Jumat, Maret 28, 2025
33.3 C
Palangkaraya

Diterjang Angin Kencang, Ruang Kelas Kehilangan Atap

PALANGKA RAYA-Angin kencang yang melanda Kota Palangka Raya kemarin pagi, menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Pahandut. Atap beberapa ruang kelas rusak. Yang paling parah terdampak adalah ruang kelas 3.

Kepala SDN 7 Pahandut Wahyu Rurifandy mengungkapkan, bagian depan hingga belakang ruang kelas 3 kehilangan atap akibat terpaan angin kencang.

“Jadi atapnya terangkat dan hilang terbawa angin. Kalau pun ditemukan, kondisinya pasti sudah rusak dan tidak bisa dipasang kembali,” ucap Wahyu saat ditemui Kalteng Pos, Selasa (25/3).

Kerusakan ini menyebabkan air hujan masuk langsung ke dalam ruangan, merembes melalui plafon. Sementara waktu, pihak sekolah berencana menutup area terdampak dengan menggunakan terpal guna mencegah lebih banyak kerusakan.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke dinas pendidikan, dan Bapak Kabid sudah merespons, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” tambah Wahyu.

Pihak sekolah berharap perbaikan dapat dilakukan segera sebelum kegiatan belajar mengajar aktif lagi pada 8 April mendatang. Hingga saat ini, pihak sekolah masih menunggu tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya untuk menangani fasilitas sekolah yang rusak akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Kalau diperbaiki saat libur tentu lebih aman, karena tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,” kata Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya Jayani, saat dikonfirmasi Kalteng Pos, menyampaikan pihaknya telah menginstruksikan para kepala bidang untuk turun ke lokasi guna meninjau kondisi bangunan sekolah yang terdampak dan mengambil langkah cepat untuk penanganan. Berdasarkan laporan yang masuk ke disdik, kerusakan bangunan terjadi di SMPN 9 Palangka Raya dan SDN 7 Pahandut.

Baca Juga :  Akademi Dorong Partisipasi Pemilih Pemuda

“Ada dua sekolah yang melapor perihal kerusakan fasilitas akibat angin kencang tadi pagi, yaitu SMPN 9 Palangka Raya dan SDN 7 Pahandut. Saya sudah mengarahkan para kabid untuk ke lapangan. Sebagai penanganan awal, kami sudah meminta tukang memasang terpal di bagian atap yang rusak untuk mengantisipasi turun hujan, sembari kami mempersiapkan tukang khusus untuk perbaikan,” jelas Jayani.

Berdasarkan laporan sementara, kerusakan yang terjadi tidak banyak dan hanya berdampak pada satu kelas. Meski demikian, Jayani menegaskan pihaknya akan melakukan analisis lebih lanjut, terutama untuk SMPN 9 yang beberapa bangunannya sudah lama tidak direhab.

“Kami akan menganalisis apakah bangunan ini perlu dimasukkan dalam program rehabilitasi tahun 2025. Yang jelas, langkah pertama adalah menutup atap yang rusak dengan terpal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.

Selain fasilitas umum, angin kencang yang menerjang Kota Palangka Raya pada Selasa (25/3) sekitar pukul 05.30 WIB, mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, terutama di kawasan Mendawai, Anoi, dan Jalan Kalimantan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satriya Budi menyampaikan, sedikitnya 10 rumah terdampak angin kencang, karena atap rumah yang terbang terbawa angin dan menimpa bangunan lain.

Baca Juga :  Kapolda: Segera Menyesuaikan Diri di Tempat Tugas

“Di Mendawai ada empat rumah rusak dan di Anoi lima rumah. Kami masih melakukan pengecekan di kawasan lain, termasuk di Jalan G. Obos,” ungkapnya saat meninjau lokasi terdampak.

Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas sosial serta dinas perumahan rakyat, kawasan permukiman, dan pertanahan (Disperkimtan) untuk segera memberikan bantuan kepada warga terdampak. Itu didasarkan pada arahan Wali Kota Palangka Raya yang telah menginstruksikan agar segera turun ke lokasi dan menyalurkan bantuan.

“Saat ini dinas sosial sedang mendata warga yang berhak menerima bantuan stimulan senilai kurang lebih Rp2 juta,” terangnya.

Sementara itu, laporan dari ketua RT setempat menyebut bahwa seorang warga mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan di masjid. Beruntung korban hanya mengalami luka ringan pada bagian lengan dan telah mendapatkan penanganan medis.

Berdasarkan informasi dari BMKG, angin kencang yang melanda Kota Palangka Raya mencapai kecepatan 29-30 knot, cukup kuat untuk merusak bangunan. Oleh karena itu, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, menjaga kesehatan, serta menghindari risiko dari kabel listrik yang berbahaya. Tim BPBD dan instansi terkait masih terus melakukan pendataan dan pemantauan di berbagai lokasi terdampak guna memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. (mut/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Angin kencang yang melanda Kota Palangka Raya kemarin pagi, menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum, termasuk atap ruang kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) 7 Pahandut. Atap beberapa ruang kelas rusak. Yang paling parah terdampak adalah ruang kelas 3.

Kepala SDN 7 Pahandut Wahyu Rurifandy mengungkapkan, bagian depan hingga belakang ruang kelas 3 kehilangan atap akibat terpaan angin kencang.

“Jadi atapnya terangkat dan hilang terbawa angin. Kalau pun ditemukan, kondisinya pasti sudah rusak dan tidak bisa dipasang kembali,” ucap Wahyu saat ditemui Kalteng Pos, Selasa (25/3).

Kerusakan ini menyebabkan air hujan masuk langsung ke dalam ruangan, merembes melalui plafon. Sementara waktu, pihak sekolah berencana menutup area terdampak dengan menggunakan terpal guna mencegah lebih banyak kerusakan.

“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke dinas pendidikan, dan Bapak Kabid sudah merespons, mudah-mudahan bisa segera diperbaiki,” tambah Wahyu.

Pihak sekolah berharap perbaikan dapat dilakukan segera sebelum kegiatan belajar mengajar aktif lagi pada 8 April mendatang. Hingga saat ini, pihak sekolah masih menunggu tindak lanjut dari Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya untuk menangani fasilitas sekolah yang rusak akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Kalau diperbaiki saat libur tentu lebih aman, karena tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,” kata Wahyu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya Jayani, saat dikonfirmasi Kalteng Pos, menyampaikan pihaknya telah menginstruksikan para kepala bidang untuk turun ke lokasi guna meninjau kondisi bangunan sekolah yang terdampak dan mengambil langkah cepat untuk penanganan. Berdasarkan laporan yang masuk ke disdik, kerusakan bangunan terjadi di SMPN 9 Palangka Raya dan SDN 7 Pahandut.

Baca Juga :  Akademi Dorong Partisipasi Pemilih Pemuda

“Ada dua sekolah yang melapor perihal kerusakan fasilitas akibat angin kencang tadi pagi, yaitu SMPN 9 Palangka Raya dan SDN 7 Pahandut. Saya sudah mengarahkan para kabid untuk ke lapangan. Sebagai penanganan awal, kami sudah meminta tukang memasang terpal di bagian atap yang rusak untuk mengantisipasi turun hujan, sembari kami mempersiapkan tukang khusus untuk perbaikan,” jelas Jayani.

Berdasarkan laporan sementara, kerusakan yang terjadi tidak banyak dan hanya berdampak pada satu kelas. Meski demikian, Jayani menegaskan pihaknya akan melakukan analisis lebih lanjut, terutama untuk SMPN 9 yang beberapa bangunannya sudah lama tidak direhab.

“Kami akan menganalisis apakah bangunan ini perlu dimasukkan dalam program rehabilitasi tahun 2025. Yang jelas, langkah pertama adalah menutup atap yang rusak dengan terpal untuk mencegah kerusakan lebih lanjut,” tambahnya.

Selain fasilitas umum, angin kencang yang menerjang Kota Palangka Raya pada Selasa (25/3) sekitar pukul 05.30 WIB, mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan, terutama di kawasan Mendawai, Anoi, dan Jalan Kalimantan.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya Hendrikus Satriya Budi menyampaikan, sedikitnya 10 rumah terdampak angin kencang, karena atap rumah yang terbang terbawa angin dan menimpa bangunan lain.

Baca Juga :  Kapolda: Segera Menyesuaikan Diri di Tempat Tugas

“Di Mendawai ada empat rumah rusak dan di Anoi lima rumah. Kami masih melakukan pengecekan di kawasan lain, termasuk di Jalan G. Obos,” ungkapnya saat meninjau lokasi terdampak.

Ia menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas sosial serta dinas perumahan rakyat, kawasan permukiman, dan pertanahan (Disperkimtan) untuk segera memberikan bantuan kepada warga terdampak. Itu didasarkan pada arahan Wali Kota Palangka Raya yang telah menginstruksikan agar segera turun ke lokasi dan menyalurkan bantuan.

“Saat ini dinas sosial sedang mendata warga yang berhak menerima bantuan stimulan senilai kurang lebih Rp2 juta,” terangnya.

Sementara itu, laporan dari ketua RT setempat menyebut bahwa seorang warga mengalami luka ringan akibat tertimpa material bangunan di masjid. Beruntung korban hanya mengalami luka ringan pada bagian lengan dan telah mendapatkan penanganan medis.

Berdasarkan informasi dari BMKG, angin kencang yang melanda Kota Palangka Raya mencapai kecepatan 29-30 knot, cukup kuat untuk merusak bangunan. Oleh karena itu, warga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, menjaga kesehatan, serta menghindari risiko dari kabel listrik yang berbahaya. Tim BPBD dan instansi terkait masih terus melakukan pendataan dan pemantauan di berbagai lokasi terdampak guna memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi. (mut/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/