Minggu, September 8, 2024
31.4 C
Palangkaraya

Lulus Murni sebagai Abdi Negara

Hari Ini, H Nuryakin Dilantik sebagai Sekda Provinsi Kalteng

PALANGKA RAYA-Lebih 30 tahun menjadi abdi negara, hari ini Senin (25/4) bakal menjadi hari bersejarah bagi sosok H Nuryakin. Jika tidak ada aral melintang, ia akan dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kali-mantan Tengah (Kalteng). Bagi seorang aparatur sipil negara (ASN), ini meru-pakan karier tertinggi. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sekda akan dilaksanakan di Aula Jayang Ti-ngang, Kantor Gubernur Kalteng sekitar pukul 10.30 WIB.

Perjalanan panjang telah dilalui H Nu-ryakin dalam meniti karier sebagai abdi negara. Hari ini ia dilantik sebagai Sek-retaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng.

Berawal dari kariernya di Badan Kependudukan dan Keluarga Ber-encana Nasional (BKKBN) Kalteng yang tugas di Kabupaten Barito Utara (Batara) sebagai staf lapangan, ditugaskan menjadi Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) di provinsi, hingga dipercaya untuk menjabat Pj Sekda Kalteng.

Nuryakin lahir di Puruk Cahu dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA di tempat kelahirannya, yang saat itu masih menjadi wilayah Kabupaten Barito Utara. Melanjutkan pendidikan untuk gelar S-1, ia hijrah ke Kota Palangka Raya. Mengambil jurusan manajemen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Palangka Raya (UPR).

Pria yang lahir pada 10 Juni 1965 lalu itu menyelesaikan pendidikan S-1 pada tahun 1989. Setahunkemudian ia mengikuti seleksicalon pegawai negeri sipil (CPNS) di BKKBN Kalteng. Setelah lulusdari pendidikan sarjana, ia hanyamenyisakan sedikit waktunyabekerja serabutan. Kemudian pada 1 Februari 1991, ia menjadi CPNSdi BKKBN Kalteng.

“Saat masuk BKKBN, saya memang murni masuk tanpa uang ataupun koneksi, betul-betul mengi-kuti secara murni,” kata Nuryakin saat dibincangi, Minggu (24/4).

Saat awal jadi PNS, pria yang kemudian menyunting peremp-uan bernama Anitha pada 12 Juni 1992 ini, bertugas sebagai staf koor-dinasi petugas lapangan (KPL), yakni operasional teknis keluarga berencana (KB) di Barito Utara.

“Memang saya pegawai BKKBN provinsi, tapi setelah enam bulan bertugas, kemudian di daerah butuh pegawai, makanya dimutasi ke BKKBN Barito Utara,” kisahnya kepada Kalteng Pos.

Seiring bergantinya waktu, karier-nya terus meningkat. Ia dipercaya menjadi Plt Pengawas Petugas Lap-angan KB. Berlanjut sebagai Plt Kas-ubbag Tata Usaha Kantor BKKBN Barito Utara dan Pj Kasubbag Tata Usaha Kantor BKKBN Barito Utara. Pada 1999, ia mendapat tugas belajar hingga 2021. Kemudian kembali ke BKKBN menjadi Kasi Peningkatan Partisipasi Pria BKKBN Barito Utara, lalu menjabat Kabid Supervisi.

Baca Juga :  Klinik Asy Syaafi Bantah Pelaku Pemalsuan Adalah Karyawannya

“Pada 2004 ada peleburan pega-wai vertikal di daerah, termasuk di BKKBN, dijadikan sebagai pegawai pemerintah daerah. Di situ saya diminta oleh Pemkab Barito Utara sebagai Plt Kepala Bidang Pelayanan Keluarga Sejahtera, kemudian se-bagai Sekretaris Badan Penanaman Modal (BAPPENAMODA) Barito Ut-ara, lalu menjabat Kabid Penanaman Modal Dinas Koperasi dan PM Bar-ito Utara dan Kabid Pemb Eksobud BAPPED Barito Utara,” bebernya.

Karena ia pernah bertugas di Kecamatan Murung yang sebel-umnya masuk dalam wilayah Barito Utara sebelum pemekaran Kabupaten Murung Raya, maka ia diminta mendampingi Willy M Yoseph sebagai Wakil Bupati Mura.

“Ada 17 orang yang mendaftar, ada yang dari mantan wakil bupati, kepala dinas, dan lainnya. Saat itu jabatan saya hanya sebagai kabid, tapi terpilih mendampingin Bapak Willy sebagai Wakil Bupati Mura,” ucap bapak tiga anak ini.

Tahun 2008 ia dilantik sebagai wakil bupati. Saat itu aturan masih membolehkan PNS menjadi pejabat negara. Setelah lima tahun mengab-di di Mura, ia kembali mencoba per-tarungan dalam pemilihan Bupati Mura, tapi tidak berhasil. Kemudian, Nuryakin yang berstatus PNS Barito Utara dipindahkan menjadi PNS Mura, lalu diangkat menjadi staf khusus Bupati Mura.

“Pada 2015 saya kembali ke Bari-to Utara. Karena awal karier saya di BKKBN, maka saya ditempatkan sebagai staf pelaksana pada Badan Keluarga Berencana dan Pember-dayaan Perempuan Barito Utara,” tutur pria yang pernah mendapat-kan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI pada 2010 lalu.

Delapan bulan setelahnya, ia ditugaskan menjadi Staf Ahi Bu-pati Barito Utara Bidang Pemer-intahan. Kemudian mengemban tugas sebagai Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Kepala DPPKA Barito Utara, dan Kepala BPKA Barito Utara.

“Pada 2016-2017 ada seleksi terbuka di Pemprov Kalteng, saya ikut itu. Mengingat jabatan tera-khir saya sebagai Badan Pengelola Keuangan dan Aset, maka saya mendaftar di Badan Keuangan dan Aaset (Bakeuda). Bersyukur, saya terpilih saat itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Dari Kunjungan FKUB Kalteng ke Majelis Keagamaan

Masih menjabat sebagai Kepala BKAD Kalteng, Nuryakin sempat mengikuti seleksi sebagai sekretaris daerah. Namun saat itu ia berada pada urutan ketiga. Ia tertarik men-jadi sekda karena melihat perjalanan organisasi yang diikuti sering ditem-patkan sebagai sekretaris. Mulai dari saat sekolah menjadi sekretaris OSIS, sekretaris BEM, hingga beberapa kegiatan lainnya.

“Di sisi lain saya suka dengan bidang administrasi, karena pen-didikan saya berkaitan dengan itu,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu jabatan sekda kosong. Lalu ia ditugaskan sebagai Plt Sekda, dan selanjutnya menjadi Pj Sekda Kalteng. Bukan tanpa alasan. Penunjukan itu karena pada seleksi sekda sebelumnya, Nuryakin juga pernah ikut, tapi berada pada uru-tan kedua. Urutan pertama saat itu telah menjabat sebagai sekda. Ketika terjadi kekosongan, maka urutan nomor dua sudah menjadi pejabat fungsional dan ia sebagai peringkat ketiga menduduki jabatan Pj Sekda.

“Gubernur tidak tiba-tiba men-gangkat saya sebagai Pj Sekda, kemudian saya kembali mengikuti kegiatan seleksi terbuka tahun 2021 lalu,” jelasnya.

Hari ini Nuryakin ditetapkan se-bagai Sekda Kalteng deἀnitif. Beban dan tantangan ke depan tentu akan lebih berat. Tugas sekda sebagaima-na amanat undang-undang, yakni membantu gubernur dalam men-jalankan roda pemerintahan. Ten-tunya ini merupakan beban dan amanat yang cukup berat untuk dilaksanakan. Namun akan mudah jika didukung oleh tim kerja yang solid, mulai dari kepaa dinas, asisten, staf ahli, hingga ke tingkat bawahnya.

“Ini tantangan baru, tetapi saya berharap dengan adanya dukungan semua pihak, roda pemerintahan Pemprov Kalteng tetap berjalan dengan baik. Kami akan menjalin kerja sama dengan semua pihak,” kata dia.

Ada tiga hal yang diangkat Nu-ryakin dalam makalah saat mengi-kuti seleksi. Pertama, pendapatan merupakan barometer keberhasilan pemerintah daerah. Untuk itu, ia mengangkat pengelolaan keuangan daerah menuju pemberlakuan Ran-cangan UndangUndang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua, implementasi pen-guatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Dan ketiga, peran kemitraan sekretaris daerah pada pemerintahan daerah sepeti menjaga keharmonisan ek-sekutif dan legislatif. (abw/ce/ala/ko)

Hari Ini, H Nuryakin Dilantik sebagai Sekda Provinsi Kalteng

PALANGKA RAYA-Lebih 30 tahun menjadi abdi negara, hari ini Senin (25/4) bakal menjadi hari bersejarah bagi sosok H Nuryakin. Jika tidak ada aral melintang, ia akan dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kali-mantan Tengah (Kalteng). Bagi seorang aparatur sipil negara (ASN), ini meru-pakan karier tertinggi. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan sekda akan dilaksanakan di Aula Jayang Ti-ngang, Kantor Gubernur Kalteng sekitar pukul 10.30 WIB.

Perjalanan panjang telah dilalui H Nu-ryakin dalam meniti karier sebagai abdi negara. Hari ini ia dilantik sebagai Sek-retaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng.

Berawal dari kariernya di Badan Kependudukan dan Keluarga Ber-encana Nasional (BKKBN) Kalteng yang tugas di Kabupaten Barito Utara (Batara) sebagai staf lapangan, ditugaskan menjadi Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) di provinsi, hingga dipercaya untuk menjabat Pj Sekda Kalteng.

Nuryakin lahir di Puruk Cahu dan menyelesaikan pendidikan sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA di tempat kelahirannya, yang saat itu masih menjadi wilayah Kabupaten Barito Utara. Melanjutkan pendidikan untuk gelar S-1, ia hijrah ke Kota Palangka Raya. Mengambil jurusan manajemen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Palangka Raya (UPR).

Pria yang lahir pada 10 Juni 1965 lalu itu menyelesaikan pendidikan S-1 pada tahun 1989. Setahunkemudian ia mengikuti seleksicalon pegawai negeri sipil (CPNS) di BKKBN Kalteng. Setelah lulusdari pendidikan sarjana, ia hanyamenyisakan sedikit waktunyabekerja serabutan. Kemudian pada 1 Februari 1991, ia menjadi CPNSdi BKKBN Kalteng.

“Saat masuk BKKBN, saya memang murni masuk tanpa uang ataupun koneksi, betul-betul mengi-kuti secara murni,” kata Nuryakin saat dibincangi, Minggu (24/4).

Saat awal jadi PNS, pria yang kemudian menyunting peremp-uan bernama Anitha pada 12 Juni 1992 ini, bertugas sebagai staf koor-dinasi petugas lapangan (KPL), yakni operasional teknis keluarga berencana (KB) di Barito Utara.

“Memang saya pegawai BKKBN provinsi, tapi setelah enam bulan bertugas, kemudian di daerah butuh pegawai, makanya dimutasi ke BKKBN Barito Utara,” kisahnya kepada Kalteng Pos.

Seiring bergantinya waktu, karier-nya terus meningkat. Ia dipercaya menjadi Plt Pengawas Petugas Lap-angan KB. Berlanjut sebagai Plt Kas-ubbag Tata Usaha Kantor BKKBN Barito Utara dan Pj Kasubbag Tata Usaha Kantor BKKBN Barito Utara. Pada 1999, ia mendapat tugas belajar hingga 2021. Kemudian kembali ke BKKBN menjadi Kasi Peningkatan Partisipasi Pria BKKBN Barito Utara, lalu menjabat Kabid Supervisi.

Baca Juga :  Klinik Asy Syaafi Bantah Pelaku Pemalsuan Adalah Karyawannya

“Pada 2004 ada peleburan pega-wai vertikal di daerah, termasuk di BKKBN, dijadikan sebagai pegawai pemerintah daerah. Di situ saya diminta oleh Pemkab Barito Utara sebagai Plt Kepala Bidang Pelayanan Keluarga Sejahtera, kemudian se-bagai Sekretaris Badan Penanaman Modal (BAPPENAMODA) Barito Ut-ara, lalu menjabat Kabid Penanaman Modal Dinas Koperasi dan PM Bar-ito Utara dan Kabid Pemb Eksobud BAPPED Barito Utara,” bebernya.

Karena ia pernah bertugas di Kecamatan Murung yang sebel-umnya masuk dalam wilayah Barito Utara sebelum pemekaran Kabupaten Murung Raya, maka ia diminta mendampingi Willy M Yoseph sebagai Wakil Bupati Mura.

“Ada 17 orang yang mendaftar, ada yang dari mantan wakil bupati, kepala dinas, dan lainnya. Saat itu jabatan saya hanya sebagai kabid, tapi terpilih mendampingin Bapak Willy sebagai Wakil Bupati Mura,” ucap bapak tiga anak ini.

Tahun 2008 ia dilantik sebagai wakil bupati. Saat itu aturan masih membolehkan PNS menjadi pejabat negara. Setelah lima tahun mengab-di di Mura, ia kembali mencoba per-tarungan dalam pemilihan Bupati Mura, tapi tidak berhasil. Kemudian, Nuryakin yang berstatus PNS Barito Utara dipindahkan menjadi PNS Mura, lalu diangkat menjadi staf khusus Bupati Mura.

“Pada 2015 saya kembali ke Bari-to Utara. Karena awal karier saya di BKKBN, maka saya ditempatkan sebagai staf pelaksana pada Badan Keluarga Berencana dan Pember-dayaan Perempuan Barito Utara,” tutur pria yang pernah mendapat-kan Satya Lencana Karya Satya dari Presiden RI pada 2010 lalu.

Delapan bulan setelahnya, ia ditugaskan menjadi Staf Ahi Bu-pati Barito Utara Bidang Pemer-intahan. Kemudian mengemban tugas sebagai Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra, Kepala DPPKA Barito Utara, dan Kepala BPKA Barito Utara.

“Pada 2016-2017 ada seleksi terbuka di Pemprov Kalteng, saya ikut itu. Mengingat jabatan tera-khir saya sebagai Badan Pengelola Keuangan dan Aset, maka saya mendaftar di Badan Keuangan dan Aaset (Bakeuda). Bersyukur, saya terpilih saat itu,” ujarnya.

Baca Juga :  Dari Kunjungan FKUB Kalteng ke Majelis Keagamaan

Masih menjabat sebagai Kepala BKAD Kalteng, Nuryakin sempat mengikuti seleksi sebagai sekretaris daerah. Namun saat itu ia berada pada urutan ketiga. Ia tertarik men-jadi sekda karena melihat perjalanan organisasi yang diikuti sering ditem-patkan sebagai sekretaris. Mulai dari saat sekolah menjadi sekretaris OSIS, sekretaris BEM, hingga beberapa kegiatan lainnya.

“Di sisi lain saya suka dengan bidang administrasi, karena pen-didikan saya berkaitan dengan itu,” ujarnya.

Beberapa waktu lalu jabatan sekda kosong. Lalu ia ditugaskan sebagai Plt Sekda, dan selanjutnya menjadi Pj Sekda Kalteng. Bukan tanpa alasan. Penunjukan itu karena pada seleksi sekda sebelumnya, Nuryakin juga pernah ikut, tapi berada pada uru-tan kedua. Urutan pertama saat itu telah menjabat sebagai sekda. Ketika terjadi kekosongan, maka urutan nomor dua sudah menjadi pejabat fungsional dan ia sebagai peringkat ketiga menduduki jabatan Pj Sekda.

“Gubernur tidak tiba-tiba men-gangkat saya sebagai Pj Sekda, kemudian saya kembali mengikuti kegiatan seleksi terbuka tahun 2021 lalu,” jelasnya.

Hari ini Nuryakin ditetapkan se-bagai Sekda Kalteng deἀnitif. Beban dan tantangan ke depan tentu akan lebih berat. Tugas sekda sebagaima-na amanat undang-undang, yakni membantu gubernur dalam men-jalankan roda pemerintahan. Ten-tunya ini merupakan beban dan amanat yang cukup berat untuk dilaksanakan. Namun akan mudah jika didukung oleh tim kerja yang solid, mulai dari kepaa dinas, asisten, staf ahli, hingga ke tingkat bawahnya.

“Ini tantangan baru, tetapi saya berharap dengan adanya dukungan semua pihak, roda pemerintahan Pemprov Kalteng tetap berjalan dengan baik. Kami akan menjalin kerja sama dengan semua pihak,” kata dia.

Ada tiga hal yang diangkat Nu-ryakin dalam makalah saat mengi-kuti seleksi. Pertama, pendapatan merupakan barometer keberhasilan pemerintah daerah. Untuk itu, ia mengangkat pengelolaan keuangan daerah menuju pemberlakuan Ran-cangan UndangUndang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah. Kedua, implementasi pen-guatan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Dan ketiga, peran kemitraan sekretaris daerah pada pemerintahan daerah sepeti menjaga keharmonisan ek-sekutif dan legislatif. (abw/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/