siklus tungro agar tidak menyerah tanaman petani lagi. Insyallah akan tahan terhadap hama tungro dan sudah bekerja sama dengan pihak terkait.
Pemerintah juga sangat meyayangkan karena masih banyak petani yang belum mengambil asuransi. Padahal jika mengikuti asuransi maka akan mendapatkan bantuan dana senilai Rp6 juta melalui asuransi usaha tani, jika mengalami rusak berat. Sehingga pihaknya menghimbau agar petani juga mengikuti asuransi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan ke depan.(nue/ram)