Jumat, Oktober 25, 2024
23.4 C
Palangkaraya

Innalillahi, Warga Desa Parebok Meregang Nyawa Diserang Buaya

SAMPIT– Serangan buaya kembali menggegerkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Senin (21/10/2024) malam, warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit bernama Badaruzaman harus meregang nyawa akibat diserang hewan buas tersebut.

Pria berusia 52 tahun itu diketahui tengah mandi di sungai Parebok usai bekerja menghanyutkan buah kelapa yang baru selesai dipanen sekitar pukul 21.00 WIB.

Tak disangka, di aliran sungai yang tidak terlalu lebar itu, buaya dengan panjang lebih dari tiga meter mengintai korban.

Korban yang sudah biasa menjalankan aktifitas mandi di sungai tidak menyadari keberadaan hewan dengan nama latin Crocodylus niloticus itu. Dengan cepat, hewan buas itu langsung menerkam korban dan membawanya ke sungai.

Baca Juga :  Pengawasan Arus Balik Bakal Difokuskan di Kobar

Kejadian nahas itu langsung diketahui warga. Kakak korban, Badarudin, yang mengetahui adiknya diterkam buaya langsung mencari menyisir lokasi untuk mencari korban.

Ia yang kala itu hanya berbekal tongkat bambu sempat melihat adiknya di mulut buaya.

Sontak saja, dirinya langsung menarik kaki sang adik namun sayangnya terlepas. Buaya itupun kembali menarik tangan korban dan membawanya masuk ke sungai.

 

Melihat ukuran buaya yang besar, warga langsung meminta bantuan dari sejumlah pihak terkait. Tim gabungan langsung menyisir sungai menggunakan perahu guna mencari keberadaan korban.

 

Usai melakukan pencarian selama kurang lebih dua jam, Badaruzaman akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas. Ia ditemukan di bawah pohon pisang yang berjarak 25 meter dari lokasi kejadian dengan luka beberapa bagian tubuh. Jenazah itupun langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

Baca Juga :  Minta Tambah Mesin Cuci Darah

“Jenazah korban berhasil ditemukan pukul 23.00 WIB. Ditemukan di bawah pohon pisang di seberang sungai parebok yan berjarak 25 meter dari lokasi kejadian,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, Multazam, saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (22/10/2024) pagi.

Usai korban ditemukan, warga yang merasa geram terus mencari keberadaan buaya yang menewaskan Badaruzaman. Buaya besar tersebut langsung ditombak warga dan lari kedarat.

“Sekitar pukul 24.15 WIB, buaya ditemukan di darat,” kata Multazam. (mif/ram)

SAMPIT– Serangan buaya kembali menggegerkan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Senin (21/10/2024) malam, warga Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit bernama Badaruzaman harus meregang nyawa akibat diserang hewan buas tersebut.

Pria berusia 52 tahun itu diketahui tengah mandi di sungai Parebok usai bekerja menghanyutkan buah kelapa yang baru selesai dipanen sekitar pukul 21.00 WIB.

Tak disangka, di aliran sungai yang tidak terlalu lebar itu, buaya dengan panjang lebih dari tiga meter mengintai korban.

Korban yang sudah biasa menjalankan aktifitas mandi di sungai tidak menyadari keberadaan hewan dengan nama latin Crocodylus niloticus itu. Dengan cepat, hewan buas itu langsung menerkam korban dan membawanya ke sungai.

Baca Juga :  Pengawasan Arus Balik Bakal Difokuskan di Kobar

Kejadian nahas itu langsung diketahui warga. Kakak korban, Badarudin, yang mengetahui adiknya diterkam buaya langsung mencari menyisir lokasi untuk mencari korban.

Ia yang kala itu hanya berbekal tongkat bambu sempat melihat adiknya di mulut buaya.

Sontak saja, dirinya langsung menarik kaki sang adik namun sayangnya terlepas. Buaya itupun kembali menarik tangan korban dan membawanya masuk ke sungai.

 

Melihat ukuran buaya yang besar, warga langsung meminta bantuan dari sejumlah pihak terkait. Tim gabungan langsung menyisir sungai menggunakan perahu guna mencari keberadaan korban.

 

Usai melakukan pencarian selama kurang lebih dua jam, Badaruzaman akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas. Ia ditemukan di bawah pohon pisang yang berjarak 25 meter dari lokasi kejadian dengan luka beberapa bagian tubuh. Jenazah itupun langsung dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan.

Baca Juga :  Minta Tambah Mesin Cuci Darah

“Jenazah korban berhasil ditemukan pukul 23.00 WIB. Ditemukan di bawah pohon pisang di seberang sungai parebok yan berjarak 25 meter dari lokasi kejadian,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim, Multazam, saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (22/10/2024) pagi.

Usai korban ditemukan, warga yang merasa geram terus mencari keberadaan buaya yang menewaskan Badaruzaman. Buaya besar tersebut langsung ditombak warga dan lari kedarat.

“Sekitar pukul 24.15 WIB, buaya ditemukan di darat,” kata Multazam. (mif/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/