Selasa, Desember 24, 2024
26.7 C
Palangkaraya

Pohon Natal di Kawasan Bundaran Besar, Siapa yang Belum Foto di Sana?

 PALANGKA RAYA-Perayaan Natal tahun 2024 membawa suasana sukacita dan kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat, tak terkecuali di Kota Palangka Raya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat ornamen-ornamen dan pohon Natal megah di Bundaran Besar, sehingga makin mempercantik kawasan pusat kota dan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Suasana penuh kedamaian dan kebersamaan terpancar terang.

Salah satu pengunjung, Hana, menyebut keindahan ornamen Natal di Bundaran Besar secara tidak langsung menjadi simbol kedamaian dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Palangka Raya.

Pohon Natal yang dihiasi lampu warna-warni ini tidak hanya menjadi tempat foto favorit, tetapi juga menjadi bukti bahwa semangat Natal dapat dirasakan oleh semua orang, tanpa memandang perbedaan agama dan keyakinan.

“Kami melihat tidak hanya umat Kristiani yang datang untuk berfoto, tetapi juga warga dari berbagai latar belakang keyakinan. Ini membuktikan bahwa Natal adalah momen kebahagiaan dan kebersamaan yang bisa dirasakan oleh siapa saja,” ungkapnya, Rabu (18/12/2024).

Hana mengungkapkan rasa bahagia atas hadirnya dekorasi Natal di Bundaran Besar, yang tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga membawa makna kebersamaan yang mendalam.

“Saya merasa sangat senang dengan adanya pohon Natal dan ornamen-ornamen bertema Natal di Bundaran Besar. Semoga tahun depan dan seterusnya dipertahankan. Kehadirannya tidak hanya membawa sukacita Natal, tetapi juga menarik banyak orang untuk datang dan menikmati suasananya,” tuturnya.

Perempuan berambut pendek itu berharap agar Natal 2024 dirayakan dengan hati yang penuh rasa syukur atas berkat yang telah didapatkan dari Yang Maha Kuasa.

Baca Juga :  Siap Gelar Event Bergengsi di Bundaran Besar

Ia mengajak umat Kristiani untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan, sehingga semangat Natal dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

“Pada Natal tahun ini, mari kita rayakan dengan rasa syukur atas segala berkat yang telah kita terima. Jangan lupa berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan. Semoga terang Natal menyinari setiap langkah kita dan memberi kekuatan untuk terus hidup rukun dan damai dengan sesama,” tambahnya.

Selain itu, memasuki tahun baru 2025, Hana mengajak masyarakat untuk melangkah dengan penuh harapan, keberanian, dan syukur.

Ia berharap tiap rencana dan impian dapat terwujud, serta tantangan yang dihadapi menjadi pelajaran yang memperkuat diri.

“Semoga kita selalu diberi kesehatan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Tantangan ke depan harus kita jadikan pelajaran untuk terus bersyukur dan memperkuat diri,” katanya.

Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengimbau masyarakat untuk menyambut momen ini dengan penuh sukacita dalam semangat toleransi.

Ketua FKUB Kalteng Prof Dr Bulkani MPd mengingatkan pentingnya penghormatan terhadap perbedaan sebagai landasan utama dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama.

“Secara umum, masyarakat kita harus selalu diimbau dan diajak untuk saling menghormati perbedaan, termasuk dalam hal keyakinan. Dasar dari toleransi adalah saling menghargai dan menghormati. Penghormatan itu harus dimulai dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai teladan,” ucap Bulkani, baru-baru ini.

Ia mengatakan, masyarakat Bumi Tambun Bungai-julukan Kalteng diharapkan dapat menyikapi perayaan Natal dan tahun baru secara positif, dengan sikap dasar saling menghormati. Toleransi yang ditunjukkan pun harus bersifat autentik, bukan sekadar toleransi semu.

Baca Juga :  Nakes Turut Diberhentikan, Pelayanan Kesehatan Terancam Terganggu

FKUB juga mengimbau masyarakat untuk menjaga situasi kondusif selama momen tahunan ini.

Upaya ini dapat dilakukan dengan terus memupuk rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan, sehingga tercipta toleransi yang nyata dan mendalam di tengah masyarakat.

Bulkani menyebut, dalam menjaga kerukunan antarumat beragama menjelang perayaan Natal, FKUB berperan sebagai fasilitator sekaligus pendorong bagi FKUB kabupaten/kota dan organisasi kemasyarakatan keagamaan.

Karena itu, pihaknya berharap seluruh elemen dapat turut aktif dalam pengamanan dan pelaksanaan perayaan Natal di daerah masing-masing.

“Alhamdulillah, selama ini toleransi di Kalimantan Tengah terjaga dengan sangat baik. Salah satu faktornya karena adanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang falsafah Huma Betang, yang menjadi landasan hidup bersama dalam keberagaman,” tambah Bulkani.

Di sisi lain, falsafah yang dipegang teguh masyarakat Kalteng ini menjadi simbol penting dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan budaya.

Melalui falsafah ini, masyarakat diajak untuk hidup berdampingan dengan semangat saling menghormati dan gotong royong.

“Kami berharap momen Natal dan tahun baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kalteng sebagai kesempatan untuk mempererat persaudaraan. Selain itu, semangat toleransi yang autentik diharapkan terus menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat,” tandasnya. (zia/ovi/ce/ala)

 PALANGKA RAYA-Perayaan Natal tahun 2024 membawa suasana sukacita dan kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat, tak terkecuali di Kota Palangka Raya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat ornamen-ornamen dan pohon Natal megah di Bundaran Besar, sehingga makin mempercantik kawasan pusat kota dan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Suasana penuh kedamaian dan kebersamaan terpancar terang.

Salah satu pengunjung, Hana, menyebut keindahan ornamen Natal di Bundaran Besar secara tidak langsung menjadi simbol kedamaian dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Palangka Raya.

Pohon Natal yang dihiasi lampu warna-warni ini tidak hanya menjadi tempat foto favorit, tetapi juga menjadi bukti bahwa semangat Natal dapat dirasakan oleh semua orang, tanpa memandang perbedaan agama dan keyakinan.

“Kami melihat tidak hanya umat Kristiani yang datang untuk berfoto, tetapi juga warga dari berbagai latar belakang keyakinan. Ini membuktikan bahwa Natal adalah momen kebahagiaan dan kebersamaan yang bisa dirasakan oleh siapa saja,” ungkapnya, Rabu (18/12/2024).

Hana mengungkapkan rasa bahagia atas hadirnya dekorasi Natal di Bundaran Besar, yang tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga membawa makna kebersamaan yang mendalam.

“Saya merasa sangat senang dengan adanya pohon Natal dan ornamen-ornamen bertema Natal di Bundaran Besar. Semoga tahun depan dan seterusnya dipertahankan. Kehadirannya tidak hanya membawa sukacita Natal, tetapi juga menarik banyak orang untuk datang dan menikmati suasananya,” tuturnya.

Perempuan berambut pendek itu berharap agar Natal 2024 dirayakan dengan hati yang penuh rasa syukur atas berkat yang telah didapatkan dari Yang Maha Kuasa.

Baca Juga :  Siap Gelar Event Bergengsi di Bundaran Besar

Ia mengajak umat Kristiani untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan, sehingga semangat Natal dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

“Pada Natal tahun ini, mari kita rayakan dengan rasa syukur atas segala berkat yang telah kita terima. Jangan lupa berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan. Semoga terang Natal menyinari setiap langkah kita dan memberi kekuatan untuk terus hidup rukun dan damai dengan sesama,” tambahnya.

Selain itu, memasuki tahun baru 2025, Hana mengajak masyarakat untuk melangkah dengan penuh harapan, keberanian, dan syukur.

Ia berharap tiap rencana dan impian dapat terwujud, serta tantangan yang dihadapi menjadi pelajaran yang memperkuat diri.

“Semoga kita selalu diberi kesehatan, keberhasilan, dan kebahagiaan. Tantangan ke depan harus kita jadikan pelajaran untuk terus bersyukur dan memperkuat diri,” katanya.

Menjelang perayaan Natal dan tahun baru, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengimbau masyarakat untuk menyambut momen ini dengan penuh sukacita dalam semangat toleransi.

Ketua FKUB Kalteng Prof Dr Bulkani MPd mengingatkan pentingnya penghormatan terhadap perbedaan sebagai landasan utama dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama.

“Secara umum, masyarakat kita harus selalu diimbau dan diajak untuk saling menghormati perbedaan, termasuk dalam hal keyakinan. Dasar dari toleransi adalah saling menghargai dan menghormati. Penghormatan itu harus dimulai dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai teladan,” ucap Bulkani, baru-baru ini.

Ia mengatakan, masyarakat Bumi Tambun Bungai-julukan Kalteng diharapkan dapat menyikapi perayaan Natal dan tahun baru secara positif, dengan sikap dasar saling menghormati. Toleransi yang ditunjukkan pun harus bersifat autentik, bukan sekadar toleransi semu.

Baca Juga :  Nakes Turut Diberhentikan, Pelayanan Kesehatan Terancam Terganggu

FKUB juga mengimbau masyarakat untuk menjaga situasi kondusif selama momen tahunan ini.

Upaya ini dapat dilakukan dengan terus memupuk rasa saling menghormati dan menghargai perbedaan, sehingga tercipta toleransi yang nyata dan mendalam di tengah masyarakat.

Bulkani menyebut, dalam menjaga kerukunan antarumat beragama menjelang perayaan Natal, FKUB berperan sebagai fasilitator sekaligus pendorong bagi FKUB kabupaten/kota dan organisasi kemasyarakatan keagamaan.

Karena itu, pihaknya berharap seluruh elemen dapat turut aktif dalam pengamanan dan pelaksanaan perayaan Natal di daerah masing-masing.

“Alhamdulillah, selama ini toleransi di Kalimantan Tengah terjaga dengan sangat baik. Salah satu faktornya karena adanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang falsafah Huma Betang, yang menjadi landasan hidup bersama dalam keberagaman,” tambah Bulkani.

Di sisi lain, falsafah yang dipegang teguh masyarakat Kalteng ini menjadi simbol penting dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan di tengah keberagaman suku, agama, ras, dan budaya.

Melalui falsafah ini, masyarakat diajak untuk hidup berdampingan dengan semangat saling menghormati dan gotong royong.

“Kami berharap momen Natal dan tahun baru ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kalteng sebagai kesempatan untuk mempererat persaudaraan. Selain itu, semangat toleransi yang autentik diharapkan terus menjadi fondasi yang kuat dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman masyarakat,” tandasnya. (zia/ovi/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/