PALANGKA RAYA-Dalam sepekan terakhir, kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya melonjak. Kini total pasien yang dirawat di rumah sakit pemerintah maupun swasta hampir berjumlah seribu pasien, tepatnya 911 orang. Kondisi ini membuat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya dan Rumah Sakit Perluasan Asrama Haji Al Mabrur overload alias kelebihan pasien.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Biomekuler Covid-19 Kota Palangka Raya, dr Mayawati E S Mewo. Meskipun dalam kondisi overload pasien, pihaknya terus berupaya agar pasien baru tetap bisa dirawat di RSUD maupun rumah sakit perluasan.
“Saat ini kami terus memutar otak sebisa mungkin agar bisa melayani pasien baru,” ucapnya kepada Kalteng Pos, kemarin (24/3).
Terpisah, Kepala IGD dan Humas RSUD Kota Palangka Raya dr Hendra Panguntau menjelaskan, saat ini setidaknya ada 45 orang yang dirawat di RSUD Kota Palangka Raya dan 108 orang dirawat di Asrama Haji Al Mabrur.
“Kapasitas normal daya tampung RSUD adalah 45 orang dan rumah sakit perluasan 70 orang, karena adanya penambahan kasus, kami pun melakukan penambahan tempat tidur, 50 di rumah sakit perluasan dan 2 di RSUD Kota,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Palangka Raya Hj Umi Mastikah selaku wakil ketua satgas Covid-19 menerangkan, upaya yang bisa dilakukan saat ini untuk meminimalkan jumlah orang terpapar Covid-19 di Kota Cantik adalah dengan menerapkan PPKM Mikro.
Selain PPKM Mikro, pihaknya juga terus-menerus melakukan kegiatan asistensi, patroli, pengawasan, sterilisasi, dan operasi yustisi secara insidentil yang dilakukan bersama camat dan lurah.
“Dalam penerapan PPKM Mikro ini, kami juga akan memberlakukan jam malam, pukul 21.00 WIB atau 22.00 WIB tidak ada lagi kegiatan masyarakat, ini sesuai instruksi gubernur dan termuat dalam aturan PPKM,” terangnya.(ahm/ce/ala)
