Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Lena Ancam Bunuh Pacar Lesbinya Usai Mayat Bue Lodoy Ditemukan, Ini Alasannya

PALANGKA RAYA – Pihak keluarga Lodoy Tamus angkat bicara pascaterungkapnya misteri kematian kakek berusia 74 tahun itu. Pembunuhan dilakukan Herlina alias Lena, Mustika Rahayu alias Rama dan Triwati Lestari alias Aji. Pensiunan PNS itu ditemukan pada 12 Juni lalu. Jauh sekali. Yakni di aliran Sungai Luhing, Desa Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Tengah.

Nopriyanti, anak bungsu dari Bue Lodoy, mendapat cerita dari L (diduga pasangan lesbi dari Lena). L, yang masih ada ikatan keluarga dengan Bue Lodoy. Pada malam saat kabar jenazah almarhum ditemukan dan identitasnya telah terungkap, Lena membuat pengakuan kepada L kalau sudah  melakukan pembunuhan terhadap Bue Lodoy.

“Kata L, malam setelah mayat bapak ditemukan dan kabar itu sudah beredar di media sosial, Lena  bilang ke L, begini katanya : Kamu tau enggak yang bikin (tewas,red) bapak (Bue Lodoy, red) itu saya,” ujar Nopriyanti mengulangi pengakuan Lena kepada L tersebut.

Baca Juga :  Hutan Binasa dan Keserakahan Manusia

Lena kemudian mengancam L untuk tidak memberitahu rahasia itu kepada orang lain. L diancam akan dibunuh jika bercerita.

“Ancaman Lena itulah membuat L tidak berani Langsung menceritakan peristiwa tersebut kepada pihak keluarga,”kata Nopriyanti seraya menyebut Lena dan L memang tinggal bersama-sama di kafe milik almarhum tersebut.

Selama Bue Lodoy hilang dan belum ditemukan dan juga saat kasus ini belum terungkap, kegiatan di kafe milik almarhum tetap buka seperti biasa dan para pelaku bekerja seperti biasanya.

Dikatakan anak bungsu dari Bue Lodoy yang juga berstatus guru ini menyampaikan, terungkapnya kasus pembunuhan ini sendiri setelah L membuat pengakuan kepada pihak kepolisian saat dirinya dan Lena di jemput dan diperiksa.

Baca Juga :  Kafe Diterpa Isu Sarang LGBT, Pengunjung Menurun Drastis

Nopriyanti sendiri mengaku bahwa dari pihak keluarga sendiri sama sekali tidak menyangka kalau pelaku pembunuh orang tuanya tersebut adalah Lena dan dua orang perempuan karyawan kafe.

“Kalau tomboi yang mungkin sikap mereka, apa lagi si Lena itu, dia itu kelihatan ramah kalau bicara,” kata Nopriyanti lagi yang mengaku sempat beberapa kali bertemu dengan Lena.

Nopriyanti juga mengatakan bahwa pihak keluarga sendiri agak meragukan kalau pelaku pembunuh ini hanya ketiga pelaku tersebut.

“Mungkin bisa ada pelaku lain, tapi kami  tetap menunggu hasil pemeriksaan polisi,” kata Nopriyanti yang juga memuji kerja keras dari seluruh jajaran pihak kepolisian sehingga dapat mengungkap kasus pembunuhan tersebut.(sja/ram)

PALANGKA RAYA – Pihak keluarga Lodoy Tamus angkat bicara pascaterungkapnya misteri kematian kakek berusia 74 tahun itu. Pembunuhan dilakukan Herlina alias Lena, Mustika Rahayu alias Rama dan Triwati Lestari alias Aji. Pensiunan PNS itu ditemukan pada 12 Juni lalu. Jauh sekali. Yakni di aliran Sungai Luhing, Desa Kayu Bulan, Kecamatan Kapuas Tengah.

Nopriyanti, anak bungsu dari Bue Lodoy, mendapat cerita dari L (diduga pasangan lesbi dari Lena). L, yang masih ada ikatan keluarga dengan Bue Lodoy. Pada malam saat kabar jenazah almarhum ditemukan dan identitasnya telah terungkap, Lena membuat pengakuan kepada L kalau sudah  melakukan pembunuhan terhadap Bue Lodoy.

“Kata L, malam setelah mayat bapak ditemukan dan kabar itu sudah beredar di media sosial, Lena  bilang ke L, begini katanya : Kamu tau enggak yang bikin (tewas,red) bapak (Bue Lodoy, red) itu saya,” ujar Nopriyanti mengulangi pengakuan Lena kepada L tersebut.

Baca Juga :  Hutan Binasa dan Keserakahan Manusia

Lena kemudian mengancam L untuk tidak memberitahu rahasia itu kepada orang lain. L diancam akan dibunuh jika bercerita.

“Ancaman Lena itulah membuat L tidak berani Langsung menceritakan peristiwa tersebut kepada pihak keluarga,”kata Nopriyanti seraya menyebut Lena dan L memang tinggal bersama-sama di kafe milik almarhum tersebut.

Selama Bue Lodoy hilang dan belum ditemukan dan juga saat kasus ini belum terungkap, kegiatan di kafe milik almarhum tetap buka seperti biasa dan para pelaku bekerja seperti biasanya.

Dikatakan anak bungsu dari Bue Lodoy yang juga berstatus guru ini menyampaikan, terungkapnya kasus pembunuhan ini sendiri setelah L membuat pengakuan kepada pihak kepolisian saat dirinya dan Lena di jemput dan diperiksa.

Baca Juga :  Kafe Diterpa Isu Sarang LGBT, Pengunjung Menurun Drastis

Nopriyanti sendiri mengaku bahwa dari pihak keluarga sendiri sama sekali tidak menyangka kalau pelaku pembunuh orang tuanya tersebut adalah Lena dan dua orang perempuan karyawan kafe.

“Kalau tomboi yang mungkin sikap mereka, apa lagi si Lena itu, dia itu kelihatan ramah kalau bicara,” kata Nopriyanti lagi yang mengaku sempat beberapa kali bertemu dengan Lena.

Nopriyanti juga mengatakan bahwa pihak keluarga sendiri agak meragukan kalau pelaku pembunuh ini hanya ketiga pelaku tersebut.

“Mungkin bisa ada pelaku lain, tapi kami  tetap menunggu hasil pemeriksaan polisi,” kata Nopriyanti yang juga memuji kerja keras dari seluruh jajaran pihak kepolisian sehingga dapat mengungkap kasus pembunuhan tersebut.(sja/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/