PALANGKA RAYA-Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indinesia (KONI) Provinsi Kalteng Christian Sancho menanggapi pernyataan mundurnya Ketua Umum Eddy Raya Samsuri adalah keinginan pribadi. Karena selama ini kurang fokus untuk mengurus KONI. Apalagi banyak persiapan menghadapi event seperti Porprov di Kotim, Pra-PON, PON, maupun event lainnya.
“Mungkin berliau melihat hal itu, sehingga punya pemikiran untuk memberi ruang kepada pengurus KONI yang ada untuk bekerja lebih maksimal dan lebih fokus lagi ke depan,” ucap Christian Sancho kepada Kalteng Pos di ruang kerjanya, Rabu (21/12).
Dikatakan Sancho, ada mekanisme yang diatur dalam pasal 29 anggaran dasar (AD) anggaran rumah tangga (ART) KONI, bahwa jika ketua umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, sakit, dan lainnya, maka bisa diganti.
“Sekarang Pak Eddy menyatakan mundur, jadi mekanismennya terkait pernyataan mengundurkan diri itu nanti, setelah menerima surat tertulis dari beliau, kami akan menindaklanjuti dengan konfirmasi ke KONI pusat,” ucapnya.
Sancho menyebut bahwa prosesnya tidak serta-merta langsung begitu saja, tapi ada proses dan tahapan yang harus dijalankan berdasarkan mekanisme AD ART KONI, sebagai acuan untuk dilaksanakan ke depan.
“Tahapan itu yang harus dilalui. Pengurus yang ada sangat menghormati apa yang menjadi keputusan ketua umum mengundurkan diri. Namun sesuai surat pernyataan yang beredar, maka beliau akan mengembalikan ke KONI pusat sesuai AD ART yang berlaku,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Pengprov Perbakin Kalteng ini.
Oleh karena itu, ia berharap media, pengurus KONI Kalteng, maupun pemerintah daerah untuk melihat lebih jernih perihal keputusan pengunduran diri Eddy Raya Samsuri dari jabatan Ketua Umum KONI Kalteng.
“Kami sangat mengapresiasi karena beliau memberikan ruang yang full agar dapat bekerja lebih maksimal untuk melakukan persiapan menghadapi sejumlah event ke depan,” tegasnya.
Sebagai ketua harian, Sancho mengajak semua pihak untuk bersabar dan menunggu proses yang akan berjalan ke depan. Akan ada keputusan yang dikeluarkan sebagai jawaban KONI pusat, berdasarkan surat keputusan pengunduran diri ketua umum KONI Kalteng.
“Kami juga akan segera melaksanakan rapat pleno sesuai dengan AD ART yang menjadi acuan. Tidak seperti informasi yang beredar bahwa karena ketua umum mundur, maka semua pengurus pun mundur dan demisioner, tidak begitu, sangat keliru, karena yang mundur itu pribadi ketua umum,” tambahnya.
Pengurus KONI Kalteng akan tetap bekerja dengan baik, menjalankan mekanisme yang ada. Proses pergantian ketua umum tentu punya mekanisme tersendiri yang mengatur.
“Kami akan rapat pleno dan menyurati secara resmi ke KONI pusat terkait hasil rapat nanti, termasuk memberikan jawaban atas langkah yang diambil ketua umum, pleno akan dilaksanakan secepatnya ke depan, setelah rapat persiapan porprov dan Nataru,” tuturnya lagi.
Sancho mengakui bahwa sebelum pernyataan ketua umum disampaikan ke media, komunikasi tetap berjalan melalui WhatsApp terkait beberapa poin penting. Untuk sementara waktu belum ada keputusan dari KONI pusat terkait pengunduran diri ketua umum KONI Kalteng. Karena itu, kursi ketua umum masih diduduki oleh H Eddy Raya Samsuri sampai saat ini. Meski sudah ada penyampaian soal pengunduran diri, tapi hal itu belum diterima secara resmi oleh KONI pusat. (nue/ce/ala)