Sabtu, September 28, 2024
29.9 C
Palangkaraya

Perdie Tokoh Berpengalaman dan Berjiwa Visioner

PALANGKA RAYA-Nama Dr Perdie M Yoseph sangat populer di kalangan masyarakat Kalteng. Dua periode sebagai Bupati Murung Raya (Mura) membuat Perdie makin familiar di tengah masyarakat. Sosoknya yang santun membuatnya dekat dengan berbagai tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, serta elemen masyarakat.

 

Perdie M Yoseph merupakan Putra Dayak kelahiran Puruk Cahu 21 Agustus 1970. Perdie adalah tokoh berpengalaman yang sangat matang di pemerintahan, memiliki jiwa visioner dan kreatif. Berbekal kemampuan dalam memimpin Mura menjadi daerah maju dan berkembang membuat tokoh muda ini memastikan ikuti dalam kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode 2024-2029.

 

 

 

Perdie adalah figur muda yang tidak hanya berpengalaman dan kreatif saja, tapi juga dinilai memahami masalah dan sekaligus memiliki solusi dalam menyelesaikan permasalahan di Kalteng melalui kinerja nyata. Peraih gelar doktor di Prodi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM) dinilai sangat tepat dalam memimpin Kalteng yang memiliki 14 kabupaten/kota ini.

 

 

Dengan segudang pengalaman dan prestasi matang dalam bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan menjadikan Perdie sebagai orang yang tepat bisa menuntaskan berbagai persoalan di daerah yang memiliki 2,7 juta jiwa penduduk ini.

 

 

Sebagai putra daerah, Perdie dinilai sangat memahami dengan baik berbagai masalah krusial di Bumi Tambun Bungai, seperti masalah infrastruktur jalan dan jembatan, masalah pendidikan, kesehatan dan masalah sosial lainnya.

 

 

 

Setelah menunjukkan dedikasi memimpin Mura, Perdie M Yoseph memantapkan diri ikut bertarung di Pilkada Kalteng periode 2024-2029. Perdie ingin mencurahkan sumber dayanya dan memberikan banyak manfaat kepada rakyat. Langkah Perdie untuk maju pada pesta demokrasi lima tahunan ini diawali dengan melamar sebagai bakal calon wakil gubernur di sejumlah partai politik (Parpol).

 

 

Perdie mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pantai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada Senin (6/5). Kemudian Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

 

 

Langkahnya ikut dan Pilkada Kalteng ini, kata Perdie, setelah melihat ada semacam animo, stikma pemahaman positif di masyarakat bahwa apabila dirinya maju berpasangan dengan siapa saatnya nanti. Keputusan partai secara berkoalisi, dapat menaikkan elektabilitas dan lebih kuat.

 

 

 

 

“Saya optimistis dapat memberikan yang terbaik sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Tengah. Ia yakin jika dipercaya masyarakat untuk dapat membangun Kalimantan Tengah agar semakin baik lagi,” ucap Perdie M Yoseph.

 

 

Seperti diketahui, Perdie M Yoseph merupakan sosok kepala daerah yang visioner. Ia terpilih sebagai orang nomor satu di Mura pada usia yang masih muda, yakni 42 tahun pada 2013 lalu. Jiwa kepemimpinan nya yang visioner membawa banyak kemajuan dan manfaat bagi masyarakat luas.

 

 

Alhasil, setelah masa kepemimpinan satu periode tuntas, rakyat Mura memilihnya Kembali sebagai bupati periode kedua (2018-2023). Perdie adalah sosok yang baik, memiliki kepedulian dengan semua elemen tanpa membedakan agama maupun kepercayaan.

 

 

Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Perdie M Yoseph dalam memimpin Mura. Karena sosok Perdie, benar-benar menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang pemimpin. Perdie benar-benar mengabdi dirinya untuk masyarakat.

 

 

Perdie M Yoseph merupakan sosok yang sangat luar biasa, hal tersebut terbukti dari kebijakannya dalam menjalankan roda pemerintahan selama dua periode selalu responsif terhadap semua permasalahan, teliti, nasionalis dan berlaku adil kepada semua. kepribadian beliau sederhana, merakyat dan dekat dengan semua.

 

 

 

10 tahun kepemimpinan Mura, Perdie banyak membawa perubahan dan kemajuan dari semua aspek, mulai dari aspek pendidikan dengan turunnya angka putus sekolah dan meningkatnya angka kelulusan SLTA maupun perguruan tinggi dari tahun ke tahunnya. Selain itu pada aspek infrastruktur banyak kemajuan jalan, jembatan, Gedung kantor dan lain-lain, tata kota maupun pusat Kawasan industri yang semua nya bermuara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

 

Aspek Kesehatan melalui diintegrasikannya Kartu Murung Raya Sehat dengan BPJS, sehingga masyarakat dapat berobat gratis atau sudah ditanggung oleh pemda melalui APBD setiap tahunnya. Banyak lagi dalam kepemimpinan Perdie ini yang membawa dampak positif, dibidang pendapatan misalnya meningkat tajam APBD di tahun 2023 ini mencapai 1,9 Triliun.

 

Program bantuan biaya pendidikan tiap desa/kelurahan sebanyak 10 sarjana dengan mendapat 100 juta rupiah tiap tahun (1 orang 10 juta/tahun) dari APBD kabupaten Mura, ada 125 desa dan kelurahan, artinya tiap tahun anggaran digelontorkan dana Rp12,5 Miliar. Dengan target mendapat 1. 250 sarjana dengan disiplin ilmu yang berbeda beda sesuai minat dan kebutuhan di daerah.

 

“Kebijakan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan  kualitas SDM  di Mura untuk  menyambut IKN  di Kaltim dan Mura Emas 2030,” ungkap Perdie.

 

 

Sukses memimpin Kabupaten Murung Raya dua periode, Perdie mengaku tidak lepas dari dukungan peran keluarga. Meski tidak selalu membicarakan soal pemerintahan di rumah, peran stri dan dua anaknya cukup menyemangati pekerjaannya yang selalu bersinggungan di ranah politik.

 

 

“Kebetulan istri birokrat juga. Istri selalu mensupport baik di birokrat maupun di ranah politik, dan salah satu yang menguatkan motivasi saya adalah keluarga istri dan anak-anak,” kata Perdie.

 

 

 

Keberhasilan Perdie menjabat Bupati Murung Raya dua periode tak lepas dari kuatnya memegang filosofi Rumah Betang. Rumah Betang adalah satu rumah panjang yang terdiri dari beberapa sekat kamar tidur dan di dalamnya ada satu kepala rumah tangga, bisa dua atau tiga atau lebih bergantung pada panjangnya rumah betang yang dimiliki. Di dalamnya terkandung nilai-nilai persaudaraan atau gotong royong, kesetaraan, hidup beradat dan setiap masalah yang dihadapi diselesaikan secara mufakat.

 

“Kita mungkin dengar di daerah lain juga ada Gerbang Desamo, tetapi yang khasnya di Murung Raya ini adalah Gerbang Desamo, Gerakan Membangun Desa dan Menggatang Utus

artinya mengangkat harkat martabat masyarakat di Mura. Karena dalam membangun itu kan ada tiga pilar pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, dan masyarakat ini bisa sebagai subjek dan objek pembangunan,” katanya.

 

Pada momentum HUT ke-67 Kalteng yang diperingati setiap 23 Mei, Perdie M Yoseph juga mendoakan agar Kalteng yang kini menjadi provinsi terluas di Indonesia semakin maju dan berkembang. “Dirgahayu Kalteng, semoga pembangunan ke depan semakin maju dan berkembang, rakyat Kalteng semakin sejahtera,” pungkasnya. (tim/ala)

 

PALANGKA RAYA-Nama Dr Perdie M Yoseph sangat populer di kalangan masyarakat Kalteng. Dua periode sebagai Bupati Murung Raya (Mura) membuat Perdie makin familiar di tengah masyarakat. Sosoknya yang santun membuatnya dekat dengan berbagai tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh adat, serta elemen masyarakat.

 

Perdie M Yoseph merupakan Putra Dayak kelahiran Puruk Cahu 21 Agustus 1970. Perdie adalah tokoh berpengalaman yang sangat matang di pemerintahan, memiliki jiwa visioner dan kreatif. Berbekal kemampuan dalam memimpin Mura menjadi daerah maju dan berkembang membuat tokoh muda ini memastikan ikuti dalam kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode 2024-2029.

 

 

 

Perdie adalah figur muda yang tidak hanya berpengalaman dan kreatif saja, tapi juga dinilai memahami masalah dan sekaligus memiliki solusi dalam menyelesaikan permasalahan di Kalteng melalui kinerja nyata. Peraih gelar doktor di Prodi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada (UGM) dinilai sangat tepat dalam memimpin Kalteng yang memiliki 14 kabupaten/kota ini.

 

 

Dengan segudang pengalaman dan prestasi matang dalam bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan kesehatan menjadikan Perdie sebagai orang yang tepat bisa menuntaskan berbagai persoalan di daerah yang memiliki 2,7 juta jiwa penduduk ini.

 

 

Sebagai putra daerah, Perdie dinilai sangat memahami dengan baik berbagai masalah krusial di Bumi Tambun Bungai, seperti masalah infrastruktur jalan dan jembatan, masalah pendidikan, kesehatan dan masalah sosial lainnya.

 

 

 

Setelah menunjukkan dedikasi memimpin Mura, Perdie M Yoseph memantapkan diri ikut bertarung di Pilkada Kalteng periode 2024-2029. Perdie ingin mencurahkan sumber dayanya dan memberikan banyak manfaat kepada rakyat. Langkah Perdie untuk maju pada pesta demokrasi lima tahunan ini diawali dengan melamar sebagai bakal calon wakil gubernur di sejumlah partai politik (Parpol).

 

 

Perdie mendaftar ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pantai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pada Senin (6/5). Kemudian Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

 

 

Langkahnya ikut dan Pilkada Kalteng ini, kata Perdie, setelah melihat ada semacam animo, stikma pemahaman positif di masyarakat bahwa apabila dirinya maju berpasangan dengan siapa saatnya nanti. Keputusan partai secara berkoalisi, dapat menaikkan elektabilitas dan lebih kuat.

 

 

 

 

“Saya optimistis dapat memberikan yang terbaik sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Tengah. Ia yakin jika dipercaya masyarakat untuk dapat membangun Kalimantan Tengah agar semakin baik lagi,” ucap Perdie M Yoseph.

 

 

Seperti diketahui, Perdie M Yoseph merupakan sosok kepala daerah yang visioner. Ia terpilih sebagai orang nomor satu di Mura pada usia yang masih muda, yakni 42 tahun pada 2013 lalu. Jiwa kepemimpinan nya yang visioner membawa banyak kemajuan dan manfaat bagi masyarakat luas.

 

 

Alhasil, setelah masa kepemimpinan satu periode tuntas, rakyat Mura memilihnya Kembali sebagai bupati periode kedua (2018-2023). Perdie adalah sosok yang baik, memiliki kepedulian dengan semua elemen tanpa membedakan agama maupun kepercayaan.

 

 

Banyak hal yang sudah dilakukan oleh Perdie M Yoseph dalam memimpin Mura. Karena sosok Perdie, benar-benar menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang pemimpin. Perdie benar-benar mengabdi dirinya untuk masyarakat.

 

 

Perdie M Yoseph merupakan sosok yang sangat luar biasa, hal tersebut terbukti dari kebijakannya dalam menjalankan roda pemerintahan selama dua periode selalu responsif terhadap semua permasalahan, teliti, nasionalis dan berlaku adil kepada semua. kepribadian beliau sederhana, merakyat dan dekat dengan semua.

 

 

 

10 tahun kepemimpinan Mura, Perdie banyak membawa perubahan dan kemajuan dari semua aspek, mulai dari aspek pendidikan dengan turunnya angka putus sekolah dan meningkatnya angka kelulusan SLTA maupun perguruan tinggi dari tahun ke tahunnya. Selain itu pada aspek infrastruktur banyak kemajuan jalan, jembatan, Gedung kantor dan lain-lain, tata kota maupun pusat Kawasan industri yang semua nya bermuara untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.

 

Aspek Kesehatan melalui diintegrasikannya Kartu Murung Raya Sehat dengan BPJS, sehingga masyarakat dapat berobat gratis atau sudah ditanggung oleh pemda melalui APBD setiap tahunnya. Banyak lagi dalam kepemimpinan Perdie ini yang membawa dampak positif, dibidang pendapatan misalnya meningkat tajam APBD di tahun 2023 ini mencapai 1,9 Triliun.

 

Program bantuan biaya pendidikan tiap desa/kelurahan sebanyak 10 sarjana dengan mendapat 100 juta rupiah tiap tahun (1 orang 10 juta/tahun) dari APBD kabupaten Mura, ada 125 desa dan kelurahan, artinya tiap tahun anggaran digelontorkan dana Rp12,5 Miliar. Dengan target mendapat 1. 250 sarjana dengan disiplin ilmu yang berbeda beda sesuai minat dan kebutuhan di daerah.

 

“Kebijakan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan  kualitas SDM  di Mura untuk  menyambut IKN  di Kaltim dan Mura Emas 2030,” ungkap Perdie.

 

 

Sukses memimpin Kabupaten Murung Raya dua periode, Perdie mengaku tidak lepas dari dukungan peran keluarga. Meski tidak selalu membicarakan soal pemerintahan di rumah, peran stri dan dua anaknya cukup menyemangati pekerjaannya yang selalu bersinggungan di ranah politik.

 

 

“Kebetulan istri birokrat juga. Istri selalu mensupport baik di birokrat maupun di ranah politik, dan salah satu yang menguatkan motivasi saya adalah keluarga istri dan anak-anak,” kata Perdie.

 

 

 

Keberhasilan Perdie menjabat Bupati Murung Raya dua periode tak lepas dari kuatnya memegang filosofi Rumah Betang. Rumah Betang adalah satu rumah panjang yang terdiri dari beberapa sekat kamar tidur dan di dalamnya ada satu kepala rumah tangga, bisa dua atau tiga atau lebih bergantung pada panjangnya rumah betang yang dimiliki. Di dalamnya terkandung nilai-nilai persaudaraan atau gotong royong, kesetaraan, hidup beradat dan setiap masalah yang dihadapi diselesaikan secara mufakat.

 

“Kita mungkin dengar di daerah lain juga ada Gerbang Desamo, tetapi yang khasnya di Murung Raya ini adalah Gerbang Desamo, Gerakan Membangun Desa dan Menggatang Utus

artinya mengangkat harkat martabat masyarakat di Mura. Karena dalam membangun itu kan ada tiga pilar pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, dan masyarakat ini bisa sebagai subjek dan objek pembangunan,” katanya.

 

Pada momentum HUT ke-67 Kalteng yang diperingati setiap 23 Mei, Perdie M Yoseph juga mendoakan agar Kalteng yang kini menjadi provinsi terluas di Indonesia semakin maju dan berkembang. “Dirgahayu Kalteng, semoga pembangunan ke depan semakin maju dan berkembang, rakyat Kalteng semakin sejahtera,” pungkasnya. (tim/ala)

 

Artikel Terkait